Hancurnya Tatanan Masyarakat Islami, Tanda Akhir Zaman

tali-putus1
HARI Kiamat akan tiba pada saat yang sudah ditentukan oleh Allah SWT, tanpa ada yang tahu selain Dia. Pada hari itu, seluruh manusia akan dikumpulkan, lalu ditimbanglah semua amalan yang telah ia kerjakan semasa hidup. Jika seseorang berat timbangan kebaikannya, maka surgalah tempat tinggal abadinya. Sedang jika berat timbangan keburukannya, maka nerakalah yang akan ia dapat.
Oleh karena itu, selama kita hidup, ibadah dan kebajikan harus senantisa kita laksanakan, dan maksiat juga keburukan harus senantiasa kita jauhi. Apabila terlanjur kita bermaksiat, maka bertaubatlah sebelum Kiamat yang dijanjikan oleh Allah SWT itu tiba, karena sesungguhnya Allah Mahapenerima taubat.
Berbicara mengenai hari kiamat, untuk menambah pengetahuan dan agar kita menjadi manusia yang waspada, hendaknya kita mengetahui salah satu dari banyak tanda-tandanya. Dan salah satu tanda-tanda hari kiamat itu adalah merebaknya penyakit jiwa yang menghancurkan tatanan masyarakat islami seperti sifat kikir.
Abu Hurairah RA meriwayatkan, “Di antara tanda-tanda hari kiamat adalah menyebarnya sifat kikir,” (HR. Thabrani dan al-Awast).
Anas RA menuturkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kelak semua urusan akan bertambah sulit, dan manusia pun kian bertambah kikir,” (HR. Ibnu Majah dari sahabat Anas RA sanad hadits ini lemah, karena di dalam mata rantai periwayatnya terhadap nama Muhammad al-Jundi. Periwayatnya munkar (ditentang), sebagaimana dijelaskan oleh Nasa’i dan yang lainnya).
Beliau, Rasulullah SAW juga bersabda, “Zaman terasa semakin berdekatan, amal ibadah berkurang, sifat kikir bermunculan, dan pembunuhan semakin merajalela,”(HR. Bukhari dan Muslim).
Sifat kikir adalah sifat pelit yang disertai ketamakan kepada harta, dan segala sesuatu yang menghalangi jiwa agar tidak mengeluarkan harta, melakukan kebaikan atau melaksanakan ketaatan.
Rasulullah SAW bersabda, “Hari kiamat belum akan terjadi sampai nanti perbuatan nista merebak, orang saling berkata kotor, pemutusan hubungan silaturrahim, dan buruknya kehidupan bertetangga” (HR. Ahmad dan Hakim dalam al-Mustadrak. Hadits ini oleh Imam Hakim dinilai Sahih).
Abu Hurairah RA meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya, hari kiamat belum akan terjadi hingga perbuatan nista dan sifat kikir merebak, orang jujur dikatakan penghianat dan penghianat dipercaya, al-Wu’ul tidak ada lagi dan at-Tuhut bermunculan.” Para sahabat lalu bertanya , “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan al-Wu’ul dan at-Tuhut?” Beliau menjawab, “Al-Wu’ul adalah para pemuka dan orang terpandang dalam satu masyarakat, sedangkan at-Tuhut adalah orang-orang hina yang tak terhormat dalam masyarakat dan tidak dikenal sebelumnya,” (HR. Hakim dalam al-Mustadrak, dan Thabrani dalam al-Awsath. Syaikh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah dalam penjelasannya atas hadits no. 3211 menilainya sahih).
Apa yang diwartakan oleh Rasulullah SAW benar-benar sudah terjadi. Kita dapat menyaksikan sendiri berbagai kerusakan yang muncul di tengah-tengah masyarakat. Kita bisa melihat semakin banyak tali-tali silaturrahim yang putus, kehidupan bertetangga yang semakin buruk, orang mulai saling membenci dan saling menghindari satu sama lain, padahal sebelumnya mereka saling mencintai, berhubungan, dan berkasih sayang. Bahkan, seseorang sampai tidak tahu dengan siapa ia bertetangga, seseorang tidak tahu siapakah saudaranya, dan apakah saudaranya sendiri masih hidup ataukah sudah meninggal. [mila/islampos]
Sumber: Kimat Sudah Dekat?/Dr. Muhammad al-‘Areifi/Penerbit: Qisthi Press/2011

No comments: