Perayaan Tahun Baru di Masa Lampau

Bagaimana perayaan-perayaan tahun baru di masa lampau?
Perayaan Tahun Baru di Masa LampauPerayaan Wepet Renpet. (getty images)
Perayaan pergantian tahun sering ditemui di berbagai belahan dunia. Tidak hanya di zaman modern, namun perayaan tahun baru juga sudah dilakukan sejak masa lampau. Perayaan tahun baru di masa lalu tidak sama dengan perayaan tahun baru yang ada di zaman sekarang. Terkadang perayaannya sendiri beragam sesuai dengan adat istiadat dan kepercayaan masing-masing masyarakat.
Wepet Renpet
Penandaan masuknya tahun baru di Mesir berabad-abad lalu adalah dengan terlihatnya bintang Sirius (bintang paling terang). Menurut penulis Romawi Censorinus, fenomena munculnya bintang Sirius setelah tak tampak selama 70 hari ini selalu terjadi tiap bulan Juli, bersamaan dengan naiknya permukaan sungai Nil tiap tahunnya. Perayaan kedua peristiwa itu kemudian disebut Wepet Renpet atau “permulaan tahun baru”.
Rakyat Mesir kuno percaya bahwa tahun baru adalah bentuk kelahiran kembali, sehingga merayakannya dengan jamuan makan dan tradisi keagamaan khusus.
Sesaji untuk Janus
Bagi rakyat Romawi, bulan Januari memiliki makna spesial. Nama bulan itu sendiri berasal dari salah satu anak dewa berwajah dua, Janus, yakni Dewa Perubahan dan Permulaan. Janus dilihat sebagai simbol kilas balik untuk melihat yang telah lalu dan berfokus pada tujuan di masa depan.
Dengan begitu, setiap tahun baru rakyat Romawi akan memberikan semacam sesaji untuk Janus, berharap sang dewa akan memberikan keberuntungan di masa depan. Selain itu, orang Romawi akan saling bertukar kado (berupa madu dan buah kurma) dan saling mendoakan kerabat ketika bertemu, tradisi yang hingga kini masih sering dilakukan. Menurut puisi yang ditulis Ovet, orang Romawi kuno tetap melakukan rutinitasnya di hari pertama Tahun Baru.
Festival Akitu
Rakyat Babilonia dari Mesopotamia kuno akan merayakan tahun mereka dalam festival yang dinamakan Akitu. Festival ini dirayakan setiap akhir bulan Maret, di mana menurut kepercayaan mereka, bulan baru yang muncul di minggu terakhir Maret itu menandakan terjadinya "kelahiran alam baru."
Dalam festival Akitu, patung dewa-dewi akan diarak di jalanan, dan upacara dilakukan untuk melambangkan kemenangan rakyat. Orang Babilonia percaya, saat tahun baru adalah saat di mana dunia telah dibersihkan dan diciptakan kembali oleh para dewa.
(Sumber: History<

No comments: