Di Antara Musibah Demi Musibah

Saat Terkena Musibah
KEMARAU yang panjang ini masih akan berlanjut. Kegersangan yang membuat tanaman tak bisa tumbuh dengan sempurna, masih akan terjadi. Hutan-hutan yang menghijau akan enggan menahan air untuk kita. sementara gempa bumi mungkin akan mengguncang kita, sehingga kita lari ketakutan. Tak ada tempat untuk berlindung, sedangkan doa orang-orang shalih tak lagi dikabulkan Allah.
Apa sebabnya? Bukannya Allah peringatkan kita untuk berdoa dan Ia berjanji akan mengabulkan setiap permintaan kita?
Ya. Allah Maha Mendengar. Ia kabulkan setiap permintaan selagi tak ada perkara yang menghalangi. Ada beberapa sebab yang menjadikan Allah mengizinkan sebuah negeri hancur dan sebuah kaum yang ditimpa kesengsaraan berkepanjangan. Mereka hidup di antara musibah demi musibah. Sesudah satu kengerian berlalu, datang lagi keguncangan yang lebih mengerikan.
Boleh jadi kengerian itu datang dari tindakan kita yang salah perhitungan. Boleh jadi ketakutan itu mencekam setiap hati karena ganasnya manusia. Atau boleh jadi, kita lari dari satu bencana menuju bencana berikutnya yang lebih besar.
Lalu mengapa ini semua bisa terjadi? Tentunya kita harus sama-sama introspeksi diri. Kemaksiatan-kemaksiatan yang telah menggunung ini membuat Allah murka dan mengazab kita. ini bukan karena Allah tak adil, justru kita lah yang tidak tahu terimakasih atas semua nikmat yang telah Allah berikan.
Semoga kita segera sadar atas segala dosa yang telah kita lakukan. Semoga Allah lembutkan hati kita untuk sealu menerima hidayah dari-Nya untuk memperbaiki diri. [hd/islampos]
Referensi: Mencari Ketenangan di Tengah Kesibukan/Karya: Mohammad Fauzil Adhim/Penerbit: Pro-U Muslim

No comments: