Zionis-Israel Berdiri di Atas Induk Terorisme Dunia

lima wartawan lengkap
Sekutu Induk Teroris Dunia

 Zionis Israel selalu menjadi unit satuan yang “asal muasal eksistensinya ilegal” yang muncul setelah Perang Dunia I. Saat itu dunia dan bangsa-bangsa saat itu mengarah untuk “menghapus kolonialisme” dan mewujudkan kebebasan dari sandera hegemoni. PBB pun saat itu menjadi lembaga dunia yang mengawal demi menjaga perdamaian dan keamanan di dunia.
Namun Israel didirikan berdasarkan resolusi PBB nomer 181 tahun 1987 saat negara-negara besar menguasai kendali PBB yang kemudian memberikan “stempel legalitas dunia” atas kelahiran Israel di kawasan yang asing baginya. Ya, meski berusaha selama bertahun-tahun menyesuaikan diri, Zionis-Israel tetap tidak bisa menyesuaikan dengan sejarah dan geografi Timur Tengah. Kelahiran Zionis Israel dengan cara seperti ini, merupakan ungkapan dari gagasan baru bagi kolonialisme di era teknologi. Sebab entitas zionis Israel menjadi proyek ekspansif dan penghalang kemajuan dan modernitas di sana, terutama bagi bangsa Palestina.
Sejarawan baru Israel (anti kemapanan) menilai kelahiran Zionis Israel sebagai kelahiran yang salah yang belum berakhir hingga hari ini. Bahkan entitas penjajah Israel makin hari makin tumbuh lebih teroris dan menebar kekerasan. Bahkan jika dianalisi, semua bentuk terorisme yang tumbuh di kawasan penyebab utama adalah Israel dan melebar ke seluruh dunia.
Bahkan mereka semakin intens dalam melakukan kejahatan terhadap bangsa Palestina khususnya dan bangsa Arab umumnya. Sehingga Zionis Israel menjadi teroris terorganisir yang dibina dan dilindungi oleh negara-negara kolonialisme. Bahkan Palestina sebagai tempat berdirinya Israel itu tidak mengakui eksistensi negara penjajah tersebut. Sebaliknya, Israel juga tidak mengakui negara Palestina. Inilah yang kemudian memberikan kemungkinan memberikan status kepada semua organisasi Palestina sebagai organisasi teroris.
Jadi, Zionis Israel sesungguhnya adalah entitas dengan status sebagai kanker yang pengaruhnya melebar dan menjalar kemana-kemana dalam bentuk terorisme di seluruh dunia.
Usaha untuk melakukan normalisasi agar Israel diterima di kawasan itu pun dilakukan namun tak akan bisa mengubah watak asli Israel. seperti dengan Mesir dan Yordania. Israel tetap Israel dan teroris tidak berubah. Karena itu, Zionis Israel akan selalu haus perang di jaman modern dan semodern ini. Lihat perang 2006 di Libanon selatan, 2008, 2014 meski ia sudah meneken perjanjian dengan Palestina dan negara-negara Arab seperti Cam David (1978-1979), Oslo dan Wadi Arabah. (ts/infopalestina)
* Nurudin Tsenio, Kolumnis Aljazair

No comments: