Istana Shirvanshah, Mutiara Laut Kaspia

Istana Shirvanshah, Armenia
Istana Shirvanshah, Armenia
Sebuah kompleks bersejarah dengan gaya arsitektur Islam khas Asia Tengah berdiri di tengah Kota Baku, ibu kota Azerbaijan. Bangunan kompleks itu merupakan simbol kerajaan dan peradaban Islam di kawasan Semenanjung Absheron, Kaukasus, dan tepi barat Laut Kaspia pada abad pertengahan.
Sebuah kompleks bangunan merupakan peninggalan era Dinasti Islam Shirvanshah abad ke-14. Di dalam area kompleks bersejarah ini terdapat bangunan Istana Shirvanshah, yang didirikan oleh Ibrahim I, sultan Dinasti Shirvanshah ke-33.
Dinasti Shirvanshah merupakan sebuah khanate atau kesultanan berkuasa di kawasan pegunungan Kaukasus dan sekitar Laut Kaspia, kini Azerbaijan. Shirvanshah merupakan dinasti bertahan di Kaukasus dan menjadi vassal atau penguasa wilayah yang tunduk pada Kekaisaran Seljuk di Persia.
Pada era Dinasti Safawi menguasai Kaukasus, wilayah kekuasaan Shirvanshah kemudian diambil alih pada abad ke- 16. Dinasti Shirvanshahlah yang mengembangkan Baku dari sebuah desa kecil menjadi kota besar, yang juga menjadi ibu kota Azerbaijan kini.
Sultan Shirvanshah ke-33, Ibrahim I, berkuasa pada 1382- 1417. Ia tercatat dalam sejarah sebagai tokoh yang memindahkan ibu kota dari Shimakhi ke Baku. Langkah ini ia lakukan setelah Kota Shamakhi diguncang gempa hebat dan meluluhlantakkan bangunan pemerintahan.
Perpindahan ibu kota Dinasti Shirvanshah ini kemudian dirintis Ibrahim I dengan mendirikan sebuah istana megah di dalam kota benteng. Pemilihan kawasan Baku sebagai ibu kota baru bukan tanpa alasan. Di kawasan ini dipercaya terdapat makam seorang sufi terkenal Kaukasus, Seyyid Yaxya Bakuvi.
Dalam perjalanannya, perpindahan pusat kekuasaan ke Baku merupakan tonggak baru pemerintahan Shirvanshah.
Dari kompleks istana inilah Kota Baku berkembang hingga pesat sebagai kota penting baik dari sisi politik maupun ekonomi di kawasan Kaukasus dan Laut Kaspia. Ini yang membuat Baku berkali-kali menjadi incaran invasi kekuatan imperium asing, seperti Dinasti Safawi, Kekaisaran Rusia, dan Turki Usmani.
Alhasil, tak jarang beberapa sejarawan dan arkeolog menyebut Istana Shirvanshah sebagai "Mutiara dari Laut Kaspia."

No comments: