Ketika Kebohongan Merajalela

lelaki selotip mulut bungkam bohong
DEWASA ini berbohong telah menjadi sesuatu yang biasa dan dianggap sepele. Bahkan bisa kita saksikan bersama-sama bagaimana banyaknya tayangan televisi yang mempengaruhi anak-anak untuk belajar berbohong. Banyak sekali tayangan-tayangan mulai dari sinetron hingga ftv yang secara bebas anak-anak tonton tanpa ada sedikit pun rasa khawatir dari kebanyakan orang tua.
Sangat disayangkan sekali apabila generasi penerus kita dijejali dengan hal-hal seperti ini. Karena ini akan berdampak buruk pada kehidupan mereka di masa mendatang. Sesungguhnya apabila telah tiba suatu masa di mana pembohong dan kebohongan telah merajalela, maka itu adalah salah satu tanda telah tibanya Akhir Zaman.
Bohong atau Dusta adalah penyakit akut yang akan membuat seseorang terus berdusta dan melakukan kebohongan demi kebohongan, sehingga ia dapat gelar sebagai pendusta di sisi Allah SWT.
Dalam sebuah hadits dinyatakan,
“Seorang Mukmin dapat memiliki semua sifat kecuali khianat dan dusta.”(HR Ahmad. Sanad Hadits ini lemah)
Rasulullah SAW apabila mendapati salah satu anggota keluarga beliau berdusta sekali saja, akan menjauhinya sampai yang bersangkutan beratubat. Di antara tanda-tanda Kiamat adalah merajalelanya kebohongan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga, seseorang tidak merasa berdosa ketika berdusta, dan tidak melakukan verifikasi (tabayyun) ketika menyampaikan satu berita kepada orang lain. Ditambah lagi, ketika itu kebohongan terjadi di mana-mana dan menimbulkan dampak negatif di tengah-tengah masyarakat.
Abu Hurairah ra meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Pada Akhir Zaman, akan muncul para dajjal pendusta yang menyampaikan hadits-hadits yang tidak pernah kalian maupun orang tua kalian dengar sebelumnya. Berhati-hatilah terhadap mereka, jangan sampai mereka menyesatkan kalian dan menjadi fitnah bagi kalian.”(HR. Muslim)
Jabir ibn Samurah ra meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Menjelang kiamat, akan muncul para pendusta. Waspadalah terhadap mereka.” (HR. Muslim)
Betapa banyak berita, desas-desus, dan cerita aneh pada zaman sekarang ini karena masyarakat tidak bersikap hati-hati terhadap kebohongan. Oleh karena itu, Rasulullah SAW sudah memperingatkan kita untuk tidak langsung mempercayai dan menyebarkan segala sesuatu, namun kita harus mencari tahu terlebih dahulu kebenaran satu berita sebelum kita sebarkan. Sehingga, kita tidak masuk ke dalam kategori pendusta, serta tidak terjerumus dalam kesalahan dan dosa.
Betapa banyak isu yang tersebar saat ini. Pembuktian kebenaran isu tersebut juga banyak dilakukan. Rekayasa peristiwa dan berita pun terjadi. Semua itu tak lain hanyalah kebohongan yang diharamkan. [mila/islampos]
Sumber: Kiamat Sudah Dekat?/Dr. Muhammad al-‘Areifi/Penerbit: Qisthi Press/2011

No comments: