Kastil Kuno Ungkap Sejarah Irlandia Utara Abad Ke-17

Kastil Kuno Ungkap Sejarah Irlandia Utara Abad Ke-17 Kastil Ali Pasha Tepelena di Porto Palermo, sekitar 235 km di sebelah selatan Tirana, Albania, Rabu 28 Mei 2014. Teluk Porto Palermo, kastilnya, dan laut birunya menjadi tujuan wisata terkenal di Albania dan masuk ke dalam daftar tempat-tempat untuk dikunjungi bagi mereka yang menyukai petualangan. REUTERS/Arben CeliKastil dari abad pertengahan di Dunlunce, yang terletak di kawasan bebatuan terjal di pantai Irlandia Utara, merupakan bangunan dengan susunan batu misterius. Kastil dari abad ke-15 ini pernah ditempati oleh keluarga MacQuillan. Keluarga ini pernah menguasai sebagian besar wilayah Irlandia Utara.

Awalnya, Badan Lingkungan Irlandia Utara berencana mengungkap bagian dari kota abad ke-17 yang hilang dari Dunluce. Namun penggalian para arkeolog tersandung sisa-sisa permukiman dari abad yang sama di dekat kastil itu.

“Ini sisa-sisa sejarah yang menarik,” kata Menteri Lingkungan Irlandia Utara Mark Durkan, seperti dikutip dari Livescience, Rabu, 21 Januari 2015. Sisa-sisa kota berada dekat dengan tebing yang terdapat kastil di atasnya.

Bangunan tersebut, menurut para peneliti dari Badan Lingkungan, membentuk permukiman kecil di luar gerbang kastil. Salah satu reruntuhan yang ditemukan ialah struktur batu dengan pintu di sudutnya. “Bentuknya sangat berbeda dengan bangunan abad ke-17,” kata Durkan.

Melalui penanggalan radiokarbon, benda tersebut terdeteksi berasal dari abad ke-15. Atau, sezaman dengan kehidupan keluarga MacQuillan di kastil tersebut.

Selain menemukan struktur batu dengan pintu, para arkeolog juga mendapatkan tembikar yang berasal dari abad pertengahan. Penemuan tembikar ini menimbulkan pertanyaan besar bagi para ahli. Tembikar tersebut, kata Durkan, membuka jalan baru untuk menyelidiki aktivitas terakhir permukiman tersebut pada akhir abad ke-17.

Pemerintah Irlandia Utara berencana melanjutkan penggalian di Dunluce dan kebun kastil itu dengan bantuan dana dari Heritage Lottery Fund.

No comments: