Arya Wiraraja, Pendiri Kerajaan Islam Tertua di Tanah Jawa ?

Dakwah Islam di Tanah Jawa, sejatinya telah ada ratusan tahun sebelum masa Wali Songo. Di wilayah Lumajang, Jawa Timur pada sekitar abad 12-13 Masehi, dikenal sosok Penyebar Islam yang terkemuka, yaitu Syeikh Abdurrohman Assyaibani.
Syeikh Abdurrohman merupakan cucu dari sepupu Imam Ahmad bin Hambal, dan sekaligus juga menantu keluarga dinasti Kerajaan Lumajang
wiraraja
Arya Wiraraja, Pendiri Kerajaan Islam Lumajang

Pada abad ke-13, di Tanah Jawa telah berdiri Kerajaan Islam, tepatnya di daerah Lumajang. Fakta ini sekaligus membantah, Kesultanan Demak yang berdiri pada abad ke-15, sebagai Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.
Pendiri Kerajaan Islam Lumajang (Lamajang Tigang Juru) adalah sosok yang dikenal sebagai mitra Raden Wijaya (Pendiri Kerajaan Majapahit), yakni Arya Wiraraja.
Klan Pinatih di Bali, percaya bahwa leluhur mereka Arya Wiraraj adalah seorang Muslim. Hal ini terbukti dengan keberadaan makam leluhurnya itu, di dusun Biting (benteng), Desa Kutorenon, Kec, Sukadana, Kab. Lumajang
wiraraja1
Arya Wiraraja adalah kerabat Kerajaan Singasari, ibunya bernama Nararya Kirana merupakan puteri Penguasa Singasari Prabu Seminingrat Wisynuwarddhana.
Pada sekitar tahun 1269, Arya Wiraraja sempat menjabat sebagai Rakryan Demung Singasari, kemudian diangkat menjadi adipati Sumenep Madura
Ketika menjadi Adipati Sumenep, Arya Wiraraja ikut membantu Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Atas jasanya itu pada tahun 1296, ia mendapat hak menjadi penguasa di daerah sekitar Lumajang, Probolinggo hingga ke timur sampai Banyuwangi
Kedekatan keluarga Penguasa Lumajang, dengan para ulama Islam terbilang sangat dekat. Hal ini terbukti salah seorang bibi dari Penguasa Lumajang, Arya Menak Koncar (Pengganti Arya Wiraraja) yang bernama Roro Wulandari menikah dengan Syeikh Abdurrohman Assyaibani.
Pada Raja yang ke-5 Arya Tepasana, kedua puterinya menikah dengan keluarga Wali Songo. Puterinya bernama Nyimas Ayu Tepasari diperisteri oleh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunungjati), sementara puterinya yang lain Nyimas Ayu Waruju diperisteri Raden Mahmud Pangeran Sapanjang putera Raden Ali Rahmat (Sunan Ampel).

WaLlahu a’lamu bishshawab

No comments: