Anrohwil

Foto: tampabay.com
Foto: tampabay.com
PARA pemimpin Rotary mengatakan dalam buku mereka bahwa sudah menjadi tradisi di berbagai konggres yang diadakan di Inggris para istri juga ikut hadir bersama suami mereka ke tempat pertemuan. Para istri ini berkumpul di suatu tempat khusus sambil mengobrol sesuka hatinya hingga berakhirnya konggres.
Lalu terlintaslah ide untuk mengatur pertemuan mereka (para istri) dan mendirikan lembaga tersendiri, yang mempunyai aturan-aturan tersendiri dengan nama pengurus intern, atau lebih tepatnya Anrohwil.


Ide ini muncul pertama kali di Inggris, lalu berkembang ke negara-negara lain, termasuk ke Mesir. Perkumpulan ini berdiri sendiri, baik dalam masalah aktivitas, pendanaan dan aturan-aturannya. Rotary tidak berhak campur tangan. Hanya saja hubungan tetap ada, karena para anggotanya adalah istri pada anggota Rotary Club.
Anrohwil hampir sama dengan Rotary, yang dibagi menjadi beberapa kelompok geografis, yang dinamakan kawasan. Setiap kawasan mempunyai nomor sendiri-sendiri yang disusun menurut urutan abjad dalam bahasa Inggris atau menurut sejarah berdirinya. Club Anrohwil di Mesir tergabung dalam satu club dengan nomor 59. Sedang semuanya berjumlah 66 yang tersebar di seluruh dunia.
Tentu saja Anrohwil memerankan peranan yang cukup penting dalam membantu Rotary Internasional dengan memasukkan berbagai informasi, apalagi ditunjang oleh kebiasaan kaum wanita yang suka berbicara bergosip di sela-sela jamuan makan siang dan malam, atau dalam pertemuan-pertemuan, sambil membicarakan perhiasan dan pakaian-pakaian indah.
Dalam kondisi seperti itu, tidak ayal mereka juga akan mengeluarkan rahasia dan karakter suami masing-masing. Tentu saja informasi yang lebih rinci selalu dibutuhkan.
Sehingga Rotary Internasional dapat merujuk kepada para istri itu sewaktu-waktu bila dibutuhkan, guna untuk mengetahui titik positif dan titik negatif pada diri seseorang yang dikehendaki. Para istri ini tetap digunakan untuk suatu kepentingan yang diperlukan.
Inilah sebab hakiki didirikannya club Anrohwil secara terpisah dari Rotary yang hanya terdiri dari para lelaki. Agar pembicaraan mereka dapat berkembang secara leluasa, tanpa diawasi oleh suami bila menjadi anggota, agar lebih memudahkan untuk mengorek informasi penting yang dikehendaki. []
Sumber: Al-ahdaf al-mu’linah wal-asrar a-khafiyah liandiyati ar-rotary wal-masoniyah/RAHASIA GERAKAN FREEMASONRY DAN ROTARY CLUB/Pustaka Al Kautsar, 1993/September 1993

No comments: