Eksistensi Manusia sebelum Adam, dalam bahasan Genealogy Ilmuan Muslim ?

Upaya menulusuri genealogi umat manusia telah dilakukan oleh umat Islam, jauh sebelum munculnya beragam teori tentang manusia dalam paleontropologi atau ilmu tentang manusia purbakala (Teori Darwinisme).
Para cendekiawan di masa salaf, banyak mengupas persoalan ini. Lebih dari 400 buah kitab telah berhasil dikarang, beberapa di antaranya ada yang fokus pada nasab orang-orang Arab, dan tak sedikit pula yang panjang lebar mengulas genealogi secara umum.
jejakkaki
Perdebatan Manusia Pertama


Kitab-kitab yang cukup dikenal membahas tentang asal usul manusia, misalnya Bahr an-Nishab, karangan Abu Makhnaf Luth bin Yahya (157 H), an-Nasab al-Kabir karya Amir bin Hafsh (170 H), al-Kamil fi an-Nasab besutan Ibnu Thabathaba (449 H), dan masih banyak lagi.
Dan faktanya belum pernah muncul kesepakatan dari mereka akan siapakah manusia pertama kali yang layak dijadikan sebagai muara keturunan umat manusia saat ini.
Bahkan sebagian sejarawan menegaskan bahwa Adam bukanlah muara dari keturunan segenap manusia (abu al-basyariyah), mereka menganggap Adam sebagai bapak manusia (abu al-Insan). Dua istilah yang berbeda makna tentunya.
Al-Qalaqasyandi di dalam Nihayat al-Irib fi Ma’rifat Ansab al-Arab menambahkan, para ahli genealogi dan sejarawan sepakat bangsa-bangsa yang eksis dan berkembang saat ini, merupakan keturunan dari Nuh yang selamat dari peristiwa banjir bandang.
Di kalangan sejarawan terkemuka seperti Ibn al-Atsir, at-Thabari, al-Muqrizi, berpendapat bahwa jutaan tahun sebelum Adam, telah ada eksistensi manusia di muka bumi. Mereka berjibaku dengan golongan jin, untuk saling berebut hegemoni dan kekuasaan sebagai penguasa tunggal di bumi.

WaLlahu a’lamu bishshawab

No comments: