Sejarah Singkat Syi’ah
# Buku panduan MUI
Syiah lahir setelah gagalnya perundingan antara pihak pasukan Khalifah Ali dengan pihak Mu’awiyah bin Abu Sufyan di Shiffin. Akibat kegagalan itu, sejumlah pasukan Ali menentang kepemimpinannya dan keluar dari pasukan Ali (khawarij). Yang tetap setia kepada khalifah disebut syi’ah Ali (pengikut Ali). Istilah itu hanyalah bermakna pembelaan dan dukungan politik dan bukan bercorak aqidah seperti yang terjadi hari ini. Pada saat itu, tidak ada yang berkeyakinan bahwa Ali labih utama dan lebih berhak atas kekhalifahan setelah rasul daripada Abu Bakar dan Umar. Bahkan Ali sendiri menegaskan diatas mimbas masjid Qubah bahwa, “sebaik-baik umat Islam setelah nabi adalah Abu Bakar dan Umar RA”
Adapun menurut Murtadha Mutahhari-ulama syi’ah- “Ali sahabat nabi seperti ketiga khalifah sebelumnya, tetapi Ali lebih berhak, lebih terdidik, lebih shaleh dan lebih berkemampuan ketimbang para sahabat lainnya, dan bahwa nabi sudah merencanakan sebagai pengganti beliau. Kaum syi’ah meyakini bahwa Ali dan keturunannya sebagai imam yang berhak atas otoritas spiritual dan politis dalam kemunitas Islam pasca Nabi adalah Ali beserta keturunannya.
Menurut Thabathab’I, syi’ah muncul karena kritik dan protes terhadap dua masalah dasar dalam Islam, yaitu pemerintahan islam dan kewenangan dalam pengetahuan keagamaan sebagai hak istimewa ahlul bait.
SYI’AH RAFIDHAH
syi’ah Ali generasi awal adalah kaum muslimin yang lurus, bersih dan selamat karena berpegang pada Al-Qur’an dan As-Sunnah dan tidak merendahkan keutamaan para sahabat
Secara umum Rafidhah adalah kelompok syiah yang berdusta mendukung Ahlul bait dan salah mempersepsikannya, dengan menolak Abu Bakar, Umar dan sebagian besar sahabat Nabi saw
Adapun asal muasal istilsh Rafidhah untuk syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariah adalah kerena penolakan mereka terhadap Zaid bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain yang tetap memuliakan Abu Bakar dan Umar. Imam Abu Hasan Al Asy’ari berpendapat bahwa syiah imamiah dinamakan rafidhah adalah karena penolakan mereka terhadap kepemimpinan (imamah) Abu Bakar dan Umar. ABu Faqih
No comments:
Post a Comment