Asal Muasal Nama # 1: Pulau Kalimantan

Tulisan ini saya kutip dari buku Sriwijaya karya Prof. Dr. Slamet Muljana (Lkis, 2006). Meski mengisahkan tentang sejarah Sriwijaya, di hal 87-88, Prof Slamet mengulas sedikit tentang sejarah nama Kalimantan dari berbagai pendapat.

Menurut Crowfurd di dalam bukunya berjudul Descriptive Dictionary of the Indian Islands (1856), penduduk asli Kalimantan menyebutkan, kata tersebut nama sejenis buah mangga. Jadi, pulau Kalimantan adalah pulau mangga. Namun, Crowfurd memberi keterangan, keterangan penduduk asli tersebut berbau dongeng dan tidak populer.

Tentang pulau mangga ini ternyata diperkuat oleh Dr. B. Ch. Chhabra lewat jurnal M.B.R.A.S vol. XV part 3 halaman 79. Katanya, sudah menjadi kebiasaan bangsa India kuno dalam memberikan nama berdasarkan tempat, sesuai dengan hasil bumi. Misal pulau Jawa berdasarkan hasil bumi, terutama jewawut (Sanskerta: yawa). Gara-gara itu, diberi nama pulau Yawa. Begitu pula dengan Kalimantan. Bahwa dimungkinkan nama Sanskerta-nya Amra-dwipa, yakni Pulau Mangga.

W.H. Treacher mementahkan tentang hubungan nama Kalimantan dengan hasil bumi pulau tersebut. Dalam British Borneo dalam jurnal M.B.R.A.S (1889), mangga liar tidak dikenal di Kalimantan Utara. Lagi pula Borneo tidak pernah dikenal sebagai pulau yang menghasilkan mangga.

Berbeda dengan C. Hose. Dalam karangannya, Natural Man, a Record from Borneo (1926), menjelaskan, Kalimantan berasal dari kata Klemantan. Nama ini digunakan oleh bangsa Melayu untuk menyebut seluruh pulau. Ucapan Klemantan sendiri diucapkan oleh penduduk asli Kalimantan.

Bahkan C. Hose mengatakan, Kalimantan itu mungkin sekali berarti Sago Island (Pulau Sagu), karena lamantah adalah nama dalam bahasa asli untuk sago mentah, yang dijual kepada pabrik. Hal tersebut jelas membantah nama Kalimantan, yang menurut Crowfund, diambil dari nama buah mangga.

Prof. Slamet menambahkan, barangkali kata Kalimantan juga bukan kata Melayu asli. Kata tersebut mungkin dari kata pinjaman, sebagaimana kata Malaya dan Melayu untuk menyebutkan daerah bersangkutan, dimana kata tersebut berasal dari India.

Kata Kalimantan, lanjut Prof. Slamet, berasal dari Sanskerta Kalamanthana, yakni pulau yang udaranya sangat panas, seakan-akan membakar. Ini bisa dilihat dari pemenggalan kata kal (a) yang berarti musim atau waktu; lalu manthan (a) yang artinya membakar. Oleh karena vokal a pada kala, dan manthana menurut kebiasaan tidak diucapkan, maka kata Kalamanthana menjadi Kalmantan. Oleh penduduk asli, kata itu diucapkan Klemantan atau Quallamontan. Dari bentuk kata itulah diturunkan menjadi kata Kalimantan. (*)

Brilianto

1 comment:

Al-Banjari said...

Saya orang kalimantan asli....

Aneh ya kalau sejarah kami kalimantan yang menentukan kok orang luar kalimantan dan yang lebih aneh lagi orang kalimantan ingin tahu sejarahnya sendiri malah bertanya kepada orang luar kalimantan....

Anehnya lagi setiap momen yang terjadi di nusantara baik itu kebesaran suatu kerajaan maupun adat istiadat selalu tidak luput dari pengaruh kerajaan majapahit atau budaya jawa, kalau tidak salah kerajaan hindu pertama dan yang tertua adalah Kutai Martadipura dan bertempat di kalimantan.... tetepi dewasa ini kok jika ada di nusantara yang berbau hindu maka di katakan akibat pengaruh kerajaan majapahit.. dasar aneh sejarah di tulis semaunya dan semata-mata hanya ingin menonjolkan daerah si penulis saja... kalau begitu adanya maka sejarah sendiri tidak bisa di katakan ilmu ilmiah karena tidak absolut karena ada kepentingan di dalamnya.