Banyak Pertikaian Sesama Manusia, Tanda Akhir Zaman

w
BUMI ini semakin tak bersahabat. Banyak goncangan-goncangan yang terjadi di dalamnya. Bukan hanya akibat gempa bumi, melainkan akibat ulah manusia pun ada. Bukan hanya yang terasa oleh seluruh makhluk hidup, yang tidak terasa tetapi merusak juga ada. Salah satu perkara inilah yang menjadi tanda akan tibanya akhir zaman. Hal yang tidak terasa namun berbahaya itu banyaknya pertikaian sesama manusia.
Ketika malapetaka dan cobaan merebak, hubungan antar sesama pun renggang, bahkan cenderung terputus dan berubah menjadi permusuhan. Sehingga, anggota masyarakat pun tidak saling mengenal kecuali jika masing-masing punya kepentingan materiil.
Hudzifah ibn Al-Yaman menuturkan, ketika Rasulullah SAW ditanya tentang hari kiamat, beliau menjawab, “Hanya Tuhanku yang mengetahuinya. Waktu terjadinya pun tidak ada yang tahu selain Dia. Akan tetapi, aku akan sampaikan kepada kalian tanda-tandanya dan apa yang akan terjadi sebelumnya. Sesungguhnya menjelang kiamat nanti, pelbagai macam fitnah dan haraj akan merajalela.”
Para sahabat lantas bertanya, “Wahai Rasulullah, kami sudah mengetahui makna fitnah. Lalu apakah yang dimaksud dengan haraj itu?” Nabi SAW menjawab, “Dalam bahasa Habasyah (Ethiopia), haraj artinya pembunuhan, dan manusia akan saling bermusuhan, sehingga masing-masing tidak saling mengenal satu sama lain.”
Hadis ini sesuai dengan realitas kehidupan saat ini. Kebanyakan orang nyaris tidak mengenal kerabatnya sendiri. Sehingga, ketika –misalnya- seseorang berpapasan anak-anak saudaranya di tempat umum, ia tidak menyadari kalau anak-anak itu masih punya hubungan darah dengannya.
Fenomena ini terjadi karena sebagian besar interaksi antar manusia dibangun atas dasar kepentingan pribadi. Di samping itu, banyak pula hubungan semu yang dibangun atas dasar kepentingan duniawi semata yang cepat terbina dan cepat pula hancur. Sebab, hubungan-hubungan seperti itu lebih banyak dilandasi oleh ambisi manusia dalam meraih kepentingan-kepentingan mereka, bukan oleh iman kepada Allah SWT dan persaudaraan.
Dalam hubungan-hubungan seperti itu, orang hanya melihat kepentingannya sendiri: jika ia bisa memperoleh kepentingannya dengan hubungan itu, ia akan membinanya. Namun jika tidak, ia pun segera mengakhirinya. []
Referensi: Kiamat Sudah Dekat?/Karya: Dr. Muhammad Al-‘Areifi/Penerbit: Qisthi Press

No comments: