Undang-undang yang Mengandung Racun Mematikan

Amerika
DENGAN kematian Lincoln, kendala politis dan keuangan telah tersingkir. Namun di sana timbul kendala yang lain lagi bagi para pemilik modal internasional, yaitu kendala sistem mata uang itu sendiri. Sistem keuangan dan perekonomian Amerika Serikat berdasarkan ukuran nilai logam perak.
Lain dengan sistem keuangan Eropa yang memakai ukuran nilai emas, khususnya sistem keuangan Inggris. Faktor penyebab buat Amerika ialah, karena negeri itu memiliki kekayaan sumber tambang perak yang melimpah-ruah. Sedang kekayaan sumber tambang emas relatif kecil.
Kendala ini tidak mudah bagi para pemilik modal. Ini menyebabkan Amerika Serikat tetap terjaga kemandiriannya dalam sistem keuangan, tanpa banyak dipengaruhi oleh pergolakan naik-turunnya sistem keuangan Eropa dan dunia internasional. Oleh karena itu, para pemilik modal internasional mendapatkan kesulitan untuk bisa menguasai keuangan Amerika, tanpa lebih dulu menyingkirkan rintangan seperti itu.
Untuk menghadapi hal itu, para pemilik modal internasional langsung melakukan langkah yang akan bisa mengubahnya. Mereka mengutus salah seorang agen mereka bernama Ernest Syde dengan dibekali uang sebanyak 500 ribu dolar Amerika, untuk keperluan kegiatan penyuapan yang rencananya akan diberikan kepada sejumlah tokoh berpengaruh di Amerika, di samping untuk pembiayaan proyek yang telah direncanakan. Mulailah kegiatan mempengaruhi hati nurani dan perusakannya sekaligus, sehingga para pemilik modal berhasil mengajukan sebuah proposal undang-undang kepada Kongres.
Orang yang mengajukan adalah senator John Shirman sendiri. Undang-undang ini disahkan tahun 1873 dengan sebutan innocent, yaitu “Undang-undang Perbaikan Sistem Mata Uang Logam”. Dari butir-butir undang-undang itu tampak pada mulanya tidak menarik perhatian, seolah hanya merupakan tujuan perbaikan terbatas. Namun ternyata di sela-sela undang-undang terkandung racun mematikan.
>
Dari undang-undang itu, pihak pemilik modal dari sisi lain telah bekerja keras, sehingga mereka berhasil mengorbitkan Ernest Syde menjadi penasihat keuangan dalam komite keuangan Amerika Serikat. Sudah barang tentu Ernest Syde bekerja sesuai dengan kepentingan kelompok Rothschild. Ia mulai melakukan penarikan mata uang perak dari peredaran dengan memanfaatkan perlindungan hukum dan kapasitasnya sebagai inspektur konsultan dalam komite keuangan, yang menyebabkan krisis ekonomi lebih parah lagi.
Hal itu memaksa Kongres pada tahun 1879 untuk mencetak mata uang perak lebih banyak lagi sebagai usaha untuk menanggulangi krisis tersebut dalam waktu terbatas. Namun bank-bank yang ada segera mendapat instruksi baru dari konglomerat Rothschild di Eropa. Instruksi Rothschild itu ditujukan kepada asosiasi bank Amerika, menekankan keharusan untuk mengeluarkan nota pinjaman baru, berdasarkan ukuran nilai harga emas, mencapai jumlah satu milyar dolar.
Setiap pinjaman harus berdasarkan nota tersebut. Pada saat yang sama persatuan Bank Amerika menarik mata uang negara, yang berdasarkan nilai mata uang perak dari pasaran, di samping menarik semua nota bank yang juga berdasarkan nilai harga perak. Para pakar ekonomi Rothschild telah memperkirakan, bahwa langkah tersebut di atas akan mengakibatkan dampak besar terhadap perekonomian Amerika.
Tidak ada lagi mata uang yang berharga di pasaran umum, kecuali mata uang yang dikeluarkan oleh pihak bank yang berdasarkan nilai harga emas itu. Goncangan ekonomi diperkirakan benar-benar terjadi dengan disertai serangan propaganda besar-besaran secara sistematis, yang dipersiapkan oleh para pemilik modal internasional lewat agen-agen mereka di Amerika di satu sisi, dan dari sisi lain lewat media massa.
Mereka bisa membentuk publik opini bangsa Amerika, bahwa dalam krisis ekonomi tersebut pihak yang memikul tanggung jawab adalah pemerintah. Sementara itu, pihak pemilik modal Yahudi internasional tetap tersembunyi dari balik layar. Setelah langkah tersebut berhasil, para pemilik modal Yahudi melangkah lebih jauh, setelah mereka berhasil menyingkirkan kendala besar yang menghalangi perjalanan mereka.[]

Sumber: Yahudi Menggenggam Dunia/ William G. Car/Pustaka Al-Kautsar

No comments: