Beriman saat Pagi, Durhaka saat Sore, Tanda Akhir Zaman

malam DUNIA sudah tidak lagi bersahabat dengan baik. Bahkan, orang-orang di dalamnya pun begitu berbahaya. Apa maksudnya? Orang-orang di dunia ini kebanyakan sudah tidak bisa lagi dipercaya tindakannya.
Akan tiba suatu masa, di mana seseorang ketika itu beriman saat pagi hari. Lalu kemuidav, berubah menjadi durhaka saat sore hari.
DUNIA sudah tidak lagi bersahabat dengan baik. Bahkan, orang-orang di dalamnya pun begitu berbahaya. Apa maksudnya? Orang-orang di dunia ini kebanyakan sudah tidak bisa lagi dipercaya tindakannya. Sebab, orang baik dan jahat kini terlihat seperti sama.
Rasulullah ﷺ sudah mewartakan tentang perubahan keadaan, keraguan dan perselisihan umat manusia, karena merajalelanya fitnah, menyebarnya nafsu syahwat dan sedikitnya orang-orang baik. Akibatnya, kelak Anda akan menjumpai seseorang yang pagi hari masih dalam keadaaan beriman, namun sore harinya telah berubah menjadi orang yang durhaka. Ia tidak konsisten dalam satu keadaan.
Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Segeralah beramal sebelum malapetaka (fitnah) yang menyerupai potongan-potongan malam yang gelap gulita dengan bertubi-tubi, yang ketika malapetaka itu terjadi, seseorang masih beriman pada pagi hari dan menjadi kafir pada sore hari, pada sore hari masih beriman namun pada pagi harinya menjadi kafir, dan ada salah seorang dari mereka menjual agamanya demi dunia,” (HR. Bukhari).
Hadis ini menganjurkan untuk bersegera mengerjakan amal shaleh sebelum terhalang dan disibukkan oleh fitnah dan malapetaka yang datang berlapis-lapis laksana pekatnya malam yang gelap gulit dan tidak berbulan.
Rasulullah ﷺ menggambarkan kedahsyatan fitnah itu. Hingga, dapat membuat seseorang yang sore harinya masih beriman, namun keesokan harinya berubah menjadi kafir. Sebab, terpaan fitnah dan malapetaka yang dahsyat itu dengan mudahnya mengubah kondisi keimanan seseorang hanya dalam sehari.
Ini adalah ciri-ciri satu zaman yang pada saat itu agama dan iman seseorang sangat lemah. Serta syubhat dalam urusan agamanya sangat banyak. Disertai dengan ketidaktahuaannya akan permasalahan agama sama sekali.
Akibatnya, ia pun meninggalkan agamanya atau meragukan kebenarannya. Hanya dengan alasan, ia silau terhadap dunia dan mengedepankan kepentingan pribadi semata. Wujud paling nyata dari hadis ini adalah realitas kehidupan yang saat ini kita jalani.
Referensi: Kiamat Sudah Dekat?/Karya: Dr. Muhammad Al-‘Areifi/Penerbit: Qisthi Press

No comments: