Alba Amicorum, 'Media Sosial' Abad Ke-16

Pada abad ke-16 ada sebuah buku yang disebut "Alba Amicorum", yang membuktikan bahwa manusia telah mengenal media sosial sejak ratusan tahun lalu.
Alba Amicorum, 'Media Sosial' Abad Ke-16Alba Amicorum (KawankuMagz.com)
Kalau kita berpikir bahwa media sosial seperti Facebook adalah hasil dari kecanggihan internet di zaman modern saat ini, maka kita salah besar. Karena ternyata manusia sudah mengenal media sosial sejak ratusan tahun lalu tepatnya pada abad ke-16. Pada abad ke-16 ada sebuah buku yang disebut "Alba Amicorum" dalam bahasa latin yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti "buku teman".
Penasaran seperti apa rupa media sosial zaman dulu? Mari kita cari tahu lewat tujuh fakta Alba Amicorum berikut ini.
1. Wadah remaja untuk bersosialisasi
Sophie Reinders, peneliti asal Belanda, belum lama ini mendalami tentang bagaimana buku teman zaman dahulu itu berkembang dan berfungsi sebagai media sosial di zaman modern. Menurut Sophie, Alba Amicorum digunakan untuk membangun dan memperkuat hubungan pribadi kaum remaja bangsawan di Eropa Utara pada awal 1560.
2. 'Share' pengalaman pribadi
Isi buku teman umumnya adalah berbagi pengalaman pribadi bisa berupa puisi, musik, curhatan atau mungkin pendapat tentang hal tertentu. Makin terlihat mirip sesuatu atau beberapa hal sejenis di masa kini bukan?
3. 'Comment' pengalaman teman
Selain itu, buku teman juga bisa meminta komentar atau tanggapan teman tentang sharing yang telah dibuat. Pemilik buku itu bisa kita anggap seperti akun profil media sosial kita saat ini. Bedanya, kalau zaman dulu, pemilik buku menunjukkan kepada teman dan menawarkan apakah ia ingin memberi komentar atau tidak.
4. Bermula dari universitas
Sama seperti Facebook, buku teman Alba Amicorum dimulai dari universitas. Pada abad ke-16, bangsawan muda Belanda, Jerman dan Perancis bepergian dalam rangka tur pendidikan keliling Eropa untuk mendapat pelajaran dari berbagai tempat. Untuk merekam perjalanan mereka, tiap anak muda itu mempunyai satu buku. Buku tersebut kemudian dipakai untuk mencatat pengalaman dan juga kesan pesan dari orang-orang yang mereka temui. Mulai dari akademisi, filsuf, ilmuwan, seniman dan pastinya sesama murid.
5. Siapa yang membuat gambar indah di buku teman?
Kalau kita lihat beberapa gambar yang direkam untuk penelitian Sophie, tampak kalau buku teman berisikan gambar-gambar indah. Siapa yang membuat gambar tersebut? Apakah sang pemilik buku? Ternyata yang membuat gambar indah tersebut adalah para seniman ternama abad tersebut. Tidak heran kalau hanya para bangsawan saja yang mempunyai Alba Amicorum.
6. Buku teman pria lebih mirip LinkedIn
Alba Amicorum di masa itu digunakan para bangsawan muda pria untuk memberi gambaran profesional dirinya. Sehingga, buku itu akan jadi referensi tentang pengalaman pentingnya di dunia pendidikan maupun kerja. Dan juga untuk menambah koneksi dengan orang-orang lain. Mirip seperti LinkedIn, media sosial yang digunakan sebagai referensi dan koneksi.
7. Buku teman wanita lebih mirip Facebook
Wanita pada zaman itu tidak terlalu dibebaskan untuk berkeliling dunia. Walau demikian, mereka tetap mempunyai Alba dengan fungsi yang sedikit berbeda. Alba yang digunakan para bangsawan wanita mirip Facebook seperti membangun dan memperkuat persahabatan, bertukar gosip, bersenda gurau, dan juga kode tentang pria idaman.
Sumber: kawankumagz.com, Intisari-Online

No comments: