Amrah binti Abdurrahman, Ulama Perempuan Cerdas Murid Aisyah

Gurun pasir (ilustrasi)
Gurun pasir (ilustrasi)

Tak banyak ulama ahli hadis dari kalangan perempuan. Salah satu yang paling menonjol dalam sisi keilmuan di bidang hadis adalah Amrah binti Abdurrahman.

Nama lengkapnya Amrah binti Abdurrahman bin S'ad bin Zurarah bin 'Udus al-Ansariyyah al-Najjariyyah. Selain ahli hadis, Amrah juga seorang ahli fikih. Amrah adalah salah satu generasi tabiin perempuan yang paling cemerlang. 
Ia dinilai sebagai penerus dari gurunya, Aisyah RA dalam menyampaikan hadis-hadis Rasulullah SAW. Para ulama hadis menyebut ada tiga perawi yang paling utama yang mengambil hadis dari jalur Aisyah RA. 
Dua orang diantaranya lelaki yakni Al-Qasim bin Muhammad dan Urwah bin al-Zubair, sementara satu lainnya adalah perempuan yakni Amrah binti Abdurrahman. Kecerdasannya hampir menyerupai kecerdasan gurunya, Aisyah RA. Setiap hari selalu ia gunakan untuk belajar langsung di kediaman Ummahatul Mukminin itu.
Kapasitasnya sebagai perawi dan ulama hadis sudah tak diragukan lagi. Maka banyak pula murid-muridnya yang mengambil jalur periwayatan hadis dari Amrah. Mayoritas hadis-hadis dari Aisyah RA. 
Selain dari Aisyah, Amrah juga meriwayatkan hadis dari Ummi Salamah, Rafi' bin Khadij, saudara sebelah ibunya, Ummu Hisham binti Harithah bin Nu'man, Habibah binti Sahl dan Ummu Habibah Hamnah bin Jahsh. 
Anaknya, Abu Rijal Muhammadn bin Abdurrahman juga tumbuh menjadi ulama hadis generasi berikutnya. Ia banyak mengambil hadis dari ibunya. Selain itu cucu Amrah, Harithah dan Malik dan anak saudaranya, al-Qadi Abu Bakr bin Hazm juga mengambil hadis dari Amrah.


Gurun pasir (ilustrasi)
Harut dan Marut menurut pendapat ulama adalah dua malaikat (Ilustrasi)
Ia mendapat pengakuan luas baik dari para ulama maupun khalifah pada masa itu. Ibnu Hibban berkata soal Amrah, "Ia adalah orang yang paling paham soal hadis yang diriwayatkan dari Aisyah RA."
Khalifah Umar bin Abdul Azis pun sangat kagum dengan kepakaran dan ilmu seorang Amrah. Ia menyebut tidak ada orang yang paling alim dalam hadis Aisyah selain Amrah. Bahkan saat sang khalifah menginginkan adanya kodifikasi hadis, Umar bin Abdul Azis meminta saran para pakar hadis salah satunya Amrah.
Fatwanya juga didengar para hakim saat itu. Imam Malik dalam al-Muwatta mengisahkan Abu Bakr bin Muhammad bin 'Amr bin Hazm yang saat itu menjadi hakim mengadili perkara pencurian.
Ia memutuskan hukuman potong tangan terhadap pencuri yang telah mengambil sebuah cincin besi yang bukan miliknya. Mendengar hal tersebut, Amrah mengutus pembantunya Umayyah untuk menemui Abu Bakr untuk menyampaikan pesannya.
Umayyah menyampaikan pesan Amrah jika pencuri tersebut tak layak dijatuhi potongan tangan. Sebab hukum potong tangan hanya dikenakan jika seseorang mencuri barang senilai satu perempat dinar atau lebih. Mendengar pendapat Amrah, seketika Abu Bakr langsung merevisi putusannya. Ia membebaskan sang pencuri tersebut.
Riwayat tersebut menunjukkan bahwa Amrah adalah seorang yang sangat berilmu dan fatwanya didengar oleh para mufti dan qadhi karena Amrah sangat menguasai masalah hadis.
Ia ibarat samudera yang tak pernah kering karena keluasan ilmunya. Kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan, seperti gurunya Aisyah, membuat kedudukannya sangat mulia. Ia menjadi tempat belajar generasi tabiut tabiin.
Dikisahkan dalam Siyar A'lam al-Nubala, seorang tabiin Qasim bin Muhammad berkata, "Jika kamu bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, maukah aku tunjukkan seseorang yang menguasainya?" Lalu sahabatnya menjawab,"Sungguh aku ingin sekali mengetahui orang itu." Qasim berkata, "Hendaklah kamu mendatangi Amrah karena sesungguhnya dia dalam penjagaan Aisyah RA." 
Sumber : Pusat Data Republika

No comments: