3 Kota Bersejarah Suriah

Burung merpati terbang di Alun-Alun Marjeh di Damaskus, Suriah, Sabtu, 27 Februari 2016.
Burung merpati terbang di Alun-Alun Marjeh di Damaskus, Suriah, Sabtu, 27 Februari 2016.

Suriah, menurut Muhammad Syafii Antonio dalam Encyclopedia of Islamic Civilization, konon menurut sebuah cerita, nama syam atau sham atau sam diambil dari kata "syem" yang menurut keyakinan sebagian orang adalah putra tertua Nabi Nuh.
Tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, kata "syam" tidak hanya dinisbatkan pada kawasan yang kini disebut Damaskus, tetapi menjadi nama wilayah yang meliputi Suriah, Palestina, Yordania, dan Lebanon. Keseluruhan wilayah tersebut, menurut beberapa pakar geografi, dinamakan Suriah Raya. 
Beberapa ahli sejarah juga menyebutkan nama Suriah muncul setelah Kekaisaran Asyur jatuh pada 612 sebelum Masehi (SM). Namun, pada masa ini, bagian barat Suriah masih disebut Asyur. Penyebutan nama Suriah baru dikenal pada masa Kekaisaran Seleukus. 
Penyebutan nama Suriah atau Syria pertama kali digunakan oleh seorang ahli ilmu bumi dan sejarawan Yunani yang bernama Strabo (63 SM-24 M). Menurut Strabo, Suriah yang dimaksud meliputi wilayah timur dekat antara Asia Kecil dan Mesir yang dikuasai Kerajaan Romawi.
Berikut ini kota-kota bersejarah di Suriah: 
Burung merpati terbang di Alun-Alun Marjeh di Damaskus, Suriah, Sabtu, 27 Februari 2016.
Kota Palmyra

Kota Palmyra

Selain Bushara sebagai kota saat tanda-tanda kenabian ditemukan pendeta Bahira. Di Suriah juga ada kota tua bernama Palmyra. Kota yang menghubungkan Persia dengan pelabuhan Mediterania ini merupakan kota yang dibebaskan taklukkan pasukan Muslim di bawah Khalid bin Walid.
Palmyara merupakan sebuah kota kuno di Suriah yang terletak 215 kilometer di timur laut Damaskus. Di kota ini terdapat banyak situs bersejarah, mulai dari Batu Bel, Batu Ba'al, Shamin, hingga Makam Batu Palmyra. Pada 1980, kota ini masuk warisan dunia UNESCO.   

Burung merpati terbang di Alun-Alun Marjeh di Damaskus, Suriah, Sabtu, 27 Februari 2016.
Kota tua Aleppo di Suriah

Aleppo

Aleppo merupakan kota terbesar kedua di Suriah setelah Damaskus. Konon, Aleppo yang terletak utara Suriah ini sempat disinggahi Nabi Ibrahim ketika menuju Kan'an dari Irak. 
Kota yang masuk warisan dunia pada 1986 ini menjadi pusat perdagangan selama beradabad-abad. Kota penghubung kawasan Laut Tengah dengan Mesopotami ini pernah dikuasai Hittit, Mesir, Assyria, Persia, Roma, Arab, Mongol, Turki Utsmani, dan Prancis. Jejak Mamluk dan Ottoman masih kuat, seperti Benteng Aleppo dan Masjid Aleppo.   

Burung merpati terbang di Alun-Alun Marjeh di Damaskus, Suriah, Sabtu, 27 Februari 2016.
Homs

Hama

Kota yang berada di tepi Sungai Orontes di utara Damaskus ini merupakan pusat pertanian dan industri yang penting di Suriah. Kota dengan luas 3.680 kilometer persegi ini pertama kali ditaklukkan umat Islam di bawah pimpinan Abu Ubaidah bin al-Jarah pada 639 M. 
Setelah berkembang di bawah pemerintahan Dinasti Abbasiyyah dan Dinasti Ayyubiyah, kota ini sempat hancur akibat serangan Kaisar Bizantium Phoaces Nicephorus pada 968 M dan gempa bumi yang terjadi pada 1157 M. 

No comments: