Gerakan Freemasonry Berkiprah

section> freemasonry
KIPRAH Gerakan Freemasonry di kawasan manapun, selalu memiliki modus (uslub) yang diganti-ganti. Namun, semua gerak tersebut memiliki pola yang, satu dengan yang lainnya, mirip-mirip belaka.
Misalnya dalam masalah nama, pada setiap negara, nama gerakan ini bisa jadi berbeda. Bisa memakai nama lokal, bisa juga memakai nama internasional yang merupakan cabang gerakan tersebut. Menurut analisis kaum orientalis, bangsa-bangsa Asia Tenggara memiliki tiga sifat umum yang tercela, sehingga dengan mudah jarum-jarum berbisa Gerakan Freemasonry menusuk dalam ke tubuh mereka.
Tiga sifat tidak terpuji itu adalah pemalas, pendek dalam berpikir, dan suka latah. Dengan memanfaatkan ketiga sifat tersebut, mereka mudah mendapatkan tempat yang layak.
Yang menarik bagi kita adalah bahwa kiprah mereka dalam menghimpun berbagai gerakan pemuda. Bisa jadi mereka kini sedang mengutak-atik organisasi pemuda yang berafiliasi kepada Islam, Katholik, Protestan, Buddha, yang sekuler, sosialis, kebangsaan, dan yang lainnya. Bisa jadi, merekalah yang kini melalui salah seorang anggotanya memimpinnya.
Terkadang mereka memanfaatkan kebodohan seseorang dalam masalah agama tetapi merasa pandai untuk menyuarakan ide-ide mereka. Orang ini mereka dekati, mereka asuh, diberi imbalan uang, wanita dan kedudukan. Para penguasa di kawasan Asia Tenggara terbagi menjadi dua golongan dalam memahami bahaya Gerakan Freemasonry:
Pertama, penguasa yang tahu bahwa gerakan ini sangat berbahaya, tetapi tidak mau tahu.
Kedua, penguasa yang tidak tahu atau tidak mau tahu, tetapi hanya tahu bahwa gerakan ini mendatangkan keuntungan bila dilihat dari geraknya di masyarakat. Namun yang tampak jelas bagi kita adalah bahwa kebanyakan para penguasa tersebut lebih suka membuta-tulikan dirinya daripada melihat bahaya yang akan ditimbulkannya.
Orang-orang Freemasonry yang berada di kawasan Asia Tenggara kebanyakan terdaftar sebagai Warga Negara Resmi, dan mereka merupakan orang-orang mendapatkan didikan Belanda. Sebab, penjajah Belanda sejak dahulu merupakan tempat pertemuan Gerakan Freemasonry se-Eropah. Di Belanda dan Belgia, gerakan ini dibolehkan bergerak. Banyak di antara anggota mereka yang berasal dari pejabat.
Selain itu, jika kita kaji gerak dan pemahaman semua organisasi massa, organisasi politik atau organisasi sosial, maka hampir dapat dipastikan bahwa kebanyakan dari organisasi tersebut telah dimasuki oleh jarum berbisa Gerakan Freemasonry. Sadar maupun tidak sadar, mereka telah bergerak dengan ide-ide Freemasonry. Misalnya, kebanyakan organisasi yang bersifat kebangsaan lebih memperlihatkan antipatinya atau sekurang-kurangnya mencibirkan sikap sinisnya terhadap Islam. []
Sumber: FREEMASONRY DI ASIA TENGGARA / Oleh: Abdullah Patani, First PDF online edition, 2008 /http://www.akhirzaman.info /http://www.attestantofthetruth.wordpress.com / Edisi digital ini terselenggara atas kerjasama: Soelfan1) / [Http://www.akhirzaman.info/] &
Agoeng Prabowo2) [Http://attestantofthetruth.wordpress.com/], 1429 Hijriyah

No comments: