Bumi Enggan Menerima Jasad Mustafa Kemal Ataturk, Pembuat Kebijakan Penentang Islam


KITA tentu sudah mengetahui bagaimana nasib dari orang-orang yang memiliki perilaku buruk terhadap syariat Islam. Akhir kehidupan mereka selalu dalam keadaan yang mengenaskan. Seperti halnya yang dialami oleh Mustafa Kemal Ataturk, seorang perwira militer dan negarawan Turki yang memimpin revolusi negara itu. Ia juga merupakan pendiri dan presiden pertama Republik Turki.

Ataturk wafat dalam keadaan yang tidak baik. Sebelum ia wafat, ia mengalami berbagai macam penyakit. Penyakitnya ini membuat susah keluarganya. Di antara penyakit yang ia alami ialah panas pada tubuhnya yang cukup tinggi, hingga menyebabkan ia pingsan dalam jangka waktu yang lama, jantung, penyakit gatal dan darah tinggi.

Tiba waktu ia menemui ajalnya, ada hal lain yang lagi-lagi menyusahkan orang lain. Tidak ada satu pun orang yang mau mengkafani, menshalati dan menguburkannya. Tibalah beberapa lama kemudian, akhirnya ada yang mau menguburkannya. Tapi sayang, bumi enggan menerimanya. Hingga akhirnya, jasad Ataturk terpaksa ditanam di celah-celah batu marmar di sebuah bukit.

Sungguh, akhir yang mengerikan dari seorang yang merusak agama Islam. Memang, apa yang dilakukan Ataturk semasa hidupnya terhadap Islam?

Sebagai orang yang memiliki kedudukan tertinggi di Turki, ia mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan umat Islam. Dikutip dari www.sofia-zhanzabila.com, berikut adalah seretetan kebijakan Ataturk di bumi Turki,

1. Kaum sekuler mengeluarkan keputusan yang mengamputasi khalifah. Khalifah hanya dijadikan simbol religius yang tunduk pada negara.
2. Majelis Agung Nasional menetapkan Ankara sebagai ibukota baru, karena Istanbul dianggap sangat identik dengan Islam.
3. Majelis Agung Nasional mendeklarasikan Republik Turki dan Mustafa Kemal dipilih menjadi presiden.
4. Kekhalifahan dihapus dan hubungan dengan Kekhalifahan Ustmani diputus.
5. Pendidikan agama dihapus, semua madrasah agama dilebur jadi satu dalam kementrian pendidikan umum, madrasah Al-Quran dan agama juga dihapus.
6. Kementrian wakaf dan urusan agama dihapus.
7. Meletus pemberontakan yang diketuai oleh Syeikh Said Biran, namun kemudian 29 Juni, ia dan 47 pengikutnya dihukum mati, lalu seluruh tempat pengajian sufi di Anatoli Timur dihapus.
8. Penanggalan Rumi yang biasa dipakai oleh Ustmani dihapus, lalu digantikan dengan penanggalan Gregorian Eropa.
9. Ziarah ke makam Wali dilarang. Seluruh makam wali dan sufi ditutup.
10. Dibuat pesta dansa di Istanbul, dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, wanita berbaur dengan lelaki, persis seperti di kota-kota besar di Eropa. Di sana juga disediakan minuman keras.
11. Dikeluarkan undang-undang untuk memakai pakaian Eropa. Pakaian Islam dan tardisional Turki dilarang.
12. Imam masjid diwajibkan memakai pakaian a la Eropa. Dilarang menggunakan jubah dan serban. Gelar murid, syaikh, dan khalifah dilarang.
13. Pernikahan secara syariat dihapus, diganti dengan pernikahan menurut hukum sipil Eropa. Poligami dilarang, mahar dihapuskan, suami tidak punya hak menalak, anak gadis dibebaskan memilih pasangannya dari agama apapun, lelaki dan perempuan sama bagian warisannya.
14. Hukum syariah diganti dengan hukum Eropa.
15. Dikeluarkan UU penghapusan semua simbol Daulah Ustmaniyah. Segala simbol yang berhubungan dengan Ustmaniyah tidak boleh digunakan.
16. Khutbah Jumat pertama kali dalam bahasa Turki dilakukan, setelah berabad-abad sebelumnya menggunakan bahasa Arab.
17. Kalimat Allah dikeluarkan dari teks sumpah yang biasa dipakai pejabat pemerintah. Lalu kata-kata ‘Agama resmi: Islam’ dihapus dari semua ungakapan kenegaraan.
18. Angka Arab dilarang, diganti dengan angka Eropa.
19. Huruf hijaiyah dilarang, harus diganti dengan huruf latin. Dan demi menghapus pengaruh bahasa Arab dan Islam, maka berton-ton teks, manuskrip yang berbahasa dan memakai huruf Arab dihancurkan dengan cara dijual sebagai bungkus makanan. Sebagian lain dikirim ke pabrik untuk didaur ulang.
20. Masjid di Istanbul ditutup termasuk Aya Sofia yang menjadi pusat peribadatan umat Islam sejak takluknya Konstatinopel.
21. Sekulerisasi di sekolah-sekolah semakin menjadi-jadi. Pelajaran bahasa Arab dan Persi dibuang, membaca Al-Quran dan kitab-kitab agama dilarang keras. Gelar pasya, efendi, dilarang. Jika ada yang melanggar, pemerintah tidak segan-segan untuk memenjarakan, menyiksa, hingga menghukum mati.
22. Al-Quran boleh dibaca, namun yang terjemahan dalam bahasa Turki, tidak ada huruf Arab-nya.
23. Dikeluarkan UU yang melarang adzan dan iqamat dalam bahasa Arab, harus dalam bahasa Turki. Jika ada yang melanggar dan ketahuan, akan didatangi militer lalu digelandang dan ditembak mati.
24. Turki ikut kontes ratu kecantikan dunia, yang sebelumnya sangat aib perempuan Turki pamer aurat.
25. Hari Ahad dijadikan libur menggantikan Jumat. Inilah untuk pertama kalinya sejak zaman Rasulullah ﷺ, umat Islam berlibur memakai cara libur Nasrani.
26. Masjid Aya Sofia dijadikan museum dan Masjid Al Fatih dijadikan gudang.

Itulah beberapa kebijakan yang dilakukan oleh Ataturk semasa menjabat sebagai orang pertama di Turki. Menurut kebanyakan orang awam, ia termasuk sosok pahlawan. Tetapi ternyata, ia adalah salah seorang perusak agama Islam. Di mana syariat-syariat Islam diganti dengan kebudayaan yang sangat bertentangan dengan Islam. Lantas, pantaskan orang seperti ini dikatakan sebagai pahlawan?

No comments: