Pasar-pasar Berdekatan, Tanda Akhir Zaman

jelang-lebaran-pasar-baru-bandung-diserbu-pengunjung
ZAMAN semakin moderen dan kita kian dimudahkan dalam setiap urusan. Dengan semakin canggihnya teknologi yang ada, kita bisa mengakses banyak informasi melalui jaringan internet di komputer atau smartphone kita. Selain itu, ada banyak layanan media sosial pula yang memudahkan kita berkomunikasi dengan semua orang yang menggunakan layanan yang sama.
Bahkan melalui layanan internet dan media sosial yang ada ini, kini kita bisa melakukan transaksi jual beli. Ya! Kini perniagaan sedikit banyak telah beralih ke metode online. Meskipun pasar semakin banyak dan berdekatan, kita tak perlu lagi sering dikunjunginya, cukup kita memilih barang apa yang kita butuhkan sambil bersantai, pesan, lalu transfer uang yang harus kita bayar melalui internet banking, dan dalam beberapa hari barang yang kita pesan akan datang. Betapa semakin dibuai saja kita.
Saudaraku, mengenai keadaan sekarang ini, kita bisa menghubungkannya dengan salah satu hadits yang sudah diwartakan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW sudah mewartakan kepada kita, bahwa akan ada zaman di mana jarak menjadi saling berdekatan. Sehingga, perjalan dari satu pasar menuju pasar lain menjadi mudah. Hanya dengan waktu yang singkat seseorang dapat berkeliling ke pasar-pasar di dunia, dan mengetahui fluktuasi harga pelbagai komoditas. Semua ini terjadi karena penduduk bumi tak terhalang lagi oleh jarak, sarana transportasi antar negara, baik berupa pesawat terbang, mobil atau yang lainnya, yang semakin maju, serta sarana informasi dan telekomunikasi, mulai dari telepon, radio, televisi, hingga internet, berkembang dengan sangat pesat.
Abu Hurairah RA meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hari kiamat belum akan terjadi sampai pelbagai fitnah (malapetaka) bermunculan, kebohongan merajalela, dan pasar-pasar menjadi saling berdekatan,”(HR. Ahmad. Syaikh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah menilai hadits ini berkualitas Sahih).
Pasar-pasar dikatakan menjadi saling berdekatan, ditilik dari tiga faktor.
Pertama, informasi tentang fluktuasi harga yang dapat dengan cepat diketahui.
Kedua, perjalanan dari satu pasar menuju pasar yang lain dapat ditempuh dalam waktu singkat, walaupun jaraknya saling berjauhan.
Ketiga, perbedaan harga komoditas perniagaan antar satu pasar dengan pasar yang lain tidak terlalu jauh, dan pergerakannya pun saling mengikuti satu sama lain.
Syaikh Abdul Aziz ibn Baz menafsirkan maksud kalimat “Pasar-pasar saling berdekatan” dalam hadits Abu Hurairah dengan menyatakan, bahwa penjelasan yang paling mendekati pengertian hadits ini adalah realitas kehidupan kita saat ini, berupa semakin dekatnya waktu tempuh antar wilayah dan kota, sebab inovasi teknologi pesawat terbang, mobil, radio, dan lain sebagainya. Wallahu ‘alam. [mila/islampos]
Sumber: Kimat Sudah Dekat?/Dr. Muhammad al-‘Areifi/Penerbit: Qisthi Press/2011

No comments: