Tatanan Masyarakat Islami Hancur, Tanda Akhir Zaman

HIDUP di dunia ini hanyalah sementara. Ada saatnya kita akan merasakan kehancuran. Entah itu pada diri kita sendiri atau pun menimpa orang banyak, yang juga dapat kita rasakan. Ya, suatu kehancuran yang menimpa orang banyak, bahkan seluruh dunia ini, itulah yang kita ketahui sebagai akhir zaman. Di mana seluruh isi di bumi akan lenyap. Tak akan ada lagi kehidupan di muka bumi ini.

Sebelum hari yang entah kapan datangnya, akan ada tanda-tanda yang dapat kita rasakan menjelang akhir zaman. Salah satunya ialah tatanan masyarakat Islami yang hancur. Benarkah?

Ya, salah satu tanda-tanda akhir zaman adalah merebaknya penyakit jiwa yang menghancurkan tatanan masyarakat Islami. Di antaranya adalah sifat kikir.

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu menuturkan, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Di balik tanda-tanda hari kiamat adalah menyebarnya sifat kikir,” (HR. Thabrani dalam Al-Awsath).

Anas Radhiyallahu ‘Anhu menuturkan, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Kelak semua urusan akan bertambah sulit, dan manusia pun kian bertambah kikir,” (HR. Ibnu Majah dari sahabat Anas Radhiyallahu ‘Anhu. Sanad hadis ini lemah, karena di dalam mata rantai periwayatannya terdapat nama Muhammad al-Jundi. Periwayatannya munkar (ditentang), sebagaimana dijelaskan oleh Nasa’i dan yang lainnya).

Rasulullah ﷺ juga bersabda, “Zaman semakin terasa berdekatan, amal ibadah berkurang, sifat kikir bermunculan dan pembunuhan semakin merajalela,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sifat kikir adalah sifat pelit yang disertai ketamakan kepada harta dan segala sesuatu yang menghalangi jiwa agar tidak mengeluarkan harta, melakukan kebaikan atau melakukan ketaatan.


Rasulullah ﷺ bersabda, “Hari kiamat belum akan terjadi sampai nanti perbuatan nista merebak, orang saling berkata kotor, pemutusan hubungan tali silaturahmi dan buruknya kehidupan bertetangga,” (HR. Ahmad dan Hakim dalam Al-Mustadrak. Hadis ini oleh Imam Hakim dinilai sah).

Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya, hari kiamat belum akan terjadi hingga perbuatan nista dan sifat kikir merebak, orang jujur dikatakan pengkhianat dan pengkhianat dipercaya, Al-Wu’ul tidak ada lagi dan At-Tuhut bermunculan.”

Para sahabat lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan Al-Wu’ul dan At-Tuhut?”

Beliau menjawab, “Al-Wu’ul adalah para pemuka dan orang terpandang dalam satu masyarakat, sedangkan At-Tuhut adalah orang-orang hina yang tak terhormat dalam masyarakat dan tidak dikenal sebelumnya,” (HR. Hakim dalam Al-Mustadrak, dan Thabrani dalam Al-Awsath. Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah dalam penjelasannya atas hadis no. 3211 menilainya shahih).

Apa yang diwartakan oleh Nabi benar-benar sudah terjadi. Kita dapat menyaksikan sendiri berbagai kerusakan yang muncul di tengah-tengah masyarakat. Kita bisa melihat semakin banyak tali silaturahmi yang putus, kehidupan bertetangga yang semakin buruk, orang mulai saling membenci dan saling menghindari satu sama lain. Padahal sebelumnya mereka saling mencintai, berhubungan dan berkasih sayang.

Bahkan, seseorang sampai tidak tahu dengan siapa ia bertetangga, seseorang tidak tahu siapa saudaranya, dan apakah saudaranya sendiri masih hidup ataukah sudah meninggal.
Referensi: Kiamat Sudah Dekat?/Karya: Dr. Muhammad Al-‘Areifi/Penerbit: Qisthi Press

No comments: