“The Choice” Ahmed Deedad: Saya dan Dominee

ahmet deedat 
 
Berikut bagian dari karya besar Ahmed Deedad berjudul The Choice yang sangat terkenal.

PERTEMUAN BESAR PERTAMAKU
“Katakanlah, ‘Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al-Qur’an itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani lsrail mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) Al-Qur’an …’ “(QS. Al-Ahqaaf: 10).
Saudara ketua, ibu-ibu dan bapak-bapak,
Tema pembicaraan sore ini “Apa Yang Dikatakan Injil Tentang Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, tiada keraguan hal ini tentu mengejutkan kebanyakan Anda karena pembicara adalah seorang Muslim. Bagaimana bisa terjadi seorang Muslim menjelaskan secara terperinci ramalan kitab orang Yahudi dan Kristen?
Sebagai anak muda, sekitar 30 tahun yang lalu, saya menghadiri serangkaian ceramah keagamaan oleh seorang ahli ilmu agama kristen, yang terhormat Pendeta Hiten, pada “Theatre Royal”, Durban.
Paus atau Kissinger?
Pendeta yang terhormat ini, menjelaskan secara terperinci ramalan-ramalan Injil. Ia terus membuktikan bahwa kitab Injil meramalkan kebangkitan Sovyet Rusia dan hari akhir. Pada satu tahap ia melanjutkan pembuktian lebih luas bahwa kitab sucinya tidak menghilangkan Paus dari ramalannya. Dengan penuh semangat ia berbicara panjang lebar untuk meyakinkan pendengarnya bahwa “Beast 666” yang disebutkan dalam kitab wahyu tersebut –kitab terakhir dari Perjanjian Baru– adalah Paus, pendeta Kristus dibumi. Tidak pantas bagi kita umat Islam untuk ikut dalam pertentangan anfara Katholik Roma dan Protestan ini. Tetapi, penjelasan terakhir orang Kristen mengatakan bahwa “Beast 666” pada kitab Injil adalah Dr. Henry Kissinger.
Sarjana-sarjana Kristen berlaku jujur dan tak kenal lelah dalam usahanya membuktikan kasus mereka.
Ceramah Pendeta Hiten membuat saya bertanya jika kitab Injil meramalkan banyak hal –bahkan termasuk “Paus” dan “Israel”– maka tentunya harus ada sesuatu yang mengatakan tentang kedermawanan terbesar dari umat manusia –Nabi suci Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Sebagai pemuda saya mulai mencari jawabannya: Saya menemui banyak pendeta, menghadiri ceramah dan membaca segala sesuatu yang dapat saya hubungkan dengan ramalan Injil. Malam ini saya akan menceritakan kepada Anda satu dari tanya jawab-tanya jawab ini dengan seorang dominee dari Gereja Reformasi Belanda.
Angka Keberuntungan 13
Saya diundang ke Transvaal untuk berbicara pada peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Saya mengetahui bahwa di propinsi tersebut bahasa Afrika digunakan secara umum, bahkan oleh bangsa saya sendiri, saya merasa harus sedikit belajar bahasa ini, sehingga dapat merasa sedikit seperti di rumah sendiri dengan masyarakat tersebut. Saya membuka buku petunjuk telepon dan mulai menelpon para pembicara gereja Afrika. Saya menyatakan maksud saya kepada para pendeta bahwa saya tertarik berdialog dengan mereka, tetapi mereka semua menolak permintaan saya dengan permohonan maaf yang dapat diterima. Angka 13 adalah angka keberuntungan saya. Telepon ke 13 membuat saya merasa senang dan lega. Van Heerden, seorang dominee, setuju untuk bertemu saya di rumahnya pada Sabtu siang, sehingga saya harus pergi ke Transvaal.
Dominee menerima saya di Beranda dengan sambutan yang bersahabat, dan berkata jika saya tidak keberatan, ia akan senang jika ayah mertuanya yang berasal dari Free State (seorang pria tua berumur 70-an) bergabung dengan kami dalam diskusi. Saya tidak keberatan. Kami bertiga duduk di perpustakaannya.
Mengapa Tidak Ada?
Saya mengajukan pertanyaan, “Apakah yang dikatakan Injil tentang Muhammad?”
Tanpa ragu-ragu ia menjawab, “Tidak ada!”
Saya bertanya, “Mengapa tidak ada? Berdasarkan penafsiran Anda Injil mengatakan banyak hal tentang kebangkitan Soviet Rusia dan tentang hari akhir, bahkan ten-tang Paus dari Katholik Roma?”
Dia berkata, “Ya, tetapi tidak ada tentang Muhammad!”
Saya bertanya lagi, “Mengapa tidak ada? Muhammad seorang yang bertanggungjawab membawa jutaan pengikutnya menjadi sebuah komunitas yang mendunia, yang dengan pengaruhnya, percaya pada:
  1. Keajaiban kelahiran Yesus,
  2. Bahwa Yesus adalah Mesias,
  3. Bahwa dengan izin Tuhan, Ia dapat menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang buta sejak lahir dan penderita kusta.
Tentunya kitab tersebut (Injil) mengatakan sesuatu tentang pemimpin besar manusia ini, yang berkata sangat baik tentang Yesus dan ibunya Maryam?” (Kesejahteraan untuk mereka berdua).
Orang tua dari Free State menjawab, “Anakku, saya telah membaca Injil selama 50 tahun lebih danjika terdapat sesuatu yang menyinggung tentang Muhammad, saya akan mengetahuinya.”
Tidak Ada Nama Itu
Saya bertanya, “Menurut Anda, bukankah di dalam Perjanjian Lama terdapat ratusan ramalan sehubungan dengan kedatangan Yesus”.
Dominee menyela, “Bukan ratusan, bahkan ribuan!”
Saya berkata, “Saya tidak akan memperdebatkan 1001 ramalan di Perjanjian Lama sehubungan dengan kedatangan Yesus Kristus, karena umat Islam di seluruh dunia telah menerimanya tanpa perlu pembuktian dari ramalan Injil mana pun. Kami umat Islam secara defacto telah menerima Yesus dengan pengaruh Muhammad saja, dan saat ini di dunia terdapat tidak kurang dari 900.000.000 pengikut Muhammad yang mencintai, memuliakan dan menghormati utusan Tuhan yang besar ini –Yesus Kristus– tanpa perlu diyakinkan oleh umat Kristen melalui arti Injil dalam dialek bahasa mereka. Dari ribuan ramalan tersebut, dapatkah Anda menunjukkan satu saja ramaian yang menyebutkan nama Yesus? Istilah Mesias yang diterjemahkan Kristus adalah bukan nama tetapi sebuah sebutan. Adakah sebuah ramalan yang mengatakan bahwa nama Mesias akan menjadi Yesus dan nama ibunya akan menjadi Maria; bahwa yang seharusnya menjadi ayahnya adalah Yusuf si tukang kayu; bahwa ia akan lahir pada masa pemerintahan raja Hero dan lain-lain?
“Tidak! Tidak ada perincian seperti itu!” jawab Dominee.
Saya bertanya, “Lalu bagaimana Anda menyimpulkan bahwa ribuan ramalan tersebut mengacu kepada Yesus?”
Apakah Ramalan Tersebut?
Dominee menjawab, “Perhatikan, ramalan adalah kata-kata yang menggambarkan sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ketika hal itu terjadi, kita lihat secara nyata pemenuhan atas apa yang telah diperkirakan di masa lalu dalam ramalan-ramalan tersebut.”
Saya berkata, “Apa yang sebenarnya Anda lakukan adalah bahwa Anda menyimpulkan, mencari alasan, menempatkan dua dan dua bersama-sama.”
Dia berkata, “Ya.”
Saya berkata, “Jika ini yang Anda lakukan dengan ribuan ramalan untuk membenarkan pendapat Anda tentang keaslian Yesus, mengapa kita tidak melakukan sistem yang sama untuk Muhammad? Dominee setuju hal tersebut adalah argumen yang adil, alasan yang dapat diterima dalam memperlakukan masalah tersebut.
Saya memintanya untuk membuka Ulangan, pasal 18, ayat 18 (kitab kelima dari kitab Yahudi dan Kristen). Saya membaca ayat tersebut berdasarkan ingatan dalam versi Afrika, dengan tujuan sedikit berlatih bahasa yang digunakan bangsa di Afrika Selatan tersebut.
‘N Profeet Sal Ek Vir Hulle
Verwek Uit Die Midde Van Hulle Broers,
Soos Jy Is,
En Ek Sal My Woorde In Sy Mond Le,
En Hy Sal Aan Hulle Se
Alles Wat Ek Hom Beveel
Deut. 18:18
Terjemahannya sebagai berikut:
“Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.” (Injil-Ulangan 18: 18)
Nabi Seperti Musa
Saya meminta maaf karena pelafalan yang tidak jelas dalam membacakan versi tersebut dalam bahasa Afrika. Dominee meyakinkan saya bahwa saya melakukannya dengan baik. Saya bertanya, “Kepada siapa ramalan tersebut ditujukan?”
Tanpa keraguan sedikit pun dia menjawab, “Yesus!”
Saya bertanya, “Mengapa Yesus, namanya tidak disebut di sini?”
Dominee menjawab, “Karena ramalan adalah kata-kata yang menggambarkan sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan datang, kita temukan kata-kata dalam ayat ini cukup melukiskannya. Anda lihat, kata yang paling penting dari ramalan ini adalah Soos Jy Is (like unto thee), –seperti kamu– seperti Musa, dan Yesus seperti Musa.
Saya bertanya, “Dalam hal apa Yesus seperti Musa?”
Jawabannya adalah; “Pertama, Musa adalah seorang Yahudi dan Yesus juga seorang Yahudi; Kedua, Musa adalah seorang nabi dan Yesus juga seorang nabi karena itu Yesus seperti Musa dan itu tepat sekali seperti yang dikatakan Tuhan kepada Musa– Soos Jy Is.
“Dapatkah Anda pikirkan persamaan-persamaan lain antara Musa dan Yesus?” tanya saya.
Dominee mengatakan ia tidak dapat memikirkan yang lain. Saya membalas, “Jika hanya dua kriteria ini saja untuk menentukan calon dalam ramalan pada Ulangan 18: 18, maka untuk kasus ini kriteria dapat dipenuhi oleh setiap tokoh setelah Musa pada kitab Injil: Solomon, Yesaya, Ezekiel, Daniel, Hosea, Yoel, Malachi, Yohanes Pembaptis dan lain-lain, karena mereka semua juga seorang “Yahudi” dan “Nabi”. Mengapa tidak menerapkan ramalan tersebut kepada salah satu nabi-nabi ini, dan mengapa harus Yesus? Mengapa kita harus menganggap yang satu ikan sementara yang lainnya unggas?” Dominee tidak menjawab.
Saya meneruskan, “Perhatikan, kesimpulan saya adalah Yesus hampir tidak seperti Musa, dan jika salah, saya akan senang jika Anda meluruskan saya.”
Tiga Ketidaksamaan

Sambil berkata, saya memberi alasan kepadanya:
Pertama, Yesus tidak seperti Musa, karena, menurut Anda “Yesus adalah Tuhan”, tetapi Musa bukanlah Tuhan. “Apakah hal ini benar?” saya bertanya kepada Dominee.
Dominee menjawab, “Ya.”
Saya berkata, “Karena itu Yesus tidak seperti Musa!”
Kedua, menurut Anda “Yesus Mati Untuk Dosa-dosa Dunia”, tetapi Musa tidak mati untuk hal tersebut. “Apakah hal ini benar?” saya bertanya kepada Dominee.
Dia menjawab lagi, “Ya.”
Saya berkata, “Karena itu Yesus tidak seperti Musa!”
Ketiga, menurut Anda “Yesus Pergi Ke Neraka Selama Tiga Hari”, tetapi Musa tidak masuk ke sana. “Apakah hal ini benar?” saya bertanya kepada Dominee.
Dia menjawab tanpa perlawanan, “Ya.”
Saya menyimpulkan, “Karena itu Yesus tidak seperti Musa!”
“Tetapi …,” kata Dominee menyela.
Saya lanjutkan dulu, kataku, “ini semua bukanlah fakta yang sukar, kokoh dan nyata. Hal ini adalah persoalan keyakinan belaka di mana seorang awam dapat tersandung dan jatuh. Marilah kita diskusikan sesuatu yang sangat sederhana, sangat mudah, yang jika orang awam diundang untuk mendengar diskusi tersebut mereka tidak akan kesulitan mengikutinya, bagaimana?” Dominee sangat senang dengan usulan tersebut.(rs/Kristolog)

No comments: