Orang Hina, Gantikan Orang Terpandang

MENJELANG akhir zaman, kita akan melihat kondisi yang tidak begitu baik. Di mana kejadian-kejadian yang buruk banyak terjadi.

MENJELANG akhir zaman, kita akan melihat kondisi yang tidak begitu baik. Di mana kejadian-kejadian yang buruk banyak terjadi. Keanehan demi keanehan terlihat begitu jelas. Tetapi, kita menganggap hal itu sebagai perbuatan yang biasa. Salah satunya ialah orang-orang terpandang dan terhormat digantikan oleh orang-orang hina yang tak terhormat.



Salah satu tanda-tanda kiamat adalah meninggalnya pribadi-pribadi terhormat, orang-orang arif dan bijaksana dan para ulama. Sebagai gantinya muncullah at-Tuhut, yaitu orang-orang yang tak terpandang dan orang-orang yang tak punya kelebihan. Mereka bisa tampil di tengah-tengah masyarakat karena didukung oleh situasi.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya, hari kiamat belum akan terjadi hingga perbuatan nista dan sifat kikir merebak, orang jujur dikatakan pengkhianat dan pengkhianat dipercaya, al-Wu’ul tidak ada lagi dan at-Tuhut bermunculan.”

Para sahabat lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan al-Wu’ul dan at-Tuhut?” Beliau menjawab, “Al-Wu’ul adalah para pemuka dan orang terpandang dalam satu masyarakat, sedangkan at-Tuhut adalah orang-orang hina yang tak terhormat dalam masyarakat dan tidak dikenal sebelumnya,” (HR. Hakim dalam al-Mustadrak serta Thabrani dalam al-Wasath. Syaikh al-Albani mengkualifikasikan hadis ini sebagai hadis shahih).


Orang-orang tak berkualitas seperti ini muncul terkadang disebabkan karena mereka kebetulan menjadi pejabat. Atau karena gencarnya pemberitaan media massa tentang mereka. Atau karena banyaknya pendukung yang mengidolakan mereka.

Sementara itu al-Wu’ul – orang-orang terkemuka dan terhormat yang merupakan orang pintar dan bijaksana — tenggelam dan jauh dari pemberitaan. Akibatnya, yang tampil di hadapan masyarakat hanyalah mereka yang terkenal dengan lagu-lagu mereka, goyangan mereka, maupun perbuatan asusila mereka. Mereka yang pintar, bermoral, dan ahli di bidang-bidang ilmu pengetahuan tidak mendapatkan tempat.

Saat ini, tanda ini sudah muncul secara nyata. Kendati kita sekarang masih bisa melihat sekelompok masyarakat yang berbondong-bondong menghadiri pengajian-pengajian agama, dan masih banyak pula menjumpai orang-orang yang menghormati para ulama dan para dai serta antusiasme mereka dalam mengikuti majlis-majlis dzikir. Mereka juga masih ada yang setia mengikuti acara-acara keagamaan di televisi. Stasiun-stasiun televisi Islam pun terus bertambah hari demi hari. Bahkan, kita juga bisa mendapati kalangan non muslim yang ikut mendengarkan, serta memetik pelajaran dan manfaat dari ceramah-ceramah agama Islam yang disiarkan oleh stasiun-stasiun televisi itu.
Referensi: Kiamat Sudah Dekat?/Karya: Dr. Muhammad Al-‘Areifi/Penerbit: Qisthi Press

No comments: