Misteri Hakekat Sapi Betina (Al Baqarah), dalam konsep penataan aset yang Islami ?

Di dalam Al Qur’an, diceritakan tentang perintah ALLAH kepada Nabi Musa, agar kaum Bani Israil mengorbankan seekor sapi betina.
Jenis Sapi yang dimaksud. tidak tua, tidak muda, belum pernah dipakai membajak dan mengairi sawah (QS. Al Baqarah (2) ayat 67 – 71, link), apabila ketemu sembelih lah.
Mengapa Sapi yang tidak pernah dipakai untuk membajak serta mengairi tanaman, diperintahkan agar di sembelih?
Hakekat Sapi Betina
Untuk dipahami, kegunaan Sapi Betina di masa lampau adalah Membajak (Produksi), Dikawinkan (Investasi) dan Dimakan (Konsumsi). Di masa lalu, bahkan muncul ajaran yang awalnya menghormati Sapi sebagai pemberi kehidupan bagi manusia, dan lambat laun kemudian diagungkan dan disembah (referensi : golden calf).
ayatmusa2
Sapi di masa lampau merupakan alat ukur aset, yang biasa dipakai untuk satuan transaksi, nikah dan sebagainya. Di era modern seperti sekarang ini, fungsinya tergantikan oleh Uang (referensi : ratu adil (twitter.com)).
Makna dari Sapi yang belum pernah dipakai membajak dan mengairi tanaman, adalah aset yang belum dipakai untuk produksi (mensejahterakan). Dengan demikian sapi jenis ini, hendaknya dikorbankan agar ia memiliki nilai guna bagi manusia dan kemanusiaan.
Artinya Sapi yang tidak bisa dipakai sebagai alat produksi, maka sembelih, agar ia menjadi makanan (konsumsi) bagi mu dan masyarakat disekitar mu (fungsi sosial).
Apabila kita memaknainya dalam kondisi kekinian, jelas kisah sapi betina merupakan bentuk islami dalam penataan aset. Melalui FirmanNYA, kita diperintahkan untuk menyembelih uang-uang pasif kita yang menumpuk di bank, yang hanya ditabung kemudian dibungakan untuk keuntungan pribadi.
Dana Nganggur tersebut, hendaknya dimanfaatkan bukan saja bagi kepentingan diri kita, namun bisa berfungsi sosial melalui cara dikorbankan (disedekahkan) bagi yang membutuhkan.
Bukankah penghormatan serta pengagungan kepada akumulasi modal (kapitalisme), merupakan bentuk lain dari penyembahan kepada Aset atau dengan kata lain bentuk penyembahan kepada Sapi, pada masa lalu.

WaLlahu a’lamu bishshawab

No comments: