Ketika Buya HAMKA mendobrak pintu kamar Hotel?

Pada tahun 1951, saat itu Buya HAMKA (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) masih bekerja sebagai Pegawai Kementerian Agama, mengadakan Konferensi Dinas di Malang (Jawa Timur).
Beliau bersama kedua temannya, H. Shaleh Su’aidi dan H. Busthami Ibrahim menginap dalam satu kamar hotel di daerah tersebut.
hamka1
Mendobrak Pintu Hotel dengan Basmalah

Selepas Shalat Jum’at dan makan siang, Buya Hamka bersama temannya H. Busthami, hendak kembali di dalam kamar.
Namun sayangnya, ketika mau masuk kamar, pintu dalam keadaan terkunci. Sementara kunci kamar dipegang teman mereka yang lain H. Shaleh, sedangkan kunci recerve tidak ada, karena hilang pada masa revolusi dan belum diganti.
Selama hampir satu jam, mereka bersama pengurus hotel mengungkit-ungkit pintu kamar, namun hasilnya sia-sia.
kunci1
Kira-kira pukul dua siang, dengan penuh keyakinan Buya Hamka memegang gerendel pintu, sambil mengucap “Bismillahir Rahmanir Rahim”, ditariknya kuat-kuat pintu itu.
Dengan izin ALLAH, pintu itu terbuka, sedang besi yang terjulur di dalam lubang, sudah tersurut dengan sendirinya.
Kejadian itu, bukan saja membuat rekan-rekannya takjub, tapi juga membuat Buya Hamka sendiri menjadi heran.
Setelah kejadian itu, beliau sering mencoba membuka pintu yang ia kunci. Meskipun berkali-kali ia mengucapkan Bismillah, namun tidak pernah lagi dikabulkan ALLAH (Sumber : Tafsir Al-Azhar, juzu’11 hal.266-267).
WaLlahu a’lamu bishshawab

No comments: