Pada April 1979 malam, penampakan sinar berwarna orange terlihat melintas dari langit Aokautere menuju Hokowhitu.

Dokumen pemerintah yang dirilis (23/12/2010) tersebut menjelaskan bahwa cahaya misterius itu adalah sebuah balon radar di luar pelayanan meteorologi.

X-files secara resmi menunjukkan penampakan itu terlihat menjelang malam pada 20 April, sementara cahaya orange lainnya terlihat di wilayah tersebut enam hari kemudian.

Malcom McCrea saat itu berusia 16 tahun dan duduk di tingkat lima pada Awatapu College.

Ia mengatakan bahwa di sekolah tersebut, seorang guru sains sedang membuat balon udara panas dari kertas tisu, kardus, kawat dan kapas.

Dengan menggunakan pemanas dari pembakar bunsen, balon-balon tersebut dilepas ke atmosfir.

Sekitar April atau Mei 1979, para siswa memutuskan melepas balon itu pada malam hari karena akan terlihat lebih baik.

Dengan isian berbagai warna pada kertas tisu ke dalam balon tersebut, para siswa dapat membuat kaleidoskop virtual di langit malam, dari balon yang ukurannya sebesar kotak sepatu hingga sebesar lemari es.

Balon-balon itu meliak-liuk melintas di atas langit dan meluncur jauh—sehingga tampak seperti pesawat asing yang melaju ke kejauhan.

“Kami kerap kali melepas beberapa balon pada saat bersamaan, maka terlihat membentuk formasi-V,” ujar McCrea, sepeti dikutip stuff.co.nz.

Anehnya salah satu penampakan pada April 1979 tersebut, terdiri dari tiga cahaya yang melintas membentuk sebuah formasi. Terdapat juga beberapa laporan dari media lain yang menjelaskan tentang kemunculan cahaya di atas langit pada malam itu pula.

“Kami pikir, ini sangat lucu.”

McCrea, yang kini tinggal di pantai Kapiti, mengatakan bahwa ia sendiri melepas sekitar delapan atau sembilan balon—seperti yang dilakukan pula oleh 15 orang temannya.

Penjelasan penampakan di Palmerston Utara pada 1979 ini, sepertinya tidak mengejutkan juru bicara skeptis, Vicky Hyde.

Sementara ini sejumlah skeptis tidak mengesampingkan adanya kemungkinan bentuk kehidupan lain yang berada di suatu tempat, setidaknya penampakan UFO masih dapat dijelaskan.

“Sebagian besar penampakan dilihat oleh mereka yang tidak dapat menjelaskannya,” ujarnya.

“Anda tidak harus bodoh untuk dikelabui,” ujar Ms Hyde, memberi dorongan bagi orang-orang yang telah melihat benda-benda yang tidak dapat dijelaskan untuk menjaga agar pikirannya terbuka tentang apa yang telah mereka saksikan.

Penampakan UFO lain di Palmerston Utara terjadi pada Juni 1972, ketika Jon Watson masih berusia 17 tahun. Ia telah melihat tiga benda perak terbang melintas sekitar 1000 kaki di atas kepalanya. “Awalnya, saya merasa ketakutan,” ujarnya kepada Manawatu Standard pada saat itu.

“Kami mengikuti tiga pesawat asing tersebut dengan mata kami sekitar seperempat jam. Mereka nampak beriringan satu sama lain dengan jarak yang cukup dekat.”

Gregory Key, siswa lima belas tahun, Freyberg High School juga telah melihat “benda perak yang sedang berputar-putar” di atas Pahiatua pada tanggal 15 Juni di tahun yang sama.

No comments: