Diazab dalam Kubur? Ini Sebabnya

kuburan
AZAB kubur merupakan suatu hal yang memang ditakuti oleh setiap manusia. Karena dari beberapa riwayat banyak mengatakan bahwa siksa dalam azab kubur itu sangatlah berat. Maka, banyak orang, terutama orang Islam yang menjaga dari hal-hal yang tidak diridhai oleh Allah SWT, agar tidak mendapat azab kubur tersebut. Hanya saja, terkadang kebanyakan orang lalai, hingga meninggalkan apa saja sebab-sebab dari azab kubur itu.
Sebab-sebab yang membuat penghuni kubur disiksa ada dua, yakni umum dan terperinci. Secara umum mereka disiksa karena tidak mengenal Allah, menyia-nyiakan perintah-Nya dan berbuat maksiat.
Sedangkan sebab yang terperinci banyak disebut di dalam nas hadis. Berikut penjelasannya:
1. Tidak memakai penutup saat buang air kecil dan namimah
Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Ibn Abbas RA berkata bahwa Nabi SAW melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda, “Sungguh keduanya sedang disiksa, dan mereka tidak disiksa karena dosa besar.” Kemudian beliau melanjutkan, “Ya, yang satu karena melakukan namimah (mengadu domba), dan yang satunya lagi tidak memakai penutup saat buang air kecil.” Kemudian Rasulullah SAW mengambil sebuah kayu basah dan membelahnya menjadi dua, lalu menancapkannya pada dua kubur tersebut, dan bersabda, “Semoga siksa keduanya menjadi ringan selama kayu ini tidak kering!”
An-Nasa’i meriwayatkan bahwa Aisyah berkata, “Seorang wanita Yahudi masuk ke kamarku dan berkata, ‘Sungguh azab kubur (bisa) berasal dari air seni.’ Aku menyahut, ‘Dusta engkau.’ Ia berkata, ‘Ya, sungguh kami (penganut Yahudi) memotong kulit dan pakaian kami bila terkena air seni.’ Sementara itu, Rasulullah SAW keluar hendak shalat pada saat suara kami meninggi. Beliau SAW bertanya, ‘Ada apa ini?’ Aku menceritakan apa yang wanita itu katakana. Beliau bersabda, ‘Ia benar.’ Lalu beliau tidak shalat kecuali berdoa setelahnya, ‘Ya Tuhan Jibril, Mikail dan Israfil, lindungilah aku dari panasnya neraka dan azab kubur’.”
Nampaknya inilah yang diisyaratkan oleh hadis bahwa Bani Israil memotong kulit dan pakaian yang terkena air seni. Ini merupakan syariat yang ditetapkan Allah bagi mereka. Karena itu, ketika ada orang yang melarang hal tersebut untuk dikerjakan, maka konsekuensinya Allah akan menyiksa mereka karena pelarangan tersebut.
Dalam hadis Abdurrahman ibn Hasanah, Rasulullah SAW bersabda, “Apakah kalian tidak tahu apa yang menimpa seorang Bani Israil. Jika mereka terkena air seni, mereka memotong bagian yang terkena air seni tersebut. Lalu ia melarang mereka melakukan itu, maka ia diazab di dalam kubur.”
Rasulullah SAW memberitakan bahwa umunya siksa kubur berawal dari air seni. Anas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bersihkan dirimu dari air seni, karena umunya azab kubur berasal dari air seni.” Ibn Abbas meriwayatkan dengan redaksi: “Umumnya azab kubur berasal dari air seni maka bersihkanlah dirimu darinya.” Adapun versi Abu Hurairah, “Kebanyakan azab kubur berawal dari air seni.”
kuburan1
2. Mencuri rampasan perang
MENCURI ghanimah rampasan perang termasuk dosa besar yang dapat mengakibatkan pelakunya disiksa di dalam kubur. Abu Hurairah berkata, “Seorang lelaki memberi hadiah seorang budak bernama id’am kepada Rasulullah SAW. Ketika Mid’am ikut bepergian bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba ia terkena anak panah nyasar. Ia tewas. Orang-orang berkata, ‘Semoga ia masuk surga!’ Mendengar ini Rasulullah SAW bersabda, ‘Sekali-kali tidak! Demi Yang Mengusai diriku, sungguh lilin yang ia ambil pada perang Khaibar termasuk ghanimah yang belum dibagi. Lilin ini akan menyalakan api neraka buatnya.’ Ketika orang-orang mendengar hal itu, tiba-tiba seorang lelaki membawa satu atau dua tali kulit terumpah untuk diserahkan kepada Nabi SAW. Beliau SAW lalu berkata, ‘Satu atau dia tali kulit terumpah dari neraka’.” Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Abdullah ibn ‘Amru berkata, “Dulu ada lelaki bernama Karkarah yang bertugas menjaga barang bawaan milik Nabi yang diletakkan di punggung hewan. Ketika ia meninggal, Rasulullah SAW bersabda, ‘Ia di neraka.’ Para sahabat pergi untuk melihatnya, lalu mereka menemukan pakaian yang diambilnya,” (HR. Bukhari).
3. Dusta, Zina, Riba, dan Meninggalkan Al-Qur’an
Allah menunjukkan beberapa dosa yang membuat pelakunya diazab. Dalam shahih al-Bukhari diriwayatkan bahwa Samurah ibn Jundub berkata:
Biasanya setelah shalat Nabi SAW menghadapkan wajahnya kearah kami, dan bertanya, “Siapa di antara kalian yang mimpi tadi malam?” Jika ada yang bermimpi, orang itu akan menceritakannya, lalu Nabi SAW mengatakan Masya Allah.
Suatu hari beliau bertanya kepada kami, “Apakah di antara kalian ada yang bermimpi tadi malam?” Kami menjawab, “Tidak.” Beliau berkata, “Aku tadi malam bermimpi ada dua orang mendatangiku. Mereka memegang tanganku dan membawaku ke tanah yang suci. Di sana ada laki-laki yang sedang duduk dan laki-laki yang berdiri di sampingnya dengan besi pengait di tangannya. Besi itu dimasukkan ke sudut mulut lelaki yang duduk, lalu ditarik sampai mencapai tengkuk, kemudian sudut mulut yang lain ditarik seperti itu, sehingga kedua sudut mulutnya terpaut. Setelah itu, keadaannya pulih sedia kala, dan ia diperlakukan lagi seperti itu.
Aku bertanya, “Apa ini?” Kedua orang yang membawaku menjawab, “Jalanlah!” Lalu kami berjalan sampai bertemu dengan seorang lelaki yang sedang berbaring dan seorang lagi yang berdiri dekat kepalanya sambil memegang batu, lalu dengan batu itu ia menghancurkan kepala lelaki yang berbaring. Setelah ia memukulnya, batu tersebut menggelinding, lalu ia pergi untuk mengambilnya lagi. Ketika ia kembali, kepala lelaki yang hancur tadi sudah menyatu kembali dan pulih seperti sedia kala, lalu ia memukulnya lagi.
Aku bertanya, “Siapa ini?” Kedua orang yang membawaku menjawab, “Jalanlah!” Kami berjalan dan menemukan sebuah lubang mirip tungku dari tembikar untuk membakar roti, yang atasnya sempit, bawahnya luas dan dibawahnya api menyala. Jika api itu mendekat, orang-orang di dalamnya segera naik sampai mereka nyaris keluar. Jika api padam, mereka kembali turun ke bawah. Di dalam lubang itu terdapat laki-laki dan perempuan telanjang.
Aku bertanya, “Siapa mereka ini?” Kedua orang yang membawaku menjawab, “Jalahnlah!” Kami lalu berjalan dan sampai ke sebuah sungai darah yang di dalamnya ada seorang laki-laki berdiri, dan di tengah sungai (menurut versi Yazid dan Wahab ibn Jarir dari Jarir ibn Hazim: di pinggir sungai) ada seorang lelaki yang di hadapannya ada batu. Jika orang itu ingin keluar dari sungai, lelaki di pinggir atau di tengah sungai melempari mulutnya dengan batu sehingga ia kembali ke tempatnya semula. Setiap kali ia akan keluar dari sungai, ia dilempar dengan batu sehingga kembali lagi.Â

ALAM KUBUR
SUATU hari Rasulullah SAW bertanya kepada kami, “Apakah di antara kalian ada yang bermimpi tadi malam?” Kami menjawab, “Tidak.” Beliau berkata, “Aku tadi malam bermimpi ada dua orang mendatangiku. Mereka memegang tanganku dan membawaku ke tanah yang suci. Di sana ada laki-laki yang sedang duduk dan laki-laki yang berdiri di sampingnya dengan besi pengait di tangannya. Besi itu dimasukkan ke sudut mulut lelaki yang duduk, lalu ditarik sampai mencapai tengkuk, kemudian sudut mulut yang lain ditarik seperti itu, sehingga kedua sudut mulutnya terpaut. Setelah itu, keadaannya pulih sedia kala, dan ia diperlakukan lagi seperti itu.
Aku bertanya, “Apa ini?” Kedua orang yang membawaku menjawab, “Jalanlah!” Lalu kami berjalan sampai bertemu dengan seorang lelaki yang sedang berbaring dan seorang lagi yang berdiri dekat kepalanya sambil memegang batu, lalu dengan batu itu ia menghancurkan kepala lelaki yang berbaring. Setelah ia memukulnya, batu tersebut menggelinding, lalu ia pergi untuk mengambilnya lagi. Ketika ia kembali, kepala lelaki yang hancur tadi sudah menyatu kembali dan pulih seperti sedia kala, lalu ia memukulnya lagi.
Aku bertanya, “Siapa ini?” Kedua orang yang membawaku menjawab, “Jalanlah!” Kami berjalan dan menemukan sebuah lubang mirip tungku dari tembikar untuk membakar roti, yang atasnya sempit, bawahnya luas dan dibawahnya api menyala. Jika api itu mendekat, orang-orang di dalamnya segera naik sampai mereka nyaris keluar. Jika api padam, mereka kembali turun ke bawah. Di dalam lubang itu terdapat laki-laki dan perempuan telanjang.
Aku bertanya, “Siapa mereka ini?” Kedua orang yang membawaku menjawab, “Jalahnlah!” Kami lalu berjalan dan sampai ke sebuah sungai darah yang di dalamnya ada seorang laki-laki berdiri, dan di tengah sungai (menurut versi Yazid dan Wahab ibn Jarir dari Jarir ibn Hazim: di pinggir sungai) ada seorang lelaki yang di hadapannya ada batu. Jika orang itu ingin keluar dari sungai, lelaki di pinggir atau di tengah sungai melempari mulutnya dengan batu sehingga ia kembali ke tempatnya semula. Setiap kali ia akan keluar dari sungai, ia dilempar dengan batu sehingga kembali lagi.
Aku bertanya, “Siapa ini?” Kedua orang yang membwaku menjawab, “Jalanlah!” Lalu kami berjalan sampai kami berhenti di sebuah taan hijau yang di dalamnya ada sebuah pohon besar dan di dekat akarnya ada seorang kakek dan beberapa anak kecil. Di dekat pohon ada seornag lelaki yang di hadapannya ada api yang menyala. Lalu kedua orang yang membwaku menaikkanku ke pohon dan memasukkan aku ke suatu tempat yang sangat indah . Di dalamnya ada orang-orang tua, pemuda-pemuda, wanita-wanita dan anak-anak. Kemudian keduanya mengeluarkan aku dari tempat itu, lalu menaikkanku ke pohon dan memasukkan aku ke dalam tempat yang lebih bagus dan lebih indah, yang di dalamnya terdapat orang-orang tua dan pemuda-pemuda.
Aku berkata, “Kalian telah membawaku berkeliling pada mala mini, maka beritahukanlah padaku mengenai peristiwa-peristiwa yang ku lihat tadi!” Keduanya menjawab, “Baik. Orang yang mulutnya dirobek adalah seorang pendusta yang menceritakan kabar dusta sehingga dusta itu tersebar ke mana-mana, dan ia terus diperlakukan begitu sampai hari kiamat. Orang yang kepalanya diremukkan adalah lelaki yang diajarkan padanya al-Quran tetapi ia mengabaikannya di malam hari dan tidak mengamalkannya di siang hari. Ia diperlakukan seperti itu sampai hari kiamat. Orang yang di dalam lubang adalah para pezina. Orang yang di sungai adalah pemakan riba. Orang tua yang berada di akar pohon adalah Ibrahim, sedang anak-anak di sekelilingnya adalah anak-anak manusia. Yang menyalakan api adalah (malaikat) Malik penjaga neraka. Tempat pertama yang kau masuki adalah tempat umunya kaum mukmin, sedangkan tempat ini adalah para syuhada. Aku ini Jibril dan ini Mikail. Angkatlah kepalamu!” Aku mengangkat kepalaku, lalu tiba-tiba di atasku ada sesuatu seperti awan. Mereka berkata, “Itu tempat tinggalmu.” Aku berkata, “Biarkan aku memasuki rumahku.” Mereka berkata, “Umurmu masih ada. Jika umurmu telah habis, kau boleh masuk ke rumahmu.” [Sumber: Ensiklopedia Kiamat/Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi]

No comments: