Moro, Suku Paling Misterius di Maluku Utara

Beberapa dekade yang lalu di Maluku Utara atau tepatnya di pulau Halmahera masih banyak terdengar cerita / kisah mengenai "Orang Moro", bahkan beberapa penduduk asli menyebut mereka dengar takut-takut, sebenarnya apa sih "Orang Moro" itu? kenapa mereka sedemikian misterius dan  dianggap berilmu tinggi sampai-sampai penduduk asli lainnya di Maluku Utara yang notabene terkenal karena budaya mistiknya sedemikian segan kepada mereka ini? 
Orang Moro atau selanjutnya disebut Moro saja adalah salah satu suku paling misterius di Maluku - tidak ada hubungan dengan bangsa Moro di Philipina atau Moro (Moor) Arab di Eropa- karena mereka diakui menghuni sekujur tanah Halmahera dengan bukti yang amat minim dan sangat berbau mistis, sehingga bagi beberapa orang yang pernah menyelidiki hal ini menyimpulkan bahwa Moro itu adalah mitos.
Apapun pendapat peneliti-peneliti ini, sama seperti halnya "Bunian" di Sumatera Barat atau "Onom" di Ciamis - Jawa Barat  tetaplah menjadi misteri walaupun banyak saksi mata yang mengaku pernah berinteraksi dengan mereka.
Saya tertarik dan mencoba menulis kembali mengenai suku ini setelah seharian googling mencari sebuah buku yang pernah saya baca : "Moro, most mysterious tribe from north moluccas", pengarangnya perempuan yang bertahun-tahun mencari dan mempelajari suku ini. Pengalaman pribadi saya selama bertugas di Maluku, Papua dan Sulawesi mendorong saya untuk menulis hal ini sebagai bandingan bahwa belum ada suatu suku yang dianggap ada tetapi amat misterius di ketiga lokasi tersebut selain Moro!


1993, 1995-2000, Halmahera - Maluku Utara
Beberapa kisah misteri Moro banyak diceritakan pada tahun 80-an, bahkan apabila ada kejadian aneh seperti : sepotong tangan melayang sambil menjepit rokok di jarinya, suara tanpa terlihat oknumnya, biasanya langsung dianggap sebagai aktifitas Moro, bukan hantu! berikut adalah pengalaman pribadi saya ke lokasi yang disebut sebagai tempat tinggal suku ini :
Tahun 1995 s/d 1997 saya dan beberapa staff DPU berada di lokasi pekerjaan pembangunan jembatan yang letaknya di hutan dekat Subaim, diantara  staff DPU itu ada seorang yang kami anggap paling berani sebut saja namanya Roy, dia ini peliharaannya : ular yang ditangkap sepanjang perjalanan yang dilalui apabila kami melakukan survey, selain sebagai hiburan, ular-ular ini bisa menjadi lauk bagi dia ..hiiii.., apabila ada kelebihan stok ular, disimpan dalam drum. Pada suatu hari kami menjejakan kaki di daerah yang kayaknya dikenal betul  oleh Roy ini, karena dengan sigap beberapa jalan pintas bisa dia temukan, sampai saat kami diantar ke suatu tempat yang sebelumnya sudah dibilang oleh Roy sebagai hunian Moro, empat orang dari tim kami mundur, karena "reputasi" lokasi itu...hiii, saya dan Roy maju terus sampai kami menemukan suatu formasi pepohonan besar yang rindang dan anehnya tanpa satupun daun tergeletak di tanahnya, seperti disapu bersih seharian, luasnya kira-kira setengah lapangan bola kaki, tanpa tanda-tanda bangunan, pondok atau semacamnya, ada tungku batu yang masih hangat tanpa bara dan belanga, Roy melarang mengambil foto, menurutnya kami sedang "diawasi", dia juga bilang tidak perlu takut karena keluarga Moro yang ini mengenal dia bertahun-tahun, Roy mengucapkan beberapa kata yang tidak saya mengerti dengan cukup keras, sambil meletakan beberapa batang rokok, tembakau linting, korek api, baju dll. Suara balasan muncul kira-kira 10 meter dari kami, saya tidak dapat melihat oknumnya, Roy melakukan percakapan singkat dengan "oknum" tersebut, mengambil beberapa ranting pohon kemudian mengajak saya keluar dari lokasi tersebut, besok paginya saya terkena demam tinggi yang anehnya sembuh setelah minum air rebusan ranting tadi, Roy menuturkan beberapa pengalamannya dengan Moro dan menyimpulkan bahwa suku ini benar-benar ada, menguasai ilmu gaib, dan ahli berkamuflase dengan alam.



Demikian sedikit cerita tentang Suku Moro yang amat misterius, konon menurut berita terakhir sudah punah karena tidak pernah terdengar lagi cerita mistis tentang suku ini lagi.

2 comments:

Salim Satria said...

Sangat menarik sekali! Ini salah satu artikel yang saya cari, tapi saya blum merasa puas. Knp saya tertarik dengan artikel ini? Begini ceritanya...
Suatu malam saya tdk bisa tidur, jadi saya merebahkan badan didepan tv yang ada di ruang tamu, sambil menyalakan tv lalu saya mulai mencari-cari siaran tv untuk tman di malam yang sepi, waktu menunjukan 23.40 biasa ada bioskop transtv, pas kebetulan mau tayang film THE ISLAND of MORO, dlam sinopsisnya di katakan true story. Jadi cerita ini di alami oleh seorang bule yang terdampar di pulau moro. Awalnya dia berdua dalam satu perahu, dan berebut sesuatu dgn tmannya sehingga mereka berkelahi dlm perahu dan salah satu dri mrk mati dan dibuang ditengah laut. Dan yg hidup terdampar di pulau moro dan ditemukan oleh sekelompok nelayan. Setelah sadar dia merasa asing dgan dialeg orang yg diperahu itu (dialeg indonesia). Dia diantar oleh nelayan itu kepada seorang bule juga, dan dia diajak ketempat kerja sibule yang sudah lama bekerja kepada seorang doktor bule yg udah lama di pulau moro itu. Dari sinilah dia diperkenal kan dengan lingkugan yang baru dan dia merasa sangat aneh. Dia diberi kamar istrahat dan dilarang untuk keluar dari kamar tanpa seijin dari teman bulenya itu. Tapi karena rasa penasaran ada dlm benaknya dia pun keluar dari kamarnya dan kakinya terus melangkah kearah suara yang membuat dia penasaran. Tempat itu seperti rumah bersalin, dia mengendap-endap kedalam dengan penuh kekhawatiran dgn di sembunyikan tbuhnya di suatu sudut ruangan dia melihat beberapa orang berseragam putih-putih ala perawat, betapa terkejutnya dia ketika dia melihat salah satu dri perawat yang berwajah hewan yang sedang mengendong bayi mungil yg berbentuk aneh, dari situ dia cepat2 keluar dari ruangan itu dan berusaha keluar dari pulau itu. Taqi dia tidak menemukan jalan keluar dan justru dia banyak melihat bentuk2 mahluk hidup yang aneh, hewan setengah manusia, dari semua bentuk hewan baik kera atau yg berkaki empat.
Lebih bagus lagi jika mas ini nonton langsung filmnya. Maaf soal nama2nya saya kurang ingat, tapi judul filmnya seperti yang di atas.
Demikian yg dpt saya informasikan...
Saya masih ingin baca2, tuk nambah2...:-)

Shang said...

Bro.... Cuma berbagi saja,,,,,, Suku Moro darat atau Suku Moroka udara itu tidak ada hubungan sama sekali dengan kejadian di Halmahera. Itu cuma cerita dari mulut ke mulut yang tak bisa dibuktikkan. Moro atau Moroka, alamnya beda dengan manusia. Moro adalah makhluk yang Sakral, beda dengan manusia yang banyak sekali keinginan. Kebetulan Saya sempat masuk ke dunia Moro dan berkomunikasi dengan mereka. Jangan asal termakan cerita orang2 yang gak benar.... Cari tahu jelas buktinya dulu....