Pengikut Hillel vis-a-vis Pengikut Shammai?

Original Oil on Canvas
Original Oil on Canvas
ADALAH rabi Shammai (ia hidup beberapa tahun sebelum kelahiran Isa al Masih), merupakan musuh utama dan sateru abadi rabi Hillel (peletak dasar Talmud), yang hidup hingga tahun kedelapan 8 M atau tahun kedua belas 12 M pasca kelahiran al Masih.
Meski berlumurkan permusuhan abadi Talmud produk (ujaran-ujaran) kedua rabi itu sang at dominan, dan memiliki kekuatan pengaruh yang sangat dahsat di hati kaum Yahudi! Kenapa ha itu bisa terjadi? Yang sedemikian itu karena kaum Yahudi meyakini adanya panggilan suci yang bergema di Jabneh-nama sebuah tempat, yang memakzulkan:
“Kalimat-kalimat ini (isi Talmud) adalah kalimat-kalimat Allah Yang Maha Hidup, dengan I’tibar (penta’biran) segala sesuatunya melalui lisan Hillel. Barang siapa yang mengingkari kalimat-kalimat pembelajaran Hillel kematian baginya adalah sebuah keniscayaan, para penentang wajib dibunuh.
“Kedua faksi ini (Sammai dan Hillel) berasal dari komunitas Phareesis, namun demikian Shammai dikenal sebagai kelompok fundamentalis (garis keras) yang sangat eksis memegang ajaran Talmud.
“Ada banyak keunikan daam pemujaan hawa nafsu dan pengagungan diri yang dilakukan para rabi Phareesis, mereka menandaskan : Jika ada dua orang yang taqdir nasibnya tertulis sukses dan selamat, maka sudah pasti salah satunya adalah Phareesis.”
Musuh utama para Phareesis (sekte pemuja hawa nafsu dan pengagugnan diri) adalah, para Sadukees, yang muncul di tengah-tengah para Phareesis tiga abad sebelum kelahiran Isa al Masih, mereka adalah pengikut setia Baithos dan Sadok.
Dan adalah : Cinta diri (membanggakan diri pribadi), suka popularitas dan keglamouran, suka menguasai (ekspansi) dan ketakaman (kerakusan) merupakan karakteristik utama bangsa Isarel, karena karekteristik seperti itulah mereka rentan dengan pertikaian dan permusuhan antar sesama sekte dan faksi di kalangan intren mereka.
Bahkan untuk kepentingan pragmatisme itu mereka (kaum Yahudi) tidak segan-segan mereduksi ayat-ayat Allah, memutarbalikkan fakta ajaran syariat
yang diturunkan Allah kepada diri mereka, kaum Yahudi itu tidak henti-hentinya menipu Allah dengan ulah-ulah busuk mereka, seperti yang telah kita lihat pada klaim pengikut Hillel.
Kebohongan dan hipokritas mereka benar-benar sangat nampak, tidak saja kepada diri mereka, namun juga kepada Allah. Ulah mereka sangat nista, sampai-sampai dijuluki bangsa penipu yang cerdik. []
Sumber: TALMUD, Kitab Rabi Yahudi, Sejarah & Ajarannya /Zafarul Islamkhan/ Editor: Misbah El Majidd/ PUSTAKA HIKMAH PERDANA

No comments: