Al-Haitham Sempurnakan Jam Air Temuan Bangsa Yunani

Jam Air Haitham
Jam Air Haitham
 
Ibnu al-Haitham diperkirakan mendapatkan inspirasi membuat jam air ketika berada di Basra, Irak. Saat itu, memang sudah dikenal jam air yang oleh orang India disebut “Ghatika Yantra”.

Penggunaan jam air aliran ke dalam bukanlah hal baru. Namun, al-Haitham menggunakannya untuk menentukan jam dan menit. Ia juga menciptakan skala untuk memberitahu waktu sehingga mampu mengatasi masalah ketidakseragaman gerakan silinder yang terendam air.

Pada dasarnya, silinder yang terendam air terpasang pada seutas tali atau benang. Tali tersebut terhubung pada lubang tempat cakram bundar terpasang. Begitu silinder tenggelam secara vertikal dan konsentris ke dalam tangki silinder luar, tali akan memutar cakram pada poros horizontalnya.

Ibn al-Haitham membagi cakram menjadi 24 bagian untuk dapat memberitahu waktu dengan subbagian yang bisa memecah jam hingga menit. Ia mengalibrasi sendiri tiap bagian sehingga tiap divisi memiliki jeda waktu satu jam. Silinder tersebut dibuat agar tenggelam dalam waktu 24 jam. Bagian yang telah ditandai pada cakram dilewati penanda yang dapat memberitahu mengenai waktu saat itu.

Penanda tersebut dipasang terpisah dari cakram. Cakram itu bisa dipasang di dalam kotak yang melindungi penanda. Silinder dipasang agak jauh dari kotak cakram sehingga siapa pun yang melihatnya hanya bisa melihat kotak cakram. Ukuran tali disesuaikan dengan jarak tersebut.

Ibn al-Haitham sangat teliti dalam pekerjaannya untuk memastikan keakuratan jam air buatannya. Ia memecahkan masalah agar silinder dalam bisa bergerak secara konsentris di dalam tangki silinder luar. Caranya dengan menggunakan rangka tempat silinder dalam beroperasi.

Ia tidak menjelaskan bagaimana caranya membuang air dari dalam silinder. Kemungkinan ia menggunakan pipa untuk mengosongkan kedua silinder. Teknik ini terlihat paling mudah dibanding teknik lainnya. Penjelasan al-Haitham mengenai jam air buatannya dalam kitab Maqala fi Amal al-Binkam sangat rinci. Jam air itu unik dan belum pernah ada sebelumnya.

Ia memberikan pandangan pentingnya mengenai berbagai jenis jam yang ada. Menurutnya, jam-jam tersebut tidak akurat karena tidak memberikan informasi yang cukup untuk menunjukkan jam dan menit. Karena alasan itulah ia membuat jam air ini. Jam tersebut bisa menunjukkan waktu satu jam, setengah jam, seperempat jam, dan menit.

Belum diketahui mengapa al-Haitham memilih menggunakan jenis jam air dengan aliran air ke dalam. Bukan dengan aliran air ke luar, seperti yang dipakai bangsa Yunani. Sulit juga menjelaskan mengapa ahli teknik Muslim yang ada setelah al-Haitham tidak pernah merujuk pada jam buatan al-Haitham.
Redaktur : Agung Sasongko

No comments: