Busana mewah ditemukan di makam Dinasti Ming

Para arkeolog di Tiongkok menemukan makam pasangan suami istri dari Dinasti Ming dengan busana berhias desain rinci yang masih awet.

Makam berusia 500 tahun itu berisi satu peti jenazah kayu untuk suami dan satu lagi untuk sang istri, keduanya berada berdampingan dalam satu peti luar yang tertutup lapisan bubur (campuran limau dan sup beras ketan).

Seperti dilansir laman LiveScience, para arkeolog hanya menemukan beberapa tulang dalam peti jenazah, namun pakaian mereka masih dalam kondisi bagus.

Peti jenazah perempuan memiliki selempang dengan tulisan bahwa dia adalah "Lady Xu, mendiang ibu keluarga Wang dari Dinasti Ming."

Peti jenazahnya berisi baju dalam dengan tampal yang menunjukkan detil gambar Kilin, makhluk mitologi dengan kepala naga dan badan bersisik. Kilin itu terlihat berada di tengah awan, bebatuan, dan lautan air.

Beberapa rok ditemukan dalam peti jenazah perempuan, termasuk satu yang berhias pola ulir emas sepanjang sekitar 89 sentimeter.

"Kainnya adalah tenun dengan hiasan bunga-bunga, serangga dan macam-macam pola harta benda," kata para peneliti dari Taizhou Municipal Museum dalam artikel yang baru-baru ini terbit di jurnal Chinese Cultural Relics.

Bahkan alas kaki perempuan dalam peti itu memiliki hiasan bagus. "Bagian atas sepatu dibuat dari sutra polos, dan pada bagian jari dibordir dengan pola-pola bunga, koin kuno, titik-titik persegi dan lonceng batu," tulis para peneliti serta menambahkan hak sepatu berhias tenunan berpola bunga dan aneka pola harta benda.

Para peneliti menyatakan barang-barang itu tetap berada dalam kondisi baik karena tersimpan dalam tempat yang tertutup baik.

Menurut mereka pengawetan tingkat tinggi dari pakaian Dinasti Ming berkaitan dengan lapisan bubur yang menutup peti jenazah dan membentuk segel.

Makam itu ditemukan di Desa Sensen Village, bagian dari Kota Taizhou, di pantai Laut Tiongkok Timur, dan digali pada Juli 2008.

Berdasarkan desain dan artefak dalam makam, arkeolog yakin makam itu dibangun sekitar masa Kaisar Jiajing, yang berkuasa dari tahun 1521 sampai 1567.


Gaya Suami
Suami perempuan itu juga dikebumikan dengan pakaian bagus. Dia punya sejumlah gaun, termasuk satu gaun dengan pola sangat rumit.

"Kainnya bertenun gambar bunga lotus, peoni, plum dan chrysanthemum, diselingi macam-macam pola harta benda seperti koin, manik-manik api, tanduk, kotak, daun pisang, tongkat ruyi, batang perak dan lonceng batu," tulis para peneliti.

Si lelaki punya dua potongan sarung bantal, dengan tulisan yang menyatakan "terbang awal ke Surga" dan "untuk dilahirkan dalam kehidupan selanjutnya di Dunia Barat."

Para peneliti tidak berspekulasi tentang keyakinan pasangan itu tapi frase "dunia barat" bisa merujuk ke Buddhist.

Di sekolah Buddhisme Mahayana yang dikatakan sebagai surga, atau Sukhavati, di barat jauh. Itu bisa dimasuki dengan memanggil nama Amitābha Buddha.

Buddhisme, Confusianisme dan Taoisme semuanya dijalankan di Tiongkok selama masa Dinasti Ming antara tahun 1368 sampai 1644.

Selain itu pada abad ke-16 dan 17, ada sejumlah kecil misionaris Kristen dari Eropa di Tiongkok, yang merupakan wilayah makmur selama pemerintahan Dinasti Ming, ketika penguasa Ming membangun Kota Terlarang dan Tembok Besar, serta mengirim Laksamana Zheng He melakukan ekspedisi ke Samudera India, mencapai pantai timur Afrika.

Editor: Maryati

No comments: