3 Bentuk Godaan Setan Halangi dari Jalan Allah

iblis.bahaya
ALLAH menyebutkan bahwa: “Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus’,” (QS Al-A’raf : 16).
Pertama, bentuk seorang pemberi nasihat yang jujur. Setan datang dalam bentuk seorang pemberi nasihat yang jujur untuk menyesatkan seseorang dari jalan Allah. Allah berfirman:
“Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya. ‘Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua’,” (QS Al-A’raf: 21).
Iblis datang dalam rupa seseorang pemberi nasihat untuk menghalangimu dari majelis-majelis ilmu dan menghalangimu dari memanjangkan janggut dan menghalangi wanita dari hijab. Rasulullah SAW telah menjelaskan kepada kita dan menunjukkan kepada kita bahwa Syaithan duduk menunggu kita di setiap jalan kebaikan. Beliau Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya setan telah bersiap-siap menunggu Bani Adam di setiap jalannya. Dia bersiap-siap menghalangi di jalan Islam dan berkata: ‘Apakah kamu akan menjadi Muslim dan meninggalkan agamamu dan agama ibu bapakmu?” Namun (Bani Adam) tidak mentaatinya dan menjadi seorang Muslim. Maka setan pun bersiap-siap menunggu di jalan hijrah dan berkata: ‘Apakah kamu akan hijrah dan meninggalkan bumimu dan langitmu? Sesungguhnya perumpamaan orang yang berhijrah seperti kuda yang ditambatkan!’ Namun Bani Adam mengabaikannya dan berhijrah, maka kemudian setan duduk menunggunya di jalan jihad seraya berkata berkata: ‘Apakah kamu akan berjuang di jalan Allah dengan dirimu dan hartamu dan bertempur, terbunuh, dan isterimu menikah (dengan orang lain) dan hartamu

Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
“Maka barangsiapa yang melakukannya dia berhak dimasukkan ke dalam surga oleh Allah, dan barangsiapa yang mati di jalan itu (berjihad), Allah akan memasukkannya ke dalam surga. Barang siapa yang mati tenggelam merupakan kewajiban Allah memasukkannya ke surga. Dan barangsiapa yang mati terinjak binatang (tunggangannya), merupakan kewajiban Allah memasukkannya ke surga,” (HR An-Nasa’i).


KEDUA, setan membuat lalai. Di antara cara setan dalam menyesatkan seseorang dari jalan Allah adalah ia datang kepadamu dan menyebabkan engkau melalaikan ketaatan kepada Allah. Kelalaian adalah dari Setan. Dalil bahwa syaithanlah yang menyebabkan Bani Adam lupa, sampai pada taraf dimana Adam AS makan dari pohon (terlarang) adalah firman Allah:

“Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat,” (QS Thaha: 115).

Sehingga ketika dia dan yang membuatnya lupa adalah setan, dia makan dari pohon (terlarang). Setanlah yang menyebabkan sahabat Musa AS lupa, Allah berfirman:

“Muridnya menjawab: ‘Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali setan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali’,” (QS Al-Kahfi: 63).

SETANLAH yang menyebabkan dia lupa tentang ikan itu. Setan juga lah yang menyebabkan sahabat Yusuf AS lupa menyebutkan Yusuf AS kepada raja, sehingga sebagai akibatnya Yusuf AS menetap di penjara selama beberapa tahun, Allah berfirman:

“Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua: ‘Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu.’ Maka setan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya,” (QS Yusuf: 42).

Ketiga, setan menyerang dari semua sisi. Setan mempertahankan kekuasaannya kepadamu dengan menyerang semua sisi sehingga engkau lupa mengingat Allah. Sehingga jika dia berhasil membuatmu lalai dari mengingat Allah, engkau telah menjadi bagian dari golongan syaithan, Allah berfirman:

“Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi.” (QS Al-Mujadilah: 19).

Setan mengumpulkan orang dalam pertandingan sepakbola, mencurahkan perhatian padanya, dan engkau tidak akan mendapati salah seorang di antara mereka berkata: “Tidak ada tuhan yang patut disembah dengan benar kecuali Allah,” maka dia mengumpulkan manusia dengan kesungguhan, bermain, dan engkau tidak melihat mereka mengingat Allah. [dry/islampos].

Referensi: E-book Metode Syaithan dalam Menyesatkan Manusia/ Syaikh Abu Islam Saalih bin Thaha ‘Abdul Wahid/ Maktabah Raudhah al-Muhibbin /2008

No comments: