Nabi Ibrahim adalah seorang Tabib?

Kita mengenal Nabi Ibrahim sebagai pelopor Tauhid, yang mengajak umat manusia untuk kembali mengabdi kepada ALLAH yang Maha Kuasa. Namun tidak banyak yang mencoba memahami sosok beliau, sebagai seorang yang ahli di bidang ilmu pengobatan (Tabib).
Ada perkataan Nabi Ibrahim, yang cukup populer di dalam ayat Al Qur’an…
(yaitu) yang telah menciptakan aku, maka Dia yang memberi petunjuk kepadaku, dan yang memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku
(QS. Asy-Syu’ara (26) ayat 78-80).
Ayat ini merupakan bentuk dari kepasrahan Nabi Ibrahim atas kehendak ALLAH, sekaligus juga menunjukkan keilmuan yang mumpuni dalam kehidupan duniawi.
Di dalam ajaran Islam, kepasrahan harus di-imbangi dengan ikhtiar (usaha), seorang yang tawakal akan rezekinya, ia juga harus tangguh dalam berusaha. Seorang yang pasrah akan kesehatannya, ia juga harus pandai menemukan solusi kesembuhan dari penyakitnya.
khitan2
Nabi Ibrahim dan Budaya Khitan

Salah satu peninggalan beliau dalam dunia kesehatan, adalah Tradisi Khitan. Khitan berdasarkan penelitian ilmiah, memiliki banyak manfaat, salah satunya mencegah penyakit kangker (sumber).
Definisi Khitan adalah membuka atau memotong kulit(Quluf) yang menutupi ujung kemaluan dengan tujuan agar bersih dari najis.
Budaya Khitan sendiri sudah lama dikenal umat manusia. Praktek khitan telah dilakukan di sebelah selatan Afrika kira-kira sejak 6000 tahun yang lalu, bahkan terdapat bukti relief Mesir Kuno dari masa 2800 sebelum masehi 
khitan1 
Salah satu hikmah kepergian Nabi Ibrahim ke tanah Mesir, selain untuk berdakwah juga mempelajari ilmu pengobatan Mesir Kuno.
Dari hasil analisanya serta tentunya atas petunjuk yang ia terima dari ALLAH, rahasia manfaat khitan berhasil ia ketahui. Tradisi khitan kembali ia perkenalkan, dan dimulai dari dirinya sendiri.
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan Penambahan :
1. Pendapat yang mengatakan laki-laki pertama melakukan khitan adalah Nabi Ibrahim, sepertinya perlu ditinjau kembali. Penemuan arkeologi menunjukkan tradisi khitan sudah lama ada, adapun sosok Nabi Ibrahim adalah tokoh yang mempopulerkannya di tengah masyarakat.
2. Berdasarkan hadis, Nabi Ibrahim dikhitan diusia 80 tahun …
عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اخْتَتَنَ اِبْرَاهِيْمُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ بَعْدَ ثَمَانِيْنَ سَنَةً وَاخْتَتَنَ بِالْقَدُوْمِ.
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Nabi Ibrahim AS berkhitan setelah berusia delapan puluh tahun dan beliau khitan dengan qodduum”. [HR. Bukhari 7: 143]
Menurut ahli sejarah Nabi Ibrahim hijrah dari kota Haran pada usia 75 tahun, kemudian menetap di Mesir. Di negeri Mesir, Nabi Ibrahim mendapat titipan Siti Hajar dari Raja Mesir, yang kelak menjadi istrinya. Melalui Siti Hajar, ia memperoleh seorang putera Nabi Ismail, di usia 86 tahun.

No comments: