Bapak “Robotika Dunia”, Al-Jazari

George Sarton, penulis Introduction to the History of Science 1927 menyebut buku Al Jazari sebagai bahan rujukan paling terperinci Bapak “Robotika  Dunia”, Al-Jazari
Salah satu buku Al Jazari sekitar 1181-1206
Anda pasti mengenal jam bandul, jam besar semi-otomatis yang menggunakan bandul sebagai penggerak mesinnya. Jika anda menilai jam yang ditemukan pada 1656 oleh Christiaan Huygens tersebut cukup canggih pada masanya, maka anda tentu terkagum-kagum atas penemuan Al-Jazari 5 abad sebelumnya.
Al-Jazari_Mechanical_Genius_2
Jam istana yang merupakan jam paling besar yang pernah dibuat Al-Jazari tersebut dapat menunjukkan pergerakan bintang-bintang, matahari, serta bulan
Al-Jazari bisa dibilang sebagai salah satu pionir penemuan robot. Sebagai kepala insinyur di Istana Artuklu, Turki, pada abad ke-11 dan 12, Al-Jazari menciptakan berbagai alat otomatis yang sangat maju untuk jamannya. Selain itu, beliau adalah salah satu penemu pertama yang menggabungkan teknologi dan estetika, karena banyak penemuannya yang tidak hanya melampaui masanya, namun juga indah, dengan ornamen-ornamen yang lekat dengan kehidupan orang-orang Turki pada masa itu, seperti ular, gajah, burung merak, serta patung-patung orang berjubah dan surban.
Rangkaian penemuannya beragam. Mulai dari robot pelayan yang bisa menghidangkan minuman secara otomatis, wastafel otomatis berbentuk merak, hingga sekelompok robot musisi yang dapat menghibur tamu-tamu kerajaan. Namun penemuannya yang paling terkenal adalah jam gajah.
Begini cara kerja jam setinggi 7 meter berbentuk gajah yang ditunggangi 2 orang pria lengkap dengan panggung dan dua ekor ular tersebut. Menurut catatan Ibnu Batutah, mekanismenya terletak di dalam badan si gajah, dimana terdapat sebuah tanki air besar. Di tanki tersebut, ada sebuah wadah berlubang yang tenggelam dalam kecepatan tertentu. Wadah tersebut terhubung dengan seutas tali dan sebuah sistem derek yang menggerakkan penunjuk waktu di bagian atas jam.
Saat wadah tersebut penuh terisi air, wadahnya akan tenggelam ke dasar tanki, dan menarik sebuah bola di bagian atas jam. Bola tersebut akan mengaktifkan burung phoenix di puncak jam, dan jatuh keluar dari paruh salah satu burung elang ke dalam mulut salah satu dari dua ular. Ular tersebut akan berputar di porosnya karena berat bola. Gerakan ini memiliki dua maksud.
Pertama, seutas tali akan tertarik dan mengangkat wadah dari dasar tanki dan me-reset posisi wadah. Serta kedua, bola tersebut jatuh dari mulut ular ke bejana di belakang patung pria yang akan memukul simbal, menandakan 30 menit telah berlalu.
Tidak hanya jam gajah, Al-Jazari menciptakan dua jam lainnya. Sebuah jam lilin, yang menurut sejarawan Inggris Donald R. Hill adalah jam lilin paling canggih hingga masa ini, serta sebuah jam astronomi berbentuk istana, yang merupakan jam astronomi berbahan bakar air yang paling canggih yang pernah dibuat, bahkan disebut sebagai komputer analog pertama yang dapat diprogram.
Jam istana yang merupakan jam paling besar yang pernah dibuat Al-Jazari tersebut dapat menunjukkan pergerakan bintang-bintang, matahari, serta bulan. Sebuah penunjuk berbentuk bulan sabit, yang menunjukkan menit, bergerak di gerbangnya, dituntun oleh sebuah kereta tersembunyi yang akan membuka sebuah pintu dan mengeluarkan manekin setiap jamnya.
Lahir dengan nama Badi’ al-Zaman Abu-‘l-‘Izz Ibn Isma’il Ibn al-Razzaz al-Jazari, Al-Jazari mendapatkan nama panggilan tersebut dari tanah kelahirannya, Al-Jazirah, sebuah daerah yang terletak antara Tigris dan Eufrat, yang lebih terkenal dengan nama Mesopotamia. Al-Jazari mengikuti jejak ayahnya untuk mengabdi kepada Sultan Dinasti Artuqid selama beberapa dekade di Diyar-Bakir yang kini berada di wilayah Turki.
Pada 1206, beliau menyelesaikan sebuah buku tentang tehnik mesin berjudul Al-Jami’ bayn al-‘ilm wa-‘l-‘amal al-nafi’ fi sinat’at al-hiyal yang berarti “Buku Pengetahuan tentang Penemuan-Penemuan Geometris yang Jenius” berisi kumpulan teori dan praktek mekanisme. George Sarton, penulis Introduction to the History of Science di tahun 1927 menyebut buku tersebut sebagai “Bahan rujukan yang paling terperinci dari jenisnya dan dapat disebut sebagai klimaks dalam pencapaian (para ilmuwan) Muslim di bidangnya.”
Buku karya Al-Jazari berbeda dari buku sejenisnya dalam aspek praktis karena penulisnya adalah seorang ahli mekanisme dan seorang pengrajin handal. Buku tersebut mendeskripsikan beragam alat-alat dengan sangat detil, membuatnya menjadi kontribusi tak terhingga dalam sejarah mekanika.

Tika Af’idah, dari berbagai sumber

No comments: