Kesedihan Kaum Syiah di Bulan Muharram

asyura iran 1
MUHARRAM merupakan salah satu bulan istimewa bagi umat Islam. Banyak sejarah kegemilangan Islam ditorehkan pada bulan ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Alloh adalah 12 bulan. Dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya 4 bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam yang 4 itu…” (QS at-Taubah: 36).
Semua ahli tafsir sepakat bahwa 4 bulan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah bulan Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharam dan Rajab.
Berbeda dengan kaum Syi’ah dalam menyambut bulan Muharram. Mereka menjadikan hari Asyuro (10 Muharram) sebagai hari berkabung, bersedih, meratap dan menyakiti badan. Kaum Syiah memperingati hari terbunuhnya Husain bin Abi Thalib RA, yang mereka agung-agungkan.
Pada bulan Muharram mereka berkabung, bersedih, menangis, meratap bersama bahkan disertai dengan menyakiti anggota badan lainnya hingga berdarah. Mereka juga merobek-robek pakaian dan meneriakan ucapan berlebihan pada Husain. Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya melarang perbuatan demikian. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Innaa Lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun’. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. Al-Baqarah: 155-157).
Rasulullah juga melarang perbuatan demikian. Seperti dalam sabdanya:
“Bukan golongan kami orang yang memukuli pipi, merobek pakaian, dan berdo’a dengan do’a jahiliyah.” (HR. Bukhari dalam shahihnya, kitab al-Jana’iz, hadits no. 1294). Buruknya lagi, cerita kematian Husein pun telah mereka palsukan. Padahal kaum Syiah sendirilah yang membunuhnya.
Islam tak pernah mengajarkan bulan Muharram diisi dengan perbuatan nista seperti kaum Syiah. Asyura tidak diisi dengan kesedihan dan penyiksaan diri seperti Syiah. Namun Rasulullah mengajarkan berpuasa sunah pada hari Asyura, bahkan menganjurkannya kepada para sahabatnya. []

No comments: