Persengkongkolan Yahudi dan Peperangan Nabi Musa

yahudi
DUNIA ini sering diliputi oleh pertikaian antar-manusia. Fenomena dan faktor yang mendukung sering berbeda. Akan tetapi, semua pertikaian hanya berporos pada satu sumber, yaitu pertikaian antara kebenaran dan kejahatan.
Kebenaran diwakili oleh agama-agama samawi, sedang yang lain diwakili oleh kekuatan jahat berupa ide-ide yang sering membinasakan. Banyak sudah pakar yang meneliti hakikat yang melatarbelakangi berbagai peristiwa sejarah. Dari mereka ada kelompok yang membentuk studi khusus, dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti tentang rahasia yang ada di balik peperangan antar manusia.
Sebagian mereka ada yang menghabiskan waktu lebih dari 40 tahun, untuk mengetahui rahasia sejarah, seperti banyak disebutkan dalam Kitab-Kitab suci.
Salah satu kisah yang terkenal adalah kisah terusirnya Adam dan istrinya dari Firdaus karena terpengaruh oleh godaan setan. Sejak peristiwa ini, kekuatan jahat tetap menghembuskan racunnya ke tengah-tengah umat manusia sampai sekarang. Sejarah itu menyadarkan kita, bahwa setiap peperangan, pergolakan atau kekacauan, yang sering menumbalkan kehidupan manusia dan materi adalah akibat dari persekongkolan kekuatan jahat terhadap kebenaran.
Berbagai data telah bisa dikumpulkan oleh para pengamat sejarah. Pada prinsipnya, pertikaian yang timbul sepanjang sejarah ternyata bukan melawan musuh berupa manusia, melainkan kekuatan setan di balik kegelapan yang diderita oleh manusia, di seputar orang-orang yang menduduki jabatan penting di dunia.
Mereka inilah yang menutup mata bangsa-bangsa dengan kaca mata setan, sehingga tidak bisa melihat ajaran Allah yang benar.
Kita sendiri sering melupakan peringatan Kitab suci, bahwa setan itu adalah lambang kecerdikan, kesesatan dan kelicikan, sekaligus merupakan kekuatan untuk menghancurkan aturan Syariat Tuhan, yang diturunkan untuk mengatur kehidupan manusia dengan tenteram, damai, kasih sayang dan saling menghormati. Pada saat yang sama kita melihat ideologi setan yang mengklaim filsafat sebagai kebenaran, yang dalam istilah politik modern berfungsi sebagai rejim thaghut dan diktator. Ideologi setan itu menciptakan sistem sosial yang membuka peluang lebar bagi timbulnya kebenaran, kebobrokan dan pemberangusan kebebasan sejati, yang pada akhirnya mencabik-cabik ikatan keluarga dan masyarakat. Kitab Talmud atau Taurat orang Yahudi (bukan Taurat Nabi Musa) adalah kisah perjanjian lama, yang dijadikan pegangan bagi kekuatan setan untuk menguasai dunia, sehingga bumi ini penuh dengan kejahatan, kedzaliman dan penindasan. Demikianlah gereja setan yang berdiri di muka bumi, sejak lahirnya berusaha keras mengadakan persekongkolan untuk memerangi ajaran Allah.
Ketika Nabi Musa diutus menyampaikan Risalah Tuhan, persekongkolan setan telah sampai pada puncaknya. Dunia yang dikenal pada masa itu telah sepenuhnya dikuasai oleh mereka. Mereka telah menguasai rakyat dan menduduki pos-pos penting dalam berbagai bidang kehidupan. Nabi Musa setelah mengetahui ketimpangan itu segera memerangi mereka, dan menjuluki mereka sebagai anak-anak setan (Lucifer). Bahkan Nabi Musa mengungkapkan di muka umum, bahwa mereka itulah orang-orang yang menamakan dirinya Yahudi, dan sekaligus merusak syariat Nabi Musa.
Mereka oleh Nabi Musa juga dicap sebagai pendusta yang tidak menganut ajaran agama apa pun, disamping juga ‘dikukuhkan’ sebagai rentenir Yahudi. Dengan demikian, Nabi Musa sebagai utusan Allah telah membeberkan hakikat keburukan setan bertubuh manusia. Adalah bagian dari misinya untuk menyelamatkan manusia dari kejahatan setan yang dari masa ke masa terus menyesatkan manusia.
Tindakan Musa itu mengilhami generasi bangsa-bangsa berikutnya untuk mengetahui persekongkolan setan itu, agar selanjutnya bisa menghindar.
Semoga salam sejahtera dilimpahkan Allah kepada Nabi Musa, dan semoga pula kita bisa mengambil i’tibar dari beliau dalam memerangi kejahatan setan. []
Sumber: Yahudi Menggenggam Dunia/ William G. Car/Pustaka Al-Kautsar

No comments: