Senhedrin?

Senhedrin
SENHEDRIN dalam bahasa Ibrani artinya Mahkamah Tinggi, ia merupakan bab keempat dalam risalah – Mishnah yang jamak disebut Nezekin, tractates (risalah) ini merupakan terapi permasalahan—sejalan dengan makna kalimatnya—topik-topik yang berkaitan dengan Mahkamah Tinggi Yahudi, serta kaidah-kaidah keyakinannya dan hukum-hukum perundang-undangannya.
Bab ini terbagi atas sebelas pasal, per- pasalnya berisikan terapi permasalahan, problematika, berikut kasus-kasus yang ada dalam langit kehidupan kaum Yahudi yang mengharuskan Mahkamah Tinggi mengeluarkan keputusan hukum atas segenap problematika yang ada. Untuk lebih detilnya lihat : the Mishnah Treatise Senhedrin, karya Dr. Samuel Krauss Lideden: 1909 M. (Sernetic Studies Series – XI pp V – VI).
Dalam karya ini Dr. Samuel Krauss menyamakan (mengidentikkan) Senhedrin dengan Lauh-Lauh yang ditulis para hakim, ia menandaskan: “Hal yang sangat krusial dalam pasal ini, adalah permasalahan yang berkaitan dengan proses hukum dan amar keputusan hukum (vonis) yang diproduk oleh Mahkamah Tinggi Yahudi sama kedudukannya dengan Jewish Synhendrion. Dan dianggap sebagai obor terakhir hidup dan kehidupan kaum Yahudi, pasal ini menjadi perhatian khusus para pakar teologi dan mendapatkan porsi kajian yang sangat besar dari para periset (peneliti) keagamaan, karena keterkaitannya dengan kehidupan dan kematian bangsa Yahudi”.
Talmud Jerussalem, atau Talmud Palestina. Talmud ini juga dinamakan Talmud (Gemara) bumi Israel (Eretz Israel), atau Talmud (Germara) Ma’aribah, usaha pengumpulan dan penulisannya dilakukan pada tahun 400 M. Pasca usaha yang tiada kenal lelah dan sangat teliti yang dilakukan oleh Ursicinus pada tahun 351 M di bumi Palestina, hal ini dilakukan karena rasa khawatir kaum Yahudi akan hilangnya Oral Law (Undang-Undang Lisan) yang ditradisikan kaum Yahudi per- lisan dari generasi ke generasi.
Talmud dalam bahasa Ibrani berarti pengajaran. Sejarah mencatat sejatinya penulis Talmud Jerussalem adalah para cendekiawan kerajaan (kekaisaran) yang jamak disebut Caesarea, para cendekiawan pengabdi kaisar inilah sesungguhnya yang berjibaku mengumpulkan dan menulis Talmud Jerussalem, dan bukan cerdik cendekia Jerussalem, penyebutan Jerussalem adalah sebagai Majaz (kiasan) dan penisbatan penamaan belaka, sedang realita faktanya tidaklah demikian.
Penulisan Talmud Jerussalem ini dipunggawai oleh rabi Jochannan, ia sangat getal menggerakkan para cerdik cendekia yang ada di bumi Jerussalem, utamanya para alim yang berkecimpung dalam kerajaan (kekaisaran) untuk mengumpulkan dan menulis Talmud, hingga jadilah Talmud yang populer dengan sebutan Talmud Jerussalem atau Talmud Palestina.
Talmud Jerussalem sebagaimana yang ada sekarang ini, kandungan isinya hanya terdiri atas empat risalah (4 Tractates), dari enam risalah (6 Tractares) yang ada, pada Talmud Jerssalem ini ada pasal yang bernama Niddah sebagai pasal terakhirnya, sedangkan pada era Moses ben Maimonides Talmud Jerussalem terdiri atas lima risalah (5 Tractates) lalu salah satu risalahnya dihapus.(14) Talmud Jerussalem kali pertama dicetak (diterbitkan) di Venecia antara tahun 1522-1523 M.
Cetakan kedua dilakukan di Cracow pada sekitar tahun 1602-1605 M., dalam cetakan kedua ini disertai catatan pinggir dan keterangan tambahan, karena antusiasme para pembaca yang ada di negeri Polandia, maka cetakan Cracow dicetak ulang di Krotocshim pada tahun 1886 M. Kemudian muncul terbitan Zhitomir, pada tahun 1860-1867 M., lalu diterbitkan pula di Piotrkew pada tahun 1899-1900 M, juga cetakan Romm di Vilena pada tahun 1922 M. cetakan terakhir ini disertai catatan penting dan keterangan-keterangan tambahan yang dinamakan Tashlum Jerussalem. revisi cetakan Venecia itu diperbaiki lagi pada tahun 1523 M. di Leipzig tahun 1925 M, kemudian direvisi lagi pada terbitan Berlin pada tahun 1929 M. []
Sumber: TALMUD, Kitab Rabi Yahudi, Sejarah & Ajarannya /Zafarul Islamkhan/ Editor: Misbah El Majidd/ PUSTAKA HIKMAH PERDANA

No comments: