Sejarah Peradaban Islam Pada Zaman Rasulullah

A. Sejarah bangsa-bangsa arab sebelum islam
1. Kehidupan Sosial bangsa arab sebelum islam
Sebelum datang agama islam, mereka tela mampunyai berbagai macam adat istiadat, akhlak dan peraturan hidup. Agama baru ini pun datang membawa akhlak, hukum-hukum dan peraturan hidup.
Jadinya agama baru ini datang kepada bangsa yang bukan bangsa baru. Maka bertemulah agama islam dengan agama-agama nenek moyang bangsa arab jahiliyah, peraturan islam dengan peraturan-peraturan bangsa arab jahiliyah sebelum islam. Kemudian terjadilah pertarungan-pertarungan yang banyak memakan waktu.
Bangsa arab terbagi atas dua bagian, yaitu penduduk gurun pasir dan penduduk negeri.
Sejarah bangsa arab penduduk gurun pasir hampir tidak di kenal orang. Yang dapat kita ketahui dari sejarah mereka hanyalah yang di mulai dari kira-kira seratus lima puluh tahun sebelum islam. Adapun yang sebelum itu tidak dapat di ketahui. Karena bangsa arab penduduk gurun pasir itu terdiri atas berbagai macam suku bangsa yang selalu berperang. Peperangan-peperangan itu pada asal mulanya di timbulkan oleh keinginan memelihara hidup, karena siapa saja yang kuat berhak memiliki tempat-tempat yang berair dan padang-padang rumput tempat mengembalakan binatang ternak. Adapun si lemah hanya berhak mati atau menjadi budak.
Akibat dari peperangan yang terus menerus, kebudayaan mereka tidak berkembang. Karena itu, nilai wanita menjadi sangat rendah bahkan para wanita yang melahirkan bayi wanita maka akan di kubur hidup-hidup, situasi seperti ini terus berlangsung sampai agama islam lahir dan bahan-bahan sejarah arab pra islam sangat langka di dapatkan di dunia arab dan dalam bahasa arab, pengetahuan itu di peroleh melalui syair-syair yang beredar di kalangan para perawi syair, dengan begitulah sejarah dan sifat masyarakat arab dapat di ketahui, antara lain, bersemangat tinggi dalam mencari nafkah, sabar menghadapi kekerasan alam, dan juga di kenal sebagai masyarakat yang cinta kebebasan.
Adapun sejarah bangsa arab penduduk negeri lebih jelas, adalah lebih jelas negri-negeri mereka adalah jazirah arab bagian selatan, kerajaan hirah dan ghassan, dan beberapa kota di tanah hijaz.
2. Agama-agama bangsa arab sebelum islam
Bangsa arab sangat kuat dalam beragama. Hal ini adalah nyata dan tidak di ragukan lagi, serta dapat di saksikan setiap hari.
Semangat beragama ini menjadi salah satu sebab yang mendorong meraka melawan dan memerangi islam di kala islam datang. Mereka memerangi agama islam, karena mereka amat kuat berpegang teguh dengan agama yang lama, yaitu kepercayaan yang telah mendarah daging pada diri mereka, agama isalam mereka perangi dengan mati-matian, sampai mereka kalah.
Sebelum agama islam datang, bangsa arab memiliki kepercayaan watsani yaitu penyembah dewa yang di wujudkan dalam bentuk berhala dan patung, setiap kabilah mempunyai berhala sendiri berhala yang ada di setiap kabilah dahulunya adalah batu yang terletak di haram ka’bah, yang kemudian mereka muliakan; sementara itu ka’bah dan makkah tetap mempunyai kedudukan yang tinggi, akhirnya di antara berhala-berhala itu ada yang di pindahkan ke ka’bah, hingga penuhlah ka’bah dengan berhala-berhala yang jumlahnya sekitar 360 berhala mengelilingi berhala utama, hubal.
Hubal sendiri adalah berhala yang terpenting yang mereka anggap sebagai dewa terbesar, terletak di ka’bah; lata dewa tertua, terletak di thaif; uzza, bertempat di hijaz, berhala-berhala itu mereka jadikan tempat menanyakan dan mengetahui nasib baik dan nasib buruk (bertenun), atau apabila seorang hendak mengerjakan suatu pekerjaan yang berarti, seperti hendak bepergian, kawin, pergilah ia ke ka’bah untuk bertenun dan melihat pendapat dewa-dewa terhadap pekerjaan itu, yang menjadi juru tenunnya ialah para penjaga baitullah
Sebelum agama islam datang sudah tersiar agama yahudi dan nasrani (kristen), pengannut agama yahudi juga mendirikan koloni di jazirah arab yang terpenting di daerah yatsrib (sekarang: madinah), pandai bercocok tanam dan membuat alat-alat dari besi, seperti perhiasan san persenjataan. Sama dengan penganut yahudi, daerah kristen yang terpenting adalah najran, sebuah daerah yang subur, penganut agama kristen tersebut berhubungan langsung dengan habasyah (ethiopia), negara yang melindungi agama ini.
Walaupun agama yahudi dan kristen sudah masuk ke jazirah arab, bangsa arab kebanyakan masih menganut agama asli mereka. Yang demikian di sebabkan adanya diskriminasi, yaitu agama yahudi menurut agama bangsa yahudi adalah agama dari “suatu bangsa yang pilihan”.
Adapun agama kristen, keadaannya telah di penuhi oleh kepercayaan yang ruwet, yang sukar oleh otak bangsa arab memahaminya. Juga telah di penuhi oleh perselisihan yang sengit, yang mengakibatkan persoalan agama itu menjadi kabur, dan menjadikan orang arab yang ingin memeluk agama itu akhirnya jadi berpaling dari padanya.
B. Masa di Makkah
1. Kelahiran Nabi muhammad S.A.W
Muhammad S.A.W di lahirkan pada tanggal 9 atau 12 rabi’ul awal (20 april tahun 571 M) di kalangan bani hasyim, suatu kabilah yang memegang jabatan siqayah. Dan di kalangan keluarga terhormat. Ayahnya bernama abdullah anak abdul muthallib, seorang kepala suku quriasy yang besar pengaruhnya. Ibunya adalah Aminah binti wahab dari bani zuhrah. Tahun kelahiran nabi di kenal dengan nama tahun gajah, dinamakan demikian, karena pada tahun itu pasuakan Abrahah dengan mengundang gajah menyerbu Makkah untuk menghancurkan Ka’bah.
Sebelum beliau di lahirkan ayahnya meninggal dunia ketika beliau masih di dalam kandungan. Setelah beliau di lahirkan, ibunya meninggal dunia, beliau di asuh oleh kakeknya yaitu Abdul Muthallib dan di susui oleh Halimatus sa’diayah di kampung Halimah Sa’diyah itulah beliau bergembala kambing.
Setelah kakeknya meninggal dunia, beliau di asuh oleh saudara ayahnya yaitu Abu thalib. Di rumah Abu thalib itulah beliau di Didik, Beliau membantu pamannya mengurus perniagaannya. Beliau pernah pergi ke syam selagi beliau belum dewasa.
Salah satu usaha Muhammad yang terpenting sebelum beliau di utus menjadi rasul ialah berniaga ke Syam membawa barang-barang perniagaan Khatijah binti Khuwailid, dengan di temani sahaya Khotijah yang bernama maisarah.
Perniagaan itu menghasilkan laba yang banyak, dan menyebabkan pertalian antara Muhammad dan Khatijah. Mereka kemudian kawin. Waktu itu beliau berumur 25 tahun dan khatijah sudah janda dan telah mencapai usia 40 tahun. Sebelum sebelum kawin dengan nabi Muhammad telah pernah kawin dua kali.
2. Masa kerasulan Nabi Muhammad S.A.W
Kekayaan Khatijah telah memberi kesempatan kepada Muhammad untuk mencurahkan waktu dan perhatiannya kepada beribadat, mengasingkan diri, berfikir tentang keadaan alam ini. Dengan budi pekertinya yang luhur menjadikan jiwanya lebih suci, sementara itu istri beliau pun memberikan dukungan penuh terhadap keinginan beliau ini. Di sediakan makanan untuk bekal Muhammad dalam melaksanakan maksudnya. Makanan itu dibawanya ke gua hira’ Di sana beliau mengasingkan diri berfikir tentang alam dan Khaliqnya, dan lain-lain. Sehingga jiwa Muhammad yang suci bertambah suci.
Hingga pada tanggal 17 Ramadhan turunlah jibril kepadanya.dengan membawa wahyu yaitu surat Al-alaq ayat 1-5, dengan turunnya wahyu pertama itu berarti nabi muhammad telah di pilih allah sebagai Nabi dan Rasul, dalam wahyu pertama ini beliau belum di perintahkan untuk menyeru manusia kepada suatu agama.
3. Fase-Fase dakwah Nabi Muhammad
a.Fase sirriyah
Stelah turunnya wahyu yang pertama jibril tidak muncul lagi untuk beberapa lama, sementara nabi Muhammad selalu datang ke gua Hira’, dalam keadaan menanti itulah turun wahyu yang membawa perintah kepadanya yaitu surat Al-Muddatstsir:1-7 dengan turunnya perintah itu mulailah Beliau berdakwah secara sirriyah. Mula-mula beliau menyeru kepada keluarga dan sahabat karibnya mereka diseru beliau kepada pokok-pokok agama islam yaitu: percaya adanya tuhan dan meninggalkan pemujaan kepada berhala
Pada fase ini ada beberapa orang yang yang telah dapat menerima seruan beliau, yaitu: istri beliau Khatijah, sepupunya Ali bin abi thalib, Abu bakar, dan Zaid sahaya beliau. Kemudian banyak yang masuk islam melalui Abu bakar mereka di sebut Assabiqunal awwalun. Mereka ialah: Usman bin affan, Zubair bin awwam, Sa’ad bin abi waqqas, Abdurrahman bin auf, Thalhah bin ubaidillah, Abu ubaidah bin jarrah, dan Al-arqom bin abil arqom, Rumah Al-arqom bin abil arqom di jadikan markaz seruan dakwah kepda agama baru itu. Di samping mereka yang di sebutkan itu banyak pula hamba sahaya dan orang-orang miskin yang masuk islam.
Nabi menyeru kepada famili terdekatnya yaitu bani abdul muthallib, setelah turun wahyu kepadanya surat As-Syuara’ ayat 214. Seruan Nabi ini di sambut dengan baik dan di benarkan oleh sebagian mereka, tetapi sebagian lagi ada yang mendustakannya. Abu lahab pamannya sendiri dan istrinya sangat mendustakan seruan beliau.
b.Fase Jahriyah
Langkah dakwah selanjutnya yang di ambil beliau adalah menyeru secara terang-terangan (jahriyah) karena adanya wahyu perintah dari allah, yaitu surat Al-hijr ayat 94. Mula-mula ia menyeru kepada penduduk makkah, penduduk negeri lain dan kepada orang-orang yang datang ke makkah dari berbagai negeri, dengan usahanya yang tak mengenal lelah dan ke gigihan beliau mulai membuahkan hasil jumlah pengikut nabi makin hari makin banyak mereka terdiri dari kaum wanita, budak, para pekerja dan orang-orang faqir miskin.
Setelah dakwah secara terang-terangan, kaum kafir Quraisy mulai berusaha menghalangi dan membunuh agama baru tersebut dengan cara apapun. Menurut Ahmad Salabi ada 5 faktor yang mendorong orang kafir Quraisy menentang seruan islam itu (1) Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan (2) Nabi menyerukan persamaan hak antara bangsawan dan hamba sahaya (3) para kafir Quraisy tidak dapat menerima ajaran tentang kebangkitan kembali dan pembalasan di akhirat (4) takklid kepada nenek moyang adalah kebbiasaan yang sudah mengakar pada bangsa arab (5) pemehat dan penjual patung memandang islam sebagai penghalang risqi.
Untuk mencegah dakwah Nabi Muhammad kafir Quraisy menempuh banyak cara merka melakukannya dengan cara diplomatik yaitu: Mengancam Abu thalib, Menukar Nabi Muhammad dengan Umaroh bin walid, Membujuk Nabi dengan menawarkan tahta, harta dan wanita asalkan beliau menghentikan dakwahnya, setelah usaha diplomatik mereka gagal, tindakan secara kekerasan mulai di tingkatkan kepada kaum Muslimin dan para budak-budak mereka yang masuk islam sampai mereka murtad.
Kekejaman kaum kafir Quraisy terhadap kaum muslimin mendorong nabi Muhammad untuk mengungsikan Sahabat-sahabatnya keluar kota Makkah, pada tahun kelima Kerasulannya, nabi menetapkan habasyah (Etiopia) sebagai negeri pengungsian, karena Negus raja negeri itu adalah seorang yang adil. Rombongan pertama berjumlah 10 orang dan menyusul rombongan berikutnya yang berjumlah hampir seratus orang. Usaha kaum kafir Quraisy untuk menghalangi dan membujuk raja Negus agar menolak kehadiran kaum Muslimin disana hanya menghasilakan isapan jempol (gagal).
Di tengah kekejaman kaum kafir Quraisy dua orang kuat Quraisy masuk islam yaitu Umar bin affan dan hamzah, dengan masuknya dua tokoh ini posisi Umat islam semakin kuat. Menguatnya posisi umat islam membuat kaum kafir Quraisy menempuh cara baru untuk melumpuhkan Nabi Muhammad yang bersandar pada kekuata Bani Hasyim dan ialah dengan cara pemboikotan, akibat pemboikotan tersebut membuat Bani Hasyim menderita kelaparan, kemiskinan dan kesengsaraan yang tak ada bandingannya. Tindakan pemboikatan tersebut berlangsung tiga tahun dan itu sangat menyiksa dan melemahkan Umat islam, tindakan tersebut baru berhenti setelah kafir Quraisy menyadari bahwa itu sangat keterlaluan.
c.Hijrah ke Yatsrib (Madinah)
Setelah peristiwa Isra’ mi’raj perkembangan datang dari penduduk yatsrib yang menginginkan Nabi untuk hijrah ke Yatsrib dengan beberapa perjanjian yang di sebut dengan perjanjian yang di sebut dengan perjanjian Aqobah pertama yang berisi tentang kesetian kepada Nabi Muhammad, barulah pada tahun berikutnya penduduk Yatsrib meminta pada Nabi Muhammad agar berkenan hijrah ke Yatsrib dan membela Nabi Muhammad dari berbagai ancaman dan itu di sebut perjanjian Aqobah kedua.
Setelah Kaum kafir Quraisy mengetahui perjanjian tersebut mereka semakin gencar melancarkan intimidasi kepada kaum muslimin, hal ini membuat Nabi Muhammad segera memerintahkan para sahabatnya untuk hijrah ke yatsrib, hanya Ali bin Abi thalib dan Abu bakar yang tetap bersama Nabi, keduanya membela dan menemani Nabi sampai ia pu hijrah ke Yatsrib karena kaum kafir Quraisy sudah merencanakan akan memebunuhnya.
Dalam perjalanan Nabi di temani Abu bakar dan di tengah perjalanan Nabi istrahat beberapa hari lamanya Di Quba’ dan mendirkan masjid dan inilah masjid pertama yang di dirikan Nabi. Tak lama kemudian Ali bin Abi thalib menyusul setelah menyelesaikan segala urusan di makkah, waktu yang di tunggu-tunggu kaum Anshor (penduduk madinah) dan Muhajirin (penduduk Makkah yang hijrah) telah tiba. Nabi memasuki yatsrib dan penduduk kota ini mengelu-elukan kedatangan beliau dengan penuh kegembiraan, sejak itu sebagai bentuk rasa hormat kepada beliau Nama kota Yatsrib diubah menjadi madinatun nabi (kota nabi) atau sering di sebut madinatul munawwaroh (kota yang bercahaya).
C.Masa Madinah
Setelah tiba di kota madinah Nabi resmi menjadi pemimpin kota itu, Nabi bukan hanya sebagai kepela agama tetapi juga sebagai kepala negara. Dengan kata lain dalam, dalam diri Nabi terkumpul dua kekuasaan, kekuasaan spiritual dan duniawi, dalam rangka memperkokoh masyarakat dan negara baru itu, Nabi segera meletakan dasar kehidupan dalam bermasyarakat. Pertama pembangunan masjid, Kedua Uhuwah islamiyah, Ketiga hubungan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama islam.
Dengan terbentuknya negara madinah maka islam semakin kuat. Sehingga musuh-musuh islam semakin risau, kerisauan ini akan mendorong musuh-musuh islam akan melakukan apa saja dan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan maka Umat islam di izinkan berperang dengan alasan (1) melindungi hak mliknya dan mempertahankan diri (2) menjaga keselamatan dalam menyebarkan agama islam dan mempertahankan diri dari orang-orang yang menghalanginya.
Pada masa Rasulullah terjadi beberapa peperangan, di antaranya adalah perang pertama Umat Islam yaitu badar yang terjadi pada tanggal 8 Ramadhan dan Umat Islam muncul sebagai pemenang, selain itu, setelah perang badar Nabi juga menyerang suku Yahudi madinah dan Qainuqa’ yang berkomplot dengan kafir Quraisy makkah, orang yahudi ini akhirnya meninggalkan Madinah menuju Adhri’at di perbatasan syiria, perang Uhud merupakan pukulan berat bagi Umat islam hingga menyebabkan Syahidnya 70 pejuang Islam, dan juga pukulan berat bagi Oran-orang yahudi dari suku bani Nadzir yang telah berkomplot dengan Abdullah bin ubai yang telah berkhiyanat perjanjian dan disiplin perang sehingga mereka di usir dari madinah, kebanyakan mereka menuju Khaibar.
Kemudian mereka mengadakan kontak dengan masyarakat Makkah guna untuk menyerang madinah mereka membentuk pasukan sekutu yang berjumlah 24.000 orang, mereka bergerak menuju Madinah, atas usul Salman Al-farisi, Nabi memerintahkan untuk menggali parit, setelah tentara sekutu tiba, merka tertahan oleh parit itu. Namun mereka mengepung madinah dan mendirikan tenda-tenda di luar parit itu selama sebulan lamanya. Perang itu di sebut perang Khandaq atau perang Ahzab, dalam kondisi seperti ini orang yahudi madinah dari bani Quraidah berbuat khiayanat, keadaan seperti ini membuat Umat islam terjepit, setelah sebulan pengepungan angin dan badai turun kencang menghantam kemah dan dan seluruh perlenggkapan mereka sehingga mereka memutuskan untuk menghentikan pengepungan tanpa hasil apa pun, sementara penghianat bani Quraidah di jatuhi hukuman Mati.
1.Dakwah Internasional
Dalam kondisi genjatan senjata memberi kesempatan bagi Nabi Muhammad untuk menoleh berbagai negeri lain sambil berfikir bagaimana cara mengislamkan mereka. Salah satu cara yang di tempuh beliau adalah mengirim surat kepada pemimpin/raja negeri tersebut. Di antara raja yang di kirimi surat tersebut adalah Raja Ghassan, Mesir, Abesinia, Persia dan Romawi. Namun tak seorang pun dari mereka yang masuk islam, ada yang menolak dengan Baik dan simpati bahkan ada yang menolak dengan kasar seperti yang di lakukan oleh raja Ghassan, utusan yang di kirim Beliau kepada Raja Ghassan di bunuh dengan kejam oleh raja Ghassan, untuk membalas perlakuan seperti itu Beliau mengirim pasukan perang, peperangan itu terjadi di Mu’tah dan berakhir dengan kekalahan Umat islam.
Setelah dua tahun perjanjian Hudaibiyah berlangsung, Nabi Muhammad berhasil menguasai hampir seluruh jazirah Arab. Melihat kenyataan ini Beliau segera bertolak ke Makkah dengan sepuluh ribu orang tentara untuk melawan mereka. Beliau tidak mengalami perlawanan untuk masuk ke kota Makkah, patung-patung di seluruh negeri Makkah di hancurkan setelah itu nabi menjanjikan Ampunan bagi kafir Quraisy dan penduduk negeri pun berbondong-bondong menyatakan ke Islamannya sejak itu kota Makkah berada di kekuasaan Beliau dan kejadian itu disebut Fathu makkah.
Sekalipun makkah dapat di taklukan ada dua suku yang masih menentang, yaitu Bani Tsaqif di thaif dan hawazin di antara thaif dan Makkah mereka ingin menuntut bela atas berhala-berhala mereka yang di runtuhkan Nabi Muhammad dan pasukannya di ka’bah. Beliau mengerahkan tentara sekitar 12.000 orang menuju hunain untuk menghadapi mereka pasukan ini di pimpin langsung oleh beliau yang berakhir dengan kemenangan umat Islam dalam waktu yang tidak terlalu sama, Dengan di taklukannya dua suku tersebut Beliau berhasil menguasai seluruh Jazirah arab dan berada di bawah kekuasaan Beliau.
Melihat kenyataan seperti ini, Heraklius menyusun pasukan besar dalam pasukan besar itu bergabung bani Ghassan dan bani Lachmides, untuk menghadapi pasukan besar Heraklius ini terhimpun banyak pula pahlawan dan pasukan islam melihat besarnya pasukan islam yang di pimpin Nabi Muhammad tentara musuh menjadi kecut. Dan akhirnya mereka menarik diri, kembali ke daerahnya masing-masing, ini di namai perang tabuk, perang yang terakhir yang di ikuti Nabi dan beliau membuat perjanjian dengan penduduk setempat dan daerah tersebut dapat di rangkul ke barisan Islam.
D. Kesimpulan
Nabi Muhammad SAW bukan hanya sebagai seorang Rasulullah yang di utus untuk menyebarkan ajaran Islam, melainkan juga sebagai pemimpin negara yang pandai dalam berpolitik, sebagai seorang panglima perang serta seorang administrator yang cakap, hanya dalam kurun waktu 11 tahun Rasulullah bisa menaklukkan seluruh Jazirah Arab.
F. Referensi
1. Badri Yatim DR. MA, Sejarah peradaban Islam

2. A. Salabi, Sejarah kebudayaan Islam Jilid 1

Semoga bermanfaat. Amin ya rob.

Abdul A H

No comments: