Palestina, Tempat Tegaknya Khilafah Setelah terbunuhnya Dajjal, kaum Muslimin terus memburu Yahudi dimanapun mereka bersembunyi. Pohon, batu akan berbicara dan memberitahukan keberadaannya Palestina, Tempat Tegaknya Khilafah
Kompleks Masjidil Aqsha di Palestina
PALESTINA menyimpan banyak misteri pada akhir zaman. Negeri ini telah dinubuwatkan Rasulullah sebagai negeri paling unik. Realita yang kita saksikan sekarang tentang Palestina merupakan gambaran kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam.
Pergolakan politik dan pertikaian serta konflik antara umat Islam dengan Yahudi sebenarnya telah diberitakan oleh Rasulullah. Dan bagaimana akhir dari Palestina, juga telah banyak diberitakan dalam riwayat-riwayat yang sahih. Berikut ini nubuwat Rasulullah tentang Palestina:
Menjadi Bumi Ribath (berjaga-jaga di tanah jihad).
Ribath dalam kontek ini artinya berjaga-jaga di garis depan. Menurut Rasulullah, senantiasa ada sekelompok umat yang berada di garis kebenaran, mengalahkan musuh-musuhnya. Dan orang-orang yang memusuhi mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka, kecuali sedikit musibah. Demikianlah keadaannya sampai akhir datang urusan Allah.
Ada Sahabat bertanya, “Di manakah kelompok itu, ya Rasul?” Rasulullah menjawab, “Mereka berada di Baitul Maqdis dan serambi Baitul Maqdis.”
Sabda Rasulullah di atas, dikabarkan oleh Abdullah bin Ahmad, Ath-Thahawi dan Ath-Thabrani.
Sebuah hadits lain menegaskan, tempat ribath terbaik ada di Askelon, Palestina. “Sesungguhnya,” kata Ath Thabarani mengutip Rasulullah, “Jihad yang paling utama adalah ribath dan sebaik-baik ribath kalian adalah Askelon.”
Berbagai pertanyaan yang menggelayuti benak segenap Muslim: mengapa konflik di Palestina dan pertikaian antara umat Islam dan Yahudi tak kungjung usai, bisa dijawab dengan Hadits di atas.
Sungguh, di Palestina tidak akan pernah sepi dari peperangan antara kaum muslimin dengan musuh-musuhnya. Dan musibah apapun yang ditimpakan oleh musuh-musuh mereka, itu tak akan memberi mudharat kecuali sedikit saja.
Maknanya, sehebat apapun gempuran musuh yang ditimpakan kepada umat Islam di Palestina, itu tidak bakal membuat mereka musnah. Ada semacam jaminan, mereka akan tetap eksis dan jihad di Palestina bakal terus berlanjut hingga akhir zaman, sampai kaum Muslimin berhasil mengalahkan Dajjal.
Menjadi Bumi Hijrah
Abu Dawud dan Ahmad meriwayatkan, “Akan terjadi hijrah sesudah hijrah. Maka sebaik-baik penduduk bumi adalah orang-orang yang mendiami tempat hijrah Ibrahim…”
Jika riwayat tersebut dikorelasikaan dengan Hadits lain yang berbicara soal perjalanan Imam Mahdi dan kaum Muslimin dalam memerangi musuh-musuhnya, boleh jadi nubuwat di atas terjadi pada zaman Al Mahdi. Hal itu seperti disebutkan dalam sebuah riwayat, “Allah memberitahu kepada Isa, ‘Tiada seorangpun yang mampu melawannya, karena itu bawalah hamba-hambaKu (yang baik-baik) ke Gunung Thur…”
Gunung Thur adalah bagian dari negeri Syam, meskipun tidak berada tepat di dalam Palestina. Tetapi wilayah tersebut masih masuk dalam bagian negeri hijrahnya Nabi Ibrahim (Syam).
Tempat Tegaknya Khilafah
Wahai Ibnu Hawalah,” kata Rasulullah, “jika engkau melihat kekhilafahan telah turun di bumi al-Maqdis (Baitul Maqdis), maka itu pertanda telah dekatnya berbagai goncangan, kegundah gulanan, dan peristiwa-peristiwa besar. Bagi umat manusia, kiamat lebih dekat kepada mereka daripada dekatnya telapak tanganku kepada kepalamu ini.” (Riwayat Abu Dawud).
Jika merujuk riwayat yang menyebutkan penaklukkan kaum muslimin di akhir zaman, kemungkinan tegaknya khilafah di bumi Baitul Maqdis terjadi pada zaman Al Mahdi. Pada masa ini Dajjal bakal dikalahkan dan tempat terbunuhnya Dajjal sendiri berada di Bab Ludd Palestina.
Setelah terbunuhnya Dajjal, kaum Muslimin terus memburu Yahudi dimanapun mereka bersembunyi. Setiap benda, baik pohon, batu maupun lainnya akan berbicara dan memberitahukan keberadaan Yahudi yang bersembunyi. Hanya ada satu jenis pohon yang diam dan melindungi Yahudi, namanya pohon Gharnad. Kabarnya, kini kaum Yahudi terus memperbanyak pohonan ini sebagai bentuk proteksi terhadap bencana yang bakal menimpa mereka pada akhir zaman.

Rep: Bambang S
Editor: Cholis Akbar

No comments: