Perjalanan dari Belanda ke Sabang 1931

Kawasan Sabang atau Pulau Weh yang berada di jalur pelayaran internasional berdenyut kencang pada masa perang Belanda hingga Jepang di Aceh, bahkan jauh sebelumnya. Sebuah perjalanan ke Sabang pada 1931. @IdFilmCentre
Sebuah perjalanan ke Sabang pada 1931. @IdFilmCentre


SEBUAH video pribadi hasil rekaman saat pelayaran dari Belanda ke Sabang tahun 1931, memperkuat bukti bahwa Pelabuhan Sabang telah mendunia sejak masa silam.

Dalam video berjudul “Sebuah Perjalanan ke Hindia Belanda” itu tampak kondisi berbagai pelabuhan lintas negara. Video dengan judul asli “Een Reis Naar Indie, November 1931” yang berdurasi 13.20 menit itu kemudian turut diunggah di laman indonesianfilmcenter.com pada 20 November 2012.

Berdasarkan penjelasan dilansir laman indonesianfilmcenter.com, video yang menampilkan seorang wanita cantik dalam pelayaran itu, lokasi produksinya adalah Belanda, Utara-Holland, Amsterdam, IJmuiden, besar-Brittain, Southampton, Aljazair, Algiers, Italia, Genoa, Egypte, Terusan Suez, Sri Lanka, Kolombo, Indonesia, Sulawesi, dan Sabang.

“Tidak ada suara. Rekaman pribadi tentang pelabuhan yang dikunjungi selama perjalanan ke Hindia Belanda pada tahun 1931. Reportase dari sebuah perjalanan ke Hindia Belanda di mana sebagian besar rekaman dibuat di pelabuhan yang dikunjungi dalam perjalanan. Pelabuhan dari IJmuiden, Southampton (dengan tebing kapur), Algiers, Genoa (dengan gambar kota), Terusan Suez, Colombo (dan gambar kota) dan tiba di Sabang,” demikian ringkasan tentang video itu. (Klik tautan ini untuk melihat video)

Sebagaimana diketahui, sebelum Indonesia merdeka dari penjajahan, negeri ini dikenal sebagai Hindia Belanda. Kawasan Sabang atau Pulau Weh yang berada di jalur pelayaran internasional berdenyut kencang pada masa perang Belanda hingga Jepang di Aceh, bahkan jauh sebelumnya.

Sebagian jejak sejarah di Sabang itu dapat dilihat dari foto-foto “Sabang Zaman Dulu” yang dipublikasikan lewat laman pusakaindonesia.pnri.go.id. Di antaranya, foto Markas Besar Sabang tahun 1925, Rumah Kepala Administrasi Sabang, Kantor Negara/Pemerintah, kondisi Pelabuhan Sabang, dan lokasi-lokasi penting lainnya.

Pada foto-foto “Sabang Tempo Dulu” koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Aceh itu turut ditulis keterangan singkat dalam bahasa Belanda. (Lihat: FOTO Begini Sabang Tempo Dulu).[] 

No comments: