5 Februari 1641; Mangkatnya Sultan Iskandar Tsani

Taman Gunongan tempat Sultan Iskandar Tsani dimakamkan. @prettyindonesia.com
Taman Gunongan tempat Sultan Iskandar Tsani dimakamkan. @prettyindonesia.com Strategi politiknya dalam pemerintahan hanya konsentrasi pada sentralisasi kekuasaan seperti yang dilakukan oleh Iskandar Muda.

SULTAN Iskandar Tsani Alauddin Mughayat Syah merupakan Sultan Aceh ketiga belas. Dia merupakan sultan pengganti setelah Iskandar Muda berkuasa.

Jika melihat dari silsilah keluarganya, Sultan Iskandar Tsani adalah putera dari Sultan Pahang, Ahmad Syah. Dia dibawa ke Aceh oleh Iskandar Muda saat Pahang berada di bawah bendera Kerajaan Aceh Darussalam pada 1617.

Setelah dewasa, Sultan Iskandar Tsani menikah dengan puteri tertua Sultan Iskandar Muda, yang kelak bergelar Sri Ratu Tajul Alam Safiatuddin. Iskandar Tsani kemudian dipercaya menggantikan kedudukan Sultan Iskandar Muda, saat sultan mangkat pada 16 Desember 1636.

Masa pemerintahan Sultan Iskandar Tsani tidak banyak yang bisa dilakukan untuk membangkitkan Kerajaan Aceh Darussalam. Apalagi saat itu kekuatan armada Aceh mulai menyusut dan melemah di Selat Malaka. Strategi politiknya dalam pemerintahan hanya konsentrasi pada sentralisasi kekuasaan seperti yang dilakukan oleh Iskandar Muda.

Masa pemerintahan Sultan Iskandar Tsani terlalu pendek untuk membuat perubahan besar. Ia mangkat pada 5 Februari 1641 dan digantikan oleh istrinya, Sultanah Sri Ratu Tajul Alam Safiatuddin.

Iskandar Tsani kemudian dimakamkan di Kompleks Taman Bustanussalatin atau dikenal Taman Ghairah pada masa Kerajaan Aceh Darussalam. Kini taman tersebut lebih dikenal sebagai Taman Gunongan yang letaknya bersebelahan dengan Taman Putroe Phang, Banda Aceh.[]
Editor: Boy Nashruddin Agus

No comments: