4 Program Iblis

manusia-durhaka-anak-kebinasaan-setan-dalam-wujud-manusia
MUSUH yang paling nyata bagi manusia ialah iblis. Dia adalah makhluk yang paling membenci manusia. Di mana, pada kisahnya yang tertera dalam al-Quran, diketahui bahwa iblis sangat membanggakan dirinya dan menganggap rendah Nabi Adam AS, nenek moyang umat manusia di muka bumi. Maka, tak heran jika sampai sekarang iblis terus merayu dan menggoda manusia agar tersesat dari jalanNya.
Sebagai manusia kita harus lebih cerdas dari bangsa iblis. Maka dari itu, penting bagi kita mengetahui apa aja sih program mereka. Nah, untuk mengetahui lebih rinci tentang program setan dan agar terhindari dari berbagai bahayanya, perlu kita kaji surat An-Nisa’ yang dengan rinci Allah menjelaskan program iblis, yaitu:
“Apa yang mereka sembah selain Allah itu hanyalah inasan (berhala) dan mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka, yang dilaknat Allah, dan setan itu berkata, ‘Aku pasti akan mengambil bagian tertentu dari hamba-hambaMu, dan pasti kusesatkan mereka. Akan kubangkitkan angan-angan kosong kepada mereka, akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, (lalu mereka benar-benar memotongnya), dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah, (lalu mereka benar-benar mengubahnya). Siapa pun yang menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka ia menderita kerugian yang nyata,” (QS. An-Nisa: 117-119).
Menurut ayat di atas, iblis berjanji akan terus berjuang mencapai programnya, yaitu:
1. Menyesatkan manusia
Manusia tergolong dua golongan; yang sesat, yaitu teman-teman setan, dan yang berada di jalan lurus, yaitu yang menjadi sasaran kerja setan. Orang-orang yang berada dalam kesesatan tidak akan digoda setan, melainkan akan dijadikan teman setia yang dia pertahankan untuk tetap dalam kesesatan. Adapun yang digoda adalah orang-orang yang sudah berada di jalan yang lurus, yaitu dengan menggiring mereka agar menjadikan ibadah untuk kepentingan dunia dan menilai ibadah dengan nilai dunawi. Dengan cara ini, mereka akan menilai ketakwaan dirinya dengan ukuran kehidupan lahir. Padahal tiada yang mengetahui ketakwaan seseorang selain Allah SWT.
Orang yang didatangi setan tidak terbatas pada orang yang lemah imannya, tetapi sekaliber sahabat Rasulullah SAW pun selalu dia datangi. Karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk memandang diri jauh atau aman dari godaan dan bisikan setan, apalagi sampai memandang diri sudah mampu menundukkan setan. Namun, cara yang digunakan setan sangat berbeda antara orang yang imannya lemah dan orang yang imannya kuat. Demikian pula cara menggoda orang yang mengerti. Jika ada orang yang mengaku bahwa dirinya telah aman dari setan, boleh jadi pengakuan tersebut muncul dari bisikan setan. Jika orang yang mengerti Islam dapat tergoda, maka godaan tersebut akan berakibat kepada orang-orang yang tidak mengerti Islam atau lemahnya iman.
Yang sangat dikahawatirkan adalah jika ada orang yang mengerti tentang agama, namun dijadikan pusat kesesatan tanpa dia sadari. Umpamanya, seseorang melakukan hal yang terpuji menurut pandangan manusia, lalu dengan perbuatan tersebut, dia dapat melahirkan hal-hal yang luar biasa dan di luar jangkauan akal manusia, seperti mengobati orang sakit dengan cara yang sangat sederhana, namun dapat menyembuhkan banyak orang yang sakit parah. Karena terlihat sebagai orang luar biasa, maka muncullah keyakinan di masyarakat bahwa dirinya orang istimewa, dan tidak lama, dia pun di tempatkan di kedudukan berhala tanpa dia sadari.
Umat yang mengaguminya berkata, “Kami minta pertolongan kepadanya, karena dia adalah orang yang shaleh agar dia mendoakan kami sebagaimana yang dilakukan para sahabat dahulu dan kami yakin bahwa yang menyembuhkan kami hanyalah Allah.”
Kalimat tersebut menandakan adanya iman dalam qalbu mereka. Semoga Allah tetapkan keimanan dalam qalbu mereka hingga ajal menjemput mereka. Namun sebaliknya, jika orang yang shaleh itu mendengar ucapan tersebut, lalu merasa bahagia serta bangga dengan sanjungan mereka, maka ketika itu pula keshalehan dan ketakwaannya berkurang. Jika sudah berkurang maka ketakwaannya sangat mudah untuk menghilang.
Jika seseorang sudah kehilangan ketakwaan, maka dengan leluasa setan dapat memperalatnya untuk menyesatkan umat dengan berbagai cara. Antara lain dengan menjadikannya sebagai orang yang sangat luar biasa, seperti dapat berhubungan dengan makhluk ghaib atau tampil sebagai orang yang dapat mengusir jin. Padahal, terusir dan tidaknya tidak dapat diketahui oleh manusia karena jin adalah ghaib. Kemudian, akan tiba saatnya bagi setan untuk menindaklanjutinya dengan memperbanyak orang kesurupan. Maka, keluarga dari orang yang kesurupan itu segera mendatanginya dengan harapan orang yang keseurupan segera sembuh.
Dengan rekayasa setan, akhirnya orang tersebut dikenal sebagai orang yang ahli menyembuhkan kesurupan yang hari ke hari semakin disibukkan dengan mengobati kesurupan dan dia meyakini bahwa apa yang dia lakukan adalah amal shaleh yang sangat bermanfaat bagi kepentingan umat. Dengan keyakinan ini, tidak sedikit para aktivis dakwah disibukkan dengan ruqyah yang akhirnya waktu untuk menyebarkan ilmu sedikit demi sedikit berkurang, bahkan ada yang sampai meninggalkan ta’lim. Keluhan dari para santri pun tidak lagi mendapat perhatian serius.

2. Membangkitkan angan-angan kosong

SEMUA orang memiliki cita-cita untuk hidup bahagia dan selamat dari bahaya. Untuk mencapai yang dicita-citakan, ada yang bekerja dengan memperhatikan aturan yang benar dan dapat mengantarkan dirinya mencapai sasaran, dan ada pula yang bekerja melanggar aturan dengan anggapan bahwa dia dapat mengambil jalan pantas untuk mencapai yang diharapkan.

Ketika dia ingat mendapat keuntungan, yang terlihat hanya untuk yang besar tanpa pengorbanan. Jika sakit pada salah satu anggota badan, maka yang terbayang adalah bagaimana caranya agar segera sehat meski harus mengorbankan aqidah. Artinya, mengutamakan sehat sementara dan rela mengorbankan sehat yang abadi, yaitu sehat aqidah yang menjadi landasan utama untuk mendapat keuntungan abadi, dan di dalam hati, terdapat bayangan bahwa umurnya masih panjang. Sekiranya dia berada dalam kesesatan, maka dia bercita-cita ingin memperbaikinya setelah tercapai apa yang diinginkan.

3. Menyuruh memotong telinga binatang

Setiap bangsa mendapat warisan budaya dari para pendahulunya, salah satunya adalah budaya memotong telinga binatang. Budaya ini merupakan keyakinan terhadap hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Namun, karena mereka meyakininya, hal ini jadi sangat berpengaruh bagi kehidupan mereka, yaitu keyakinan adanya berkah atau keistimewaan ada binatang tertentu.

Hal tersebut tidak diragukan merupakan ajaran setan yang berkaitan dengan binatang. Maka, binatang tersebut diberi tanda khusus untuk diyakini bahwa binatang tersebut bukan binatang biasa. Cara ini sangat berkaitan dengan budaya yang telah menjadi keyakinan sebagian masyarakat.

4. Menyuruh untuk mengubah ciptaan Allah

Setan berusaha mendorong hawa nafsu manusia dan mendorong mereka untuk memenuhi tuntutannya dengan cara yang menyimpang dari ajaran Allah. Intinya adalah membuat manusia kehilangan rasa puas terhadap apa yang telah Allah berikan kepada mereka hingga mereka berusaha untuk melakukan perubahan sesuai keinginan meskipun dengan jalan yang dimurkai-Nya.

Jika iblis berhasil mencapai program-program tersebut maka dia akan mendapat tambahan teman dari golongan manusia untuk sama-sama menggoda manusia lainnya agar jumlah orang yang sesat terus bertambah hingga semua orang celaka di akhirat nanti. Semoga Allah melindungi kita semua dari godaan setan. Amiin.
Sumber: Setan Pun Hafal Al-Quran dan Pandai Meruqyah/Karya: Dr. Saiful Islam Mubarak/Penerbit: Khazanah Intelektual

No comments: