Tiga Pemuda dari Generasi Sahabat Penyebar Ilmu Islam

Makam Baqi di samping Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Makam Baqi di samping Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Pada masa Rasulullah SAW, mayoritas orang yang pertama masuk Islam adalah pemuda. Secara sosio-kultural, fenomena ini berkaitan dengan karakter agama Islam yang revolusioner. Laiknya setiap gagasan besar, ia selalu disambut oleh kaum muda, bukan kaum muda tua yang sudah mapan dengan tradisi.

Pemudalah yang memiliki energi dan semangat untuk menyambut gagasan-gagasan baru. Lantaran itu, tidak aneh apabila kaum muda yang pertama-tama meyakini Islam dan menjadi ujung tombak gerakan dakwah di Makkah. Islam memandang pemuda bukan sebagai makhluk setengah dewasa yang labil atau gemar membuang waktu, sebaliknya Islam menaruh harapan besar kepada para pemuda untuk menjadi pelopor.

Para pemuda Muslim generasi awal berkiprah dalam spektrum luas. Rasulullah memetakan potensi tiap-tiap sahabat dengan cermat. Alquran surah at-Taubah ayat 122 menyebutkan, tidak sepatutnya mukminin terjun semua ke medan perang.

Harus ada sebagian dari mereka yang tinggal untuk memperdalam ilmu pengetahuan keagamaan dan memberi peringatan pada kaumnya. Berikut ini, tiga sahabat dari golongan pemuda, yang sukses menjunjung tinggi panji Islam di bidang keilmuan dan intelektualitas:

Makam Baqi di samping Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Petugas tashih atau penashih memeriksa naskah Alquran di Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, TMII, Jakarta, Senin (29/6). (Republika/Wihdan)

Zaid Sang Pencatat Wahyu

Zaid bin Tsabit, pemuda Anshar yang masuk Islam pada usia 11 tahun. Pada masa Perang Badar dan Uhud, dengan semangatnya Zaid pernah memohon diizinkan berperang, namun ditolak oleh Rasulullah karena masih terlalu kecil. Ia baru dizinkan berperang pada masa Perang Khandaq pada 5 H.
Kecerdasan Zaid membuat pemuda ini dipercaya menjadi penulis wahyu oleh Rasulullah. Ia mampu menguasai berbagai bahasa dalam tempo singkat. Pada masa kodifikasi Alquran, Khalifah Abu Bakar pertama kali menunjuk Zaid untuk menghimpun ayat-ayat Alquran.
Makam Baqi di samping Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Anak mengaji

Ibnu Mas'ud Menerima Wasiat Belajar Alquran
Abdullah bin Mas’ud, salah satu golongan masuk Islam pertama assabiqunal awwalun yang dikaruniai kepandaian dalam membaca Alquran. Dengan berani, berulang kali Ibnu Mas’ud membacakan ayat-ayat Alquran di hadapan pemuka Quraisy yang tengah berkumpul di Kabah.
Kaum Quraisy langsung berang dan menghajarnya, namun tidak membuat Ibnu Mas’ud surut. Dia merupakan satu dari empat orang yang kepadanya umat diwasiatkan untuk mempelajari Alquran.
Makam Baqi di samping Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Salah satu bentuk cetakan mushaf Alquran model baru.

Ibnu Abbas, Penafsir Alquran yang Ulung

Ibnu Abbas. Sepupu Rasulullah ini masih berusia sangat muda saat menjadi rujukan para sahabat dalam memahami Alquran. Ibnu Abbas mendapat pendidikan langsung dari Rasulullah. Oleh Umar bin Khattab, Ibnu Abbas sejak awal telah diikutkan dalam musyawarah para pembesar Madinah.
Ketika para sahabat senior protes dan bertanya mengapa anak kecil itu diikutkan, Umar menunjukkan bahwa kapasitas keilmuan Ibnu Abbas memang pantas ada di sana. Ibnu Abbas juga mendapat julukan //turjaman Alquran// berkat kepakarannya di bidang tafsir Alquran dan memahami hukum-hukum agama.

No comments: