Fenomena Dimas Kanjeng, dan Penelitian Mutahir Teleportasi Materi ?

Fenomena Dimas Kanjeng yang dipercaya oleh pengikutnya mampu menggandakan uang, telah melahirkan banyak teori di kalangan masyarakat.
Salah satu teori yang mengemuka, bahwa aktivitas yang dilakukan Dimas Kanjeng merupakan teknik pemindahan materi (uang) dari satu tempat ke tempat yang lain, dengan bantuan makhluk dimensi lain (jin).
Dikalangan sains perpindahan materi ini dikenal sebagai Teleportasi.
Secara umum makna dari Teleportasi adalah suatu proses pemindahan sesuatu (materi) dari satu titik ke titik lain melalui sebuah proses penguraian dan pengembalian kembali susunan dari sesuatu tersebut
dimaskanjeng
Sejarah Penelitian Teleportasi
Sebelum tahun 1993, para ilmuwan fisika masih menganggap teleportasi adalah suatu hal yang mustahil.
Namun setelah itu, ide teleportasi mulai berpindah dari dunia sains fiksi ke dalam dunia fisika teoritis dan eksperimen. Seorang ahli fisika bernama Charles H. Bennet bersama sebuah tim peneliti yang berasal dari IBM, mengkonfirmasikan bahwa quantum teleportation secara prinsip dapat dilakukan, tapi dengan konsekuensi hanya jika obyek aslinya yang akan diteleportasikan musnah
Penelitian selanjutnya, di tahun 1998, sekelompok fisikawan dari California Institute of Technology (Caltech), bersama dua kelompok ilmuwan Eropa, mencoba kembali mewujudkan ide pihak IBM dengan kembali sukses menteleportasikan sebuah photon.
Para ilmuwan Caltech ini berhasil membaca struktur “atomik” dari sebuah photon, kemudian mengirimkan informasi tersebut melintasi kabel koaksial sepanjang 1 meter dan membuat replika dari photon tersebut di tempat yang baru.
Pada tahun 2002, para peneliti di Australian National University berhasil menteleportasikan seberkas sinar laser. Dan pada tanggal 4 Oktober 2006 di Niels Bohr Institute, Copenhagen, Denmark, Dr. Eugene Polzik bersama timnya telah berhasil menteleportasikan paket informasi dalam seberkas sinar laser ke dalam sebuah awan atom.
Menurut Polzik, eksperimen ini merupakan satu langkah maju, dikarenakan untuk pertama kalinya eksperimen teleportasi melibatkan dua objek berbeda, yakni cahaya dan materi. Satu membawa informasi dan satunya lagi sebagai medium perantara. Informasi ini berhasil diteleportasikan sejauh sekitar setengah meter.
Dari perkembangan paling mutahir teknologi teleportasi, kemampuan manusia pada saat ini baru mampu memindahkan “informasi atomik” dalam jarak tidak sampai 1 (satu) meter.
Di lain pihak, seorang Dimas Kanjeng Taat Pribadi, dipercaya pengikutnya telah mampu memindahkan materi (uang), dengan jarak yang sangat jauh. Hal ini tentu melahirkan pertanyaan, bagaimana hal ini bisa terjadi ?
Apakah Dimas Kanjeng, telah mampu memahami rahasia ilmu pengetahuan, sebagaimana Asif bin Barqiya di masa Nabi Sulaiman  Atau mungkin, kemampuannya ini atas bantuan makhluk ghaib dan bisa juga “keahlian” tersebut, hanyalah rekayasa dari kepandaiannya dalam bermain sulap.
WaLlahu a’lamu bishshawab

No comments: