Menapaki Jejak Hindu-Budha Di Aceh Dengan Berwisata Di Benteng Indra Patra

Jika kini Aceh terkenal dengan julukan serambi Mekah, sebenarnya Aceh juga sempat menjadi daerah dengan pengaruh Hindu juga Budha.
Aceh ternyata memiiki beberapa peninggalan dari kerajaan Hindu-Budha yang digambarkan sebagai Trail Aceh Lhee Sagoe. Trail Aceh Lhee Sagoe merupakan sebuah konstelasi berbentuk segitiga yang menguhubungkan 3 benteng besar peninggalan kerajaan Hindu-Budha pada masa lalu.
Dengan posisi yang sangat strategis benteng ini ternyata didirikan jauh sebelum Islam menyebarkan pengaruhnya di tanah rencong. Salahsatu dari ketiga benteng dalam Trail Aceh Lhee Sagoe adalah sebuah benteng bernama Indra Patra yang didirikan oleh Putra Raja Harsa dan merupakan sebuah kerajaan Hindu yang pertama kali berdiri di sana. Oleh karena itu nilai historinya sungguh sangat besar dan besar pengaruhnya terhadap perkembangan persebaran agama di Aceh ini.
Dengan segala cerita dan pesona yang dimiliki oleh benteng Indra Patra ini maka tidaklah salah jika benteng ini sangat tepat dijadikan sebagai salahsatu destinasi objek wisata menarik di Aceh saat ini. Letak benteng yang sangat strategis juga menjadi salahsatu kelebihan yang dimiliki oleh benteng ini, di mana posisi Benteng Indra Patra ini berada tepat menghadap ke Selat Malaka.

Posisi dan kedudukan benteng ini juga cukup penting pada masa-masa selanjutnya, sebab benteng ini sempat digunakan oleh Kerajaan Aceh pada masa itu menghadapi gempuran dan serangan yang dilancarkan oleh Portugis yang datang ke Aceh kala itu.
Benteng yang cukup luas itu berisikan berbagai bangunan yang terbuat dari tumpukan batu gunung yang disusun sedemikian rupa dengan teknik-teknik perekatan dan penyusunan batu seperti umumnya yang digunakan pada masa lalu, yakni dengan campuran bahan alami serupa putih telur, tumbukan kerang dan berbagai bahan alami lainnya.
Kini benteng tersebut dikelola oleh pihak pemerintahan dan pernah dilakukan juga pemugaran, setelah peristiwa tsuniami besar yang pernah melanda Aceh. Dari sekian banyak bagian dari benteng ini, beberapa sudah tak berbentuk dan rusak termakan oleh jaman dan usia, namun beberapa bagian masih juga terlihat utuh dan kokoh. 
Benteng Indra Patra ini jika dilihat sekilas saja sudah menggambarkan bahwa pembangunan benteng ini sangat tertata, canggih dan visioner di masanya, bagaimana tidak, sebab bukan hanya soal lokasi benteng saja yang sangat strategis, tapi juga dari penataan bangunan, ruang-ruang serta posisi dan fungsi dari masing-masing bangunan dalam benteng memiliki poin pentingnya sendiri-sendiri. Untuk memasuki bagian utamanya saja bahkan anda sampai harus memanjat dinding benteng tersebut. Sampai hal kecil seperti lubang-lubang pengintaian di sisi benteng pun tidak luput dari pemikiran arsitektur benteng besar di Tanah Rencong ini. beberapa bunker penyimpanan senjata di lokasi ini juga dapat anda temui ketika berkunjung ke dalam wilayah benteng.
Selain dari itu jika anda pernah melihat bentuk benteng di luar negeri yang di sekelilingnya memiliki sungai untuk melindungi dari serangan musuh jika sudah berada di darat, maka Benteng Indra Patra ini juga ternyata memiliki sungai-sungai kecil yang dibuat untuk tujuan tersebut. Tak lupa beberapa stupa dan sumur untuk sembah yang bagi para penghuni kerajaan tersebut terletak di dalam kompleks kerajan untuk mengakomodasi kebutuhan spiritual mereka setiap waktunya.

Menyusuri Sejarah Benteng Indra Patra

Dengan mengunjungi Benteng Patra Indra anda akan diajak untuk menyusuri sejarah spritual Aceh dari sisi yang jauh berbeda. Jika biasanya jika mendengar nama Aceh saja yang etrbayang adalah islam yang sangat kental, maka dengan mengunjungi salahsatu situs peninggalan Hindu-Budha pada masa abad ke 7 Masehi ini akan membuat pandangan anda tersebut jauh berbeda dari sebelumnya.
Mengunjungi Benteng Indra Patra yang tua ini mungkin tak banyak atraksi atau suguhan alam yang selama ini biasanya akan anda dapatkan dari kegiatan liburan dan petualangan di berbagai tempat. Namun justru di lokasi ini anda akan menemukan dimensi berbeda dari sebuah perjalanan, di mana anda akan diajak melihat ke masa lalu dan mengenang serta berimajinasi bagaimana keadaan masa lalu yang pernah terjadi di lokasi tersebut, khususnya Aceh yang sangat terkenal dengan budaya Islamnya.
Dari sekian besar pengaruh kuat budaya Islam anda akan menemukan secuil kenangan yang berasal dari kejayaan Hindu-Budha di tanah rencong dalam segitiga kerajaan Hindu-Budha, yang salahsatunya berada di kerajaan ini. Berkeliling di kerajaan yang berada Selat Malaka ini memang sangat menaggumkan. Bagi kalian traveler jangan mengisi penuh bateri atau roll film kalian, sebab karya mahabesar berupa benteng besar ini akan menarik untuk diabadikan melalui lensa kamera yang anda bawa. Suasana khas benteng-benteng pertahanan masa lalu menjadi objek yang sangat menarik bagi anda traveler terlebih bagi para penghobi fotografi.

Lokasi dan Transportasi

Benteng Indra Patra ini berada di Desa Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Untuk mencapai lokasi dari Benteng Hidu-Budha pertama di Tanah Rencong ini anda dapat menggunakan berbagai pilihan kendaraan dari umum hingga pribadi. Jika anda menggunakan kendaraaan pribadi, maka dengan titik awal keberangkatan dari Kota Banda Aceh berkendaralah menuju Kreung Raya dengan waktu tempuh sekitar 35 menit hingga 1 jam
Jika anda tidak menggunakan fasilitas kendaraan pribadi, maka anda tinggal menggunakan kendaraan umum khas Aceh bernama Labi-Labi jurusan Aceh-Kreung Raya, dengan waktu tempuh yang tak jauh berbeda.

Akomodasi Di Sekitar Benteng

Tidak tersedia penginapan apalagi hotel di dekat benteng, oleh sebab jika anda ingin menginap dan beristirahat hotel atau penginapan bisa anda reservasi di sekitar Banda Aceh. Namun jika menuju Kota Banda Aceh terlalu jauh anda bisa menginap dan melakukan reservasi hotel di sekitar Aceh Besar

Tips Berwisata

Tertarik untuk mengunjungi benteng unik dan megah ini? Cobalah untuk mengikuti beberapa tips berikut ini.
  1. Tak ada larangan khusus untuk memasuki benteng tua ini, namun tetaplah jaga kesopanan dan tatakrama selama berada di lingkungan benteng. Jangan juga turut andil sebagi tangan jahil yang berhasrat merusak bangunan bersejarah tersebut dengan coretan dan sampah yang anda buang sembarangan.
  2. Bagi anda yang ingin mengunjungi Benteng Indra Patra jangan lupa membawa kamera, sebab kunjungan ke lokasi ini akan menarik perhatian anda untuk mengabadikan momen-moemn serta suasana sekitarnya untuk melakukan foto-foto.
  3. Persipakan fisik, sebab di beberapa titik benteng anda diharuskan menaiki anak tangga bahkan memanjat dinding pembatas untuk memasuki area dalam benteng tersebut.
  4. Jangan lupa untuk mengunjungi pantai yang berada tidak jauh dari lokasi benteng tua bersejarah ini. Pantai terdekat dengan lokasi benteng bernama Ujong Batee.
Tertarik untuk berkunjung dan menggali sejarah silam penyebaran agama di Kota Aceh?

No comments: