Karena Dendam, Lenin Bersama Yahudi Membentuk Gerakan Revolusi

Lenin
LENIN yang nama aslinya Vladimir Olianov dilahirkan tahun 1870 di kota Smirsk, terletak di pinggir sungai Volga. Ayahnya seorang konsultan eksekutif dalam bidang pendidikan, di samping direktur sebuah lembaga pendidikan pemerintah, sehingga memungkinkan anaknya menyelesaikan sekolah menengah dan perguruan tinggi.
Dengan latar belakang pendidikan yang cukup pada masa itu, Lenin dengan mudah bergaul dengan kalangan terpelajar Rusia. Pada masa mudanya, Lenin pernah mengalami stres berat akibat saudara kandungnya, Alexander Olianov dihukum mati, setelah mengadakan usaha pembunuhan terhadap Czar. Dengan dendam yang membara, Lenin segera bergabung pada gerakan revolusioner bersama kawan-kawan Yahudi seperguruan tingginya.
Vladimir memiliki kelebihan lainnya, yaitu keberaniannya untuk melarikan diri demi cita-citanya yang besar. Sejak masa mudanya Vladimir banyak bergaul dengan kawan-kawannya, dan banyak berkecimpung dalam gerakan revolusioner atheis. Hubungannya dengan para aktivis Yahudi telah banyak menambah pengalamannya, yang akhirnya ia mempersunting seorang gadis jelita Yahudi.
Vladimir mempelajari secara mendalam dan analitis tentang peristiwa yang terjadi, hingga meletusnya revolusi besar di Perancis. Ia tahu benar, bahwa para pemilik modal Yahudi internasional adalah pihak perancang dan pendukung dana Revolusi Perancis itu.
Ini membuat Vladimir berfikir untuk menghubung-hubungkan peristiwa sejarah dengan kenyataan terselubung, yaitu berlanjutnya persekongkolan internasional dalam gerakan revolusioner sepanjang sejarah, dalam lingkup rancangan kekuatan terselubung di bawah petunjuk dan instruksi para pemilik modal Yahudi internasional.
Pada saat itulah Vladimir berniat mengumpulkan data sebanyak mungkin dari para tokoh revolusioner internasional, untuk kemudian mengambil pelajaran dari langkah-langkah mereka. Catatan mengenai peristiwa sejarah menunjukkan, bahwa perkumpulan Sesepuh Yahudi menemukan pada diri Lenin, sebagai orang yang dicari-cari dan sangat dibutuhkan oleh mereka. Sejak itu ia terpilih sebagai agen utama dalam revolusi Komunis di Rusia.
Pada masa itu, Swiss merupakan tempat perlindungan bagi para aktivis revolusi dan gerakan perlawanan di Eropa Timur. Swiss adalah pusat yang penting bagi para pemilik modal Yahudi internasional. Vladimir melarikan diri ke Swiss pada tahun 1895 dalam usia 25 tahun, setelah saudaranya dihukum mati oleh Czar. Di sanalah ia bertemu dengan tokoh-tokoh Komunis dalam pengasingan.
Dalam sekejap Vladimir segera dikenal oleh mereka, karena kecerdasan dan wawasannya yang luas. Di samping itu Lenin bergabung dengan para tokoh Komunis di Swiss atas nasihat dan bimbingan para Sesepuh Yahudi. Di sana ia bertemu dengan Bilichanov, seorang penganut Kristen satusatunya di antara mereka kecuali Lenin, dan dari tokoh Yahudi seperti Leoduch Kslarud, Yulius Rayoum dan wanita Yahudi Feroza Solich dan lain-lain.
Mereka lalu mendirikan perkumpulan proletar berhaluan Marxisme dengan nama Kelompok Pembebasan Kaum Pekerja. Yulius Rayoum ketika itu masih berusia sangat muda seperti Lenin. Akan tetapi, ia sudah dikenal sebagai anggota teroris yang sadis dan berdarah dingin,
ketika masih hidup dalam ghetto. Kelak ia menjadi pemimpin Manshevik, dengan mengambil sebuah nama julukan untuk dirinya, yaitu Martov seperti juga Vladimir Olianov menjuluki dirinya dengan sebutan revolusioner, Lenin. Lenin kembali dari Swiss setelah membekali diri dengan berbagai pengalaman baru mengenai gerakan revolusioner yang diberikan oleh para tokoh Yahudi.
Ia bekerja sama dengan Martov dan para tokoh revolusioner lainnya dalam mempersiapkan sebuah revolusi, yang akan dimulai dari San Petersburg. Mereka mengatur pemogokan umum, demonstrasi dan kerusuhan dengan menyebarkan propaganda faham Komunisme Atheis, disamping melakukan penyusupan orang penting tertentu untuk diperalat.
Namun akhirnya Lenin dan kawan-kawannya ditangkap dan diadili. Lenin dipenjarakan sampai tahun 1897, kemudian dibuang ke Siberia bersama Martov dan kawan-kawan. Ia diperbolehkan membawa serta istri dan anaknya yang masih kecil. Lenin hidup dalam pembuangan sampai tahun 1900, yaitu ketika Czar memberikan amnesti umum bagi para tahanan politik.[]
KEMUDIAN Lenin dan Martov bersama kawan-kawannya pergi meninggalkan Rusia menuju Swiss. Di Swiss mereka bertemu lagi dengan banyak kawan dan guru lama serta para agen Sesepuh Yahudi. Mereka sepakat menerbitkan sebuah harian, akan menyuarakan gerakan Komunisme internasional. Tanggung jawab penerbitan ini diserahkan kepada tiga tokoh senior yaitu, Bilichanov, Kslarud dan Yutorisov. Sedang istri Lenin sendiri bertindak sebagai sekretaris redaksinya. Tidak lama kemudian Trotsky bergabung ke dalam dewan redaksi. Koran itu diberi nama bahasa Jerman ESKIRE, yang berarti “menyala”. Harian ini pada mulanya diterbitkan dari Munchen Jerman, lalu dipindahkan ke Jenewa Swiss tahun 1903. Untuk distribusinya, koran ini diselundupkan ke Rusia oleh agen-agen The Grand Eastern Lodge dan perkumpulan yang berada di bawah naungannya, sesuai dengan cara yang selalu ditempuh oleh para Sesepuh Yahudi. Eskire pernah memuat ajakan untuk mengadakan pertemuan umum bagi gerakan Komunis yang menurut rencana akan diadakan di kota Brussels ibukota Belgia. Akan tetapi, pemerintah Belgia menolak untuk mengizinkan pertemuan itu diadakan di buminya. Kemudian pertemuan itu diadakan di kota London, seperti telah kita singgung terdahulu. Orang tahu, bahwa Inggris itu adalah negara kapitalis. Banyak pihak bertanya-tanya, mengapa pertemuan seperti itu boleh diselenggarakan di Inggris. Ini merupakan bukti kuat tentang adanya hubungan terselubung yang bisa mendesak pemerintah Inggris untuk menyetujui permohonan bagi diadakannya pertemuan itu. Siapakah gerangan pihak terselubung yang telah mampu mendesak pemerintah Inggris sebagai negara adidaya pada saat itu? Siapa lagi kalau bukan kelompok pemilik modal internasional. Pertemuan itu diadakan di London tahun 1903, yang menyebabkan timbulnya perpecahan, seperti juga telah kita ulas terdahulu, yaitu kelompok Manshevik di bawah pimpinan Martov, dan kelompok Bolsevick di bawah pimpinan Lenin. Laporkan iklan? Setelah mengalami kegagalan di atas, partai Komunis menjadwalkan sebuah pertemuan lagi untuk membahas masalah revolusi dan hasil yang telah mereka capai. Pertemuan ini diadakan di London lagi tahun 1907, dihadiri oleh 91 utusan dari kelompok Bolshevik dan 89 utusan dari kelompok Manshevik. Di samping itu hadir pula utusan dari gerakan Komunis Polandia di bawah pimpinan seorang wanita Yahudi bernama Roza Luxemburg, dan utusan partai Komunis Jerman di bawah pimpinan seorang Yahudi bernama Rafael Ivahamovich. Maka jumlah peserta pertemuan mencapai 312 orang. Lenin kali ini diserang habis-habisan oleh para tokoh Manshevik dengan tuduhan telah menyalahgunakan dana dalam jumlah besar, tanpa menjelaskan dari mana diperoleh. Dalam pertemuan itu muncul seorang tokoh muda selain Lenin, bernama Stalin. Di antara keputusan yang diambil dalam pertemuan itu adalah keharusan untuk bekerja keras dan maju terus, di bawah satu komando yang ditopang dengan propaganda mass media secara luas dan terorganisir. Pada tahun 1908 kelompok Bolshevik menerbitkan harian lain dengan nama PROLETARIA. Harian ini juga dimaksudkan untuk menyebarluaskan faham Komunis, dan sekaligus sebagai penyambung lidah mereka. Lenin sendiri duduk sebagai pimpinan redaksinya, dibantu oleh Zenoviev dan Dovirovinsky. Sedang pihak kelompok Manshevik menerbitkan harian mereka sendiri dengan nama GOLOS SOSIAL DEMOKRATIS, yang pimpinan redaksinya dipegang oleh Bilichanov, Kslarud, Martov dan Martonov. Satu hal yang perlu diingat di sini adalah bahwa seluruh pimpinan redaksi kedua harian Komunis itu dipegang oleh para tokoh Yahudi Komunis senior, selain Lenin dan Bilichanov. Adapun Trotsky, yaitu seorang Yahudi Komunis kenamaan telah memisahkan diri dengan jalan fikirannya sendiri pula. Ia menerbitkan sebuah harian yang diberi nama PRAVDA. Pada tahun 1909 dua tokoh Yahudi di antara pimpinan redaksi surat kabar Proletaria bergabung dengan Lenin, yaitu Zenoviev dan Dovirovinsky, untuk kemudian membentuk kelompok tiga serangkai yang kelak memerintah Rusia, sampai saat Lenin meninggal dunia tahun 1924.

 Sumber: Yahudi Menggenggam Dunia/ William G. Car/Pustaka Al-Kautsar

No comments: