Masjid Karol I, Bukti Komitmen Rumania pada Turki Utsmani

Masjid Karol I Rumania
Masjid Karol I Rumania
 
Hubungan negara-negara Balkan tidak bisa dilepaskan dari pengaruh besar Kesultanan Turki Utsmani yang terbentang di kawasan Eropa Timur.

Selepas kekalahan Turki Utsmani pada perang Rusia-Turki pada 1878, beberapa negara-negara Balkan mulai melepaskan diri dari wilayah kekuasaan Turki Utsmani. Salah satunya adalah Rumania, Karol I mendeklarasikan sebagai Raja Rumania saat itu dan mendeklarasikan kemerdekaan dari Turki Utsmani pada 1881.

Di akhir abad ke-19, walaupun Rumania tidak lagi menjadi bagian dari Turki Utsmani, namun banyak warga Rumania masih memegang keyakinan Islam, warisan dari Turki Utsmani. Di antaranya adalah wilayah Constanta.

Di wilayah ini terdapat sebuah masjid jejak peninggalan Islam, bukan didirikan oleh komunitas mMslim di Rumania atau pun saat Turki Utsmani berkuasa. Akan tetapi, masjid tersebut didirikan langsung oleh Raja Karol I yang beragama Katolik.

Masjid yang juga diberi nama Masjid Karol I tersebut didirikan pada 1910 dan mulai resmi digunakan pada tahun 1913. Masjid ini merupakan hasil diplomasi panjang Roma terhadap Sultan Turki Utsmani saat itu, Sultan Abdul Hamid II agar  menandatangani dekrit agar orang orang Kristen memiliki hak lebih luas.

Atas persetujuan sultan, Raja Rumania Karol I berjanji berkomitmen menjaga kebebasan beragama umat Islam di Rumania, khususnya di Constanta dengan mendirikan sebuah masjid.

Sebagian masyarakat juga mengenal masjid ini sebagai Masjid Raja. Nama lain dari masjid ini adalah Masjid Sultan Mahmud merujuk pada bangunan lama masjid yang sebelumnya berada di lahan ini.
Bagian dalam Masjid Karol I Rumania
Bagian dalam Masjid Karol I Rumania
Raja Karol I kemudian mempercayakan desain proyek masjid ini kepada arsitek Rumania Victor Ștefănescu, yang kemudian memadukan unsur Moor, Turki Utsmani, dan Kristen Orthodok pada bangunan masjid.

Pembangunan masjid menghabiskan dana 250 ribu Lei atau senilai 62 ribu dolar AS. Ștefănescu mengedepankan penggunaan teknik beton bertulang rancangan insinyur Gogu Constantinescu. Ini terlihat pada perhitungan detail dalam penggunaan kubahnya.

 Kubah memiliki ketinggian 25 meter dan diameter 8 meter yang menyimbolkan kubah Byzantium Kristen khas kubah masjid di Turki dengan bulan sabit pada puncak kubah.

Hal yang sama juga terlihat pada ikon menara masjid setinggi 47 meter yang menunjukkan kekhasan gaya masjid Turki Utsmani. Menara masjid ini memiliki serambi yang dapat digunakan tempat memandang panorama kota Constanta dan pasar Ovidiu di sekitar masjid.

Fasad diperkaya dengan unsur geometri, di samping kubah utama masjid terdapat atap kecil bertingkat, dan terlihat lengkungan jendela layaknya struktur gereja Orthodok di empat sisi masjid dengan tiga lobang kaca.

Bagian pintu masuk masjid terbuat dari marmer hitam yang dirancang dengan ornamen perunggu layaknya istana Sultan di Istanbul. Pada bagian dalam masjid terdapat ruang shalat utama seluas 14 meter persegi, dekorasi ruang utama masjid dipenuhi kaligrafi Arab bertuliskan ayat Alquran nama Allah serta Nabi Muhammad SAW.

Melihat dari dalam dan ke atas tengah kubah masjid dibatasi oleh jendela, memadukan keindahan lampu gantung hias khas Arab.

Sedangkan di langit-langit masjid dicat dengan nuansa motif bunga berwarna biru. Ornamen lain di beberapa sudut bagian dinding masjid terdapat tempelan ubin hias yang menyerupai motif bunga.

Ruang kiblat imam memiliki ceruk dengan memadukan gaya arsitektur sarang lebah khas Persia pada bagian dalam ceruknya. Di samping kanan ruang shalat imam terdapat mimbar yang terbuat dari kayu dengan gaya dan ukiran khas Turki.

Salah satu di antara barang warisan awal masjid yang juga masih terjaga hingga kini adalah karpet khas Turki, hadiah dari Sultan Abdul Hamid ke pada masjid ini. Karpet ini memiliki corak khas Turki dan Persia dan cukup besar dengan luas 144 meter persegi.

Pada 2013 lalu, Muslim di Constanta memperingati satu abad berdirinya Masjid Karol I. Ini menjadi bentuk komitmen keberadaan umat Islam di Rumania mempertahankan sejarah dan kebudayaan yang telah tercatat dalam hubungan baik antara Raja Rumania dan Turki Utsmani.

Reporter : Amri Amrullah Redaktur : Indah Wulandari

No comments: