Gua Hunian Leluhur Nusantara, dari era Zaman Es, sekitar 14.825 tahun yang lalu?

Di tepian Sungai Ogan, terdapat peninggalan arkeologi yang menjadi pusat perhatian dunia, yakni Situs Hunian Manusia Purba di Gua Harimau Sumatera Selatan.
Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional di tahun 2013, berhasil mengidentifikasi lapisan tanah di goa harimau, yang menunjukkan usia 14.825 tahun pada kedalaman dua meter
guaharimau1
Hunian Awal Masyarakat Nusantara
Istilah “Goa Harimau” sendiri diyakini berasal dari masyarakat setempat yang konon dulu sering mendengar auman harimau dari dalam goa ini.
Sebelum dibuka kembali oleh para arkeolog untuk diteliti. Keadaan disekitar goa ini, banyak dipenuhi semak belukar, dan ditutupi sejumlah pohonan besar
Pada dinding gua, ditemukan setidaknya 34 motif Lukisan Purba, yang diperkirakan merupakan alat penanda ritual penguburan
guaharimau2
Di Gua Harimau ini, ditemukan 78 kerangka Homo sapiens, Tim Penelitian Arkeologi Goa Harimau mendeteksi terdapat 4 kerangka ras Australomelanesid. Sementara 74 kerangka individu lainnya merupakan ras Mongoloid.
Homo sapiens ras Mongoloid ditemukan di lapisan tanah paling atas dari Goa Harimau. Sementara kerangka ras Australomelanesid berada pada lapisan tanah ketiga, yakni berupa tanah lempung coklat tua yang mengandung gamping.
Dari berbagai penemuan artefak dan kerangka manusia purba yang diteliti, para arkeolog menyimpulkan hunian ini berlangsung sebelum akhir Zaman Es atau sekitar 20.000-10.000 tahun yang lalu.
topi2
Temuan di Goa Harimau ini juga membuktikan, bahwa jauh sebelum kedatangan masyarakat Proto Melayu (ras Mongoloid), di pulau Sumatera telah ada komunitas kehidupan manusia dari ras Australomelanesid.
Dan ketika komunitas Proto Melayu datang, kedua komunitas ini saling ber-interaksi satu dengan lainnya, dimana hasil penyatuan kedua kebudayaan ini, menghasilkan satu masyarakat baru, yang kelak menjadi leluhur bangsa-bangsa di Nusantara.
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan Penambahan :
1. Ada yang menarik pada Goa Harimau. Meskipun diperkirakan goa tersebut telah ada sejak 14.825 tahun, namun kerangka manusia yang ditemukan di dalam goa usianya jauh lebih muda, yakni berasal dari masa 4.840 tahun yang lalu.
Banyak kemungkinan, mengapa hal ini terjadi. Salah satunya manusia generasi awal penghuni goa (hidup di masa zaman es), telah terlebih dahulu mengalami kepunahan.
Penyebabnya bisa saja akibat naiknya permukaan air, pada saat zaman es berakhir, yang dalam beberapa kisah terkait erat dengan Peristiwa Bencana di era Nabi Nuh (diperkirakan sekitar 13.000 tahun yang lalu).
Pada sekitar 5.000 tahun yang silam, goa yang kosong ini, mulai dihuni lagi oleh generasi kedua, yakni berasal dari Ras Australomelanesid.
Dan ketika Ras Mongoloid datang (sekitar 3.500 tahun yang lalu), kedua ras ini (Australomelanesid dan Mongoloid), kemudian saling ber-interaksi, dan membetuk generasi ke-3, yang kelak menjadi leluhur bangsa-bangsa di Nusantara.
2. Dari hasil penanggalan radiokarbon. pada lapisan tanah teratas Goa Harimau, diperoleh umur kerangka Homo sapiens Mongoloid 3.464 tahun.
Sementara itu, di lapisan tanah ketiga (tempat penemuan kerangka Ras Australomelanesid), menunjukkan usia 4.840 tahun.
3. Diperkirakan pada sekitar 2.800 tahun yang silam atau tahun 810 Sebelum Masehi, Leluhur masyarakat Nusantara sudah tidak lagi menghuni goa-goa. Mereka telah membentuk perkampungan, yang ditandai penemuan “Tiang Rumah Kuno”, di daerah Air Sugihan (Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan).

No comments: