Kerajaan Majapahit

Sudah menjadi pengetahuan bersama, bahwa bangsa Indonesia memiliki banyak kerajaan dimasa lampau, seperti Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Pajajaran, kerajaan Singasari, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Bali, dan lain-lain. Salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di Indonesia adalah Kerajaan Majapahit. Wilayah kekuasaannya meliputi seluruh Indonesia serta sebagian wilayah negara-negara tetangga (Asia Tenggara).

Asal mula nama Kerajaan Majapahit yaitu dari nama buah “Mojo” yang rasanya pahit. Singkat cerita, pada zaman dahulu, Raden Wijaya (raja pertama Majapahit) melihat sebuah pohon besar yang berbuah lebat dan buahnya berukuran besar. Setelah itu, Raden Wijaya memetik dan memakannya, ternyata rasa buah tersebut pahit. Raden Wijaya penasaran dengan buah tersebut. Kebetulan ada seseorang disana dan Raden Wijaya bertanya, “Buah apakah itu?”. Kemudian orang tersebut menjawab, “Mojo”. Dengan begitulah, Raden Wijaya memberi nama kerajaannya Majapahit.

Pusat Kerajaan Majapahit terletak di Mojokerto, Jawa Timur, tepatnya di desa Trowulan, 10 km sebelah barat daya kota Mojokerto. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya pemandian Kolam Segaran yang di perkirakan merupakan tempat mandi dan istirahatnya Raja-raja Majapahit. Kolam tersebut mengandung sumber air dan diyakini belum pernah surut hingga saat ini. Selain itu, ditemukan pula beberapa candi seperti Gapura Bajang Ratu, Candi Wringin Lawang dan Candi Tikus. Lalu, ditemukan pula bebrapa artefak di sekitar Trowulan yaitu Prasati Gajah Mada, Prasasti Gunung Butak, keris, koin emas, celengan keramik, dan tembikar

Saat ini, terdapat museum yang menyimpan artefak-artefak peninggalan Kerajaan Majapahit. Museum tersebut dikenal dengan nama Museum trowulan dan terletak sekitar 200 meter dari Kolam Segaran. Di dalam museum itulah artefak-artefak yang ditemukan disimpan. Serta, terdapat dua pohon mojo yang berada di depan dan di dalam bangunan tersebut.

Kerajaan Majapahit berdiri pada tanggal 10 November 1293 Masehi yang bertepatan dengan hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja. Raden Wijaya memerintah selama kurang lebih 16 tahun terhitung sejak 1293 M – 1309 M. Sepeninggalnya, tahta kerajaan diserahkan kepada anaknya yang bernama Jayanegara. Pada waktu itu Jayanegara baru berusia 15 tahun. Karena kelemahan dan kejahatannya selama memerinta, Jayanegara mendapat julukan Kala gemut. Pada masa pemerintahannya banyak sekali terjadi pemberontakan. Pemberontakan terbesar yang hampir menggulingkan Jayanegara dilakukan oleh seorang Dharmaputra (orang kepercayaan dan penasihat  raja) bernama Ra Kuti. Beruntung, Gajah Mada dapat menghentikan aksi tersebut.

Karena Jayanegara tidak memiliki keturunan laki-laki, Dia pun digantikan oleh adiknya yang bernama Gayatri. Dia mendapat julukan Tribhuana Tunggadewi dan memerintah selama 22 tahun, sejak 1328 M - 1350 M. Pada masa kekuasaannya  yakni tahun 1331 M, terjadi pemberontakan di Sadeng dan Keta. Namun keduanya dapat diatasi oleh Gajah Mada.

Atas jasanya tersebut, Gajah Mada di angkat sebagai Mahapatih Hamengkubumi Majapahit. Pada saat pengangkatannya ditahun 1336 M, Gajah Mada mengucapkan sumpah, yang disebut Sumpah Palapa. Pada sumpahnya, Gajah Mada menyatakan bahwa dia pantang bersenang-senang sebelum dapat menyatukan Nusantara.

Gayatri meninggal pada tahun 1350 M dan digantikan oleh putranya yang bernama Hayam Wuruk (1350 M – 1389 M). Pada masa pemerintahannya, Majapahit mencapai puncak kejayaan. Wilayahnya sangat luas (hampir meliputi sebagian Asia Tenggara). Pada masa pemerintahannya pula, karya sastra mengalami kemajuan pesat. Salah satu contohnya adalah kitab karangan Mpu Prapanca dengan judul Nagarakertagama.

Kota Majapahit adalah kawasan urban awal dalam sejarah Indonesia. Kemakmuran Majapahit dipengaruhi oleh majunya pertanian lembah sungai Brantas serta dikuasainya jalur perdagangan rempah-rempah Maluku.

Hayam Wuruk meninggal pada tahun 1389 M. Sepeninggal Hayam Wuruk dan setelah mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah, terutama disebabkan oleh perebutan tahta. Bahkan sempat terjadi perang saudara yang lebih dikenal dengan nama Perang Paregreg. Hingga pada akhirnya banyak daerah kekuasaan Majapahit mulai melepaskan diri. Semenjak tahun 1429 Masehi, kerajaan Majapahit mangalami pergantian raja berkali-kali. Hingga akhirnya muncul Kerajaan Demak yang berhasil menguasai Majapahit pada tahun 1522 M. Pada saat itulah, Kerajaan Majapahit dinyatakan runtuh.

Jefri

No comments: